• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • UGM Dorong Riset Ketersediaan Data Padang Lamun Indonesia

UGM Dorong Riset Ketersediaan Data Padang Lamun Indonesia

  • 31 Agustus 2022, 08:55 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 912
UGM Dorong Riset Ketersediaan Data Padang Lamun Indonesia

Padang lamun merupakan satu ekosistem karbon biru di wilayah pesisir yang didominasi vegetasi lamun (angiospermae). Ekosistem padang lamun sangat berperan menjaga kelangsungan hidup biota laut, membuat air laut jernih, dan menjadi stabilisator sedimen perairan. Tumbuhan air berbunga itu juga melindungi bumi karena mampu mengurangi emisi gas rumah kaca secara signifikan dan mitigasi perubahan iklim. Indonesia sendiri merupakan pusat keanekaragaman hayati padang lamun dan memiliki 5%-10% luas padang lamun dunia. Berdasarkan hasil kajian Pusat Riset Oseanografi-BRIN (PRO-BRIN), luas padang lamun Indonesia yang diteliti baru mencapai 293.464 hektare atau sekitar 16%- 35% dari potensi sesungguhnya. Oleh karena itu, diperlukan riset pemetaan yang terintegrasi, komprehensif dan akurat untuk ketersediaan data padang lamun wilayah pesisir di Indonesia.

Hal itu mengemuka dalam workshop yang diselenggarakan Fakultas Geografi UGM yang bertajuk Peran dan Status Ketersediaan Data Lamun Indonesia  untuk Mendukung Pengelolaan Wilayah Pesisir yang Berkelanjutan, Selasa (30/8) di Hotel Phoenix Yogyakarta.

Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med., Ed., Sp.OG (K)., Ph.D., dalam sambutannya mengatakan peneliti Universitas Gadjah Mada saat ini bekerja sama dengan berbagai lembaga dalam dan luar negeri tengah menyusun peta data lamun yang terintegrasi, nir biaya melalui teknologi metode penginderaan jauh untuk memetakan berbagai macam parameter ekosistem karbon biru, termasuk padang lamun dan hutan mangrove. Menurutnya, keberadaan padang lamun sangat penting sebagai penghasil karbon biru dunia dan mitigasi perubahan iklim.

“Karbon di padang lamun lebih tinggi dari hujan tropis. Penting keberadaan padang lamun ini untuk mitigasi perubahan iklim dan salah satu sumber daya alam penting yang perlu dikelola secara berkelanjutan,” kata Rektor.

Ia menyebutkan padang lamun sebagai penyedia ekosistem biota laut dan penghasil karbon biru baru dipetakan sekitar 16 hingga 35 persen dari potensi padang lamun yang ada. Bahkan dari 110 lokasi padang lamun yang sudah dipetakan, sekitar 42 persen dalam kondisi kritis atau tidak sehat. “ Kita perlu membangun kerangka standar basis data peta seagrass (padang lamun) yang nir biaya, terintegrasi dan akurat,” ujarnya.

Dosen Fakultas Geografi UGM sekaligus peneliti padang lamun Dr. Pramaditya Wicaksono menuturkan saat ini sekitar 30 persen padang lamun di dunia telah hilang. Luas padang lamun di dunia berkurang hampir 1 hektare setiap 30 menit atau 2%-5% per tahun. “Jika dibandingkan dengan usaha pemulihan terumbu karang dan hutan mangrove, intensitas aktivitas rehabilitasi padang lamun pun jauh lebih sedikit,” paparnya.

Menurutnya, minimnya pengetahuan dan popularitas, pengelolaan ekosistem padang lamun hampir di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, masih belum optimal. “Belum banyak yang tahu akan pentingnya jasa ekosistem padang lamun sehingga ekosistemnya  belum terkelola secara khusus,” katanya.

