Tingginya kasus kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (PAK) menjadi permasalahan sekaligus keprihatinan bersama. Permasalahan ini menuntut penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) secara nyata di banyak tempat. Demikian dikatakan Ir. Amri A.K., M.M., Kasubdit Pengawasan Norma Lingkungan Kerja, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans), saat berlangsung National Conference on Applied Ergonomics (CAE 2010). Kegiatan yang merupakan hasil kerja sama Mechanical and Industrial Engineering UGM dan Kemenakertrans ini berlangsung Rabu (12/5) di University Club UGM.
Menurut Amri, tingginya kasus kecelakaan kerja dan PAK tidak terlepas dari permasalahan rendahnya kualitas penerapan K3 dan uji K3. “Selain itu, disebabkan pula rendahnya kuantitas dan kualitas pengawasan serta objek pengawasan yang semakin lama semakin kompleks,” katanya.
Dalam pandangan Amri, berbagai penerapan norma K3 bertujuan untuk melindungi tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja. Di samping itu, hal tersebut diharapkan pula dapat menjamin setiap sumber produksi dipakai secara aman dan efisien. “Tujuan lainnya agar mampu mewujudkan produktivitas yang optimal. Sebagai outcome-nya berupa proses produksi lancar, produktivitas dan kesejahteraan meningkat,” jelas Amri.
Menyitir UU No. 1 Tahun 1970, sasaran K3 adalah mencegah terjadinya kecelakaan, bahaya kebakaran, peledakan, penyakit akibat kerja, pencemaran, dan lain-lain. Dengan semua itu diharapkan nihil kecelakaan kerja. “Hasil nyata yang bisa diperoleh adalah mampu menekan risiko kerugian,” terangnya.
Amri pun menambahkan SMK3 merupakan bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan, yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses, dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan penerapan, pencapaian, pengkajian, dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja. Hal itu berguna untuk terciptanya tempat kerja yang aman, efisien, dan produktif. (Humas UGM/ Agung)