Pramaditya mengusulkan untuk mengoptimalkan peran ekosistem padang lamun perlu dikelola secara berkelanjutan. Upaya yang bisa dilakukan dengan memetakan distribusi spasial dan temporal, beserta informasi biofisik, dari variasi spesies, persentase tutupan, biomassa, cadangan karbon, dan laju serapan karbon. “Ketersediaan informasi sangat penting untuk menganalisis dinamika pada ekosistem padang lamun,” ujarnya.

Sementara untuk mendapatkan informasi soal ketersediaan data padang lamun tersebut, menurutnya metode penginderaan jauh merupakan teknologi paling optimal untuk memetakan distribusi spasial dan temporal padang lamun. “Kami terus mengembangkan metode pengolahan data penginderaan jauh untuk memetakan padang lamun secara akurat, efektif, dan efisien,” paparnya.

Pramaditya juga menjelaskan bahwa pihaknya kini tengah mengembangkan algoritma dan toolbox pengolahan citra digital penginderaan jauh yang dapat digunakan untuk pemetaan stok karbon atas permukaan dan sekuestrasi karbon ekosistem padang lamun secara otomatis. Rencananya berdasarkan hasil pemetaan tersebut, dapat diidentifikasi lokasi-lokasi ekosistem padang lamun yang perlu dilakukan perlindungan dan atau pemulihan. “Kami ingin dapat memetakan dinamika padang lamun di Indonesia melalui penginderaan jauh multitemporal,” ujarnya.

Dekan Fakultas Geografi UGM, Dr. Danang Sri Hadmoko, menuturkan pihaknya sudah mendirikan grup riset bernama Blue Carbon Research Group yang berfokus pada ekosistem karbon biru, terutama padang lamun dan hutan mangrove. “Kami berharap ekosistem padang lamun mendapatkan perhatian yang lebih baik lagi dari saat ini dan benar-benar dikelola secara berkelanjutan. Dengan begitu, jasa-jasa ekosistemnya dalam mitigasi dan adaptasi perubahan iklim betul-betul dapat dioptimalkan,” pungkasnya.

Penulis : Gusti Grehenson

Foto      : Freepik

Berita Terkait

  • Dosen UGM Hadiri Pertemuan Forum Ocean 20 di Bali

    Wednesday,16 November 2022 - 19:22
  • Teliti Pemetaaan Stok Karbon Padang Lamun, Pramaditya Raih Doktor

    Wednesday,13 May 2015 - 15:16
  • Dosen UGM Kembangkan Metode Pemetaan Padang Lamun

    Monday,11 April 2022 - 11:19
  • Blue Carbon Indonesia Simpan 17 Persen Cadangan Karbon Global

    Wednesday,15 December 2021 - 10:49
  • UGM-Padang Lawas Jalin Kerja Sama

    Friday,10 July 2015 - 13:52

Rilis Berita

  • Angkat Topik Penelitian terkait Kanker Mata pada Anak, Purjanto Raih Gelar Doktor 26 January 2023
    Disertasi berjudul Ekspresi PD-L1, Taz, Serta Index Proliferasi Ki-67 sebagai Faktor Pr
    Satria
  • Kolaborasi Berbagai Institusi Dukung Revolusi Mental untuk Pembangunan Manusia dan Kebudayaan 26 January 2023
    Universitas Gadjah Mada menandatangani Nota Kesepahaman Kerja Sama Revolusi Menta
    Gloria
  • UGM-Pemprov DIY Akan Sinergikan KKN 25 January 2023
    Universitas Gadjah Mada bersama Pemerintah Provinsi DIY akan melakukan sinergi pelaksanaan Kuliah
    Satria
  • Alumnus Geografi UGM Raih Indonesia Brand Champions 2023 25 January 2023
    Novita Anggraeni, salah satu alumnus Fakultas Geografi UGM, kembali mendapatkan penghargaan berka
    Agung
  • Lebih dari 7 Ribu Mahasiswa UGM Terima Keringanan UKT Sebesar Rp20 Miliar Tiap Tahunnya 25 January 2023
    UGM memiliki komitmen kuat dalam mendukung kelancaran dan keberlanjutan studi mahasiswanya, salah
    Ika

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual