Bencana kebakaran masih kerap terjadi di berbagai wilayah di tanah air. Tak terkecuali di Desa Punggur Kecil, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.
Berbagai upaya sesungguhnya telah dilakukan pemerintah dalam penanganan kebakaran di daerah ini. Seringnya terjadi kasus kebakaran mendorong mahasiswa UGM yang tengah KKN di daerah ini melakukan Gerakan Tangguh Bencana Melalui Edukasi Mitigasi Bencana khususnya pada lokasi pengabdian yang berada di Desa Punggur Kecil, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.
Menurut Eqia Masdya Yudhistira guna meminimalkan dampak yang timbul serta mengurangi luasan lahan ataupun infrastruktur yang terbakar, salah satu upaya penanganan bencana kebakaran yang dapat dilakukan yaitu melalui edukasi mitigasi bencana. Menurutnya, pengetahuan mitigasi bencana khususnya kebakaran sangat perlu disampaikan kepada masyarakat sejak dini sebagai upaya untuk mengurangi dampak dan risiko.
“Kita sampaikan agar muncul kesadaran dan peningkatan kemampuan dalam menghadapi bencana kebakaran. Bagaimanapun pencegahan dan penanggulangan kebakaran tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja, namun menjadi tanggung jawab bersama,” katanya di Kampus UGM, Kamis (8/9).
Masdya Yudhistira menuturkan edukasi disampaikan para mahasiswa KKN UGM kepada 36 siswa SMP Negeri 3 Sungai kakap yang terdiri para pengurus OSIS, Pramuka, dan PMR. Dalam kegiatan ini siswa dibekali pengetahuan tentang ancaman bencana di Indonesia, pencegahan dan penanganan.
Juga tahapan-tahapan dalam penanganan bencana. Khusus untuk bencana kebakaran diberikan pengetahuan terkait unsur-unsur penyebab terjadinya kebakaran, klasifikasi dan dampak kebakaran, jenis-jenis alat pemadam kebakaran, serta kerja sama pentahelix dalam kesiagapan dalam pencegahan dan penanggulangan bencana.
Untuk mengasah pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan maka dilakukan permainan. Permainan diberi nama Ranking Satu, sebuah permainan dimana para siswa menuliskan jawaban di kertas HVS yang telah disediakan dengan durasi waktu yang dibatasi untuk setiap soal.
“Permainan ini diikuti seluruh siswa SMP Negeri 3 Sungai Kakap. Permainan ranking satu ini membuat siswa lebih interaktif dan senang yang mana diakhir sesi diberikan hadiah agar peserta lebih termotivasi tertantang untuk menjadi juara,” ucap Masdya, salah satu mahasiswa KKN UGM.
Roihatul Jannah menambahkan pada pelaksanaan edukasi juga dilaksanakan simulasi pemadaman kebakaran kelas A yang menyangkut benda-benda padat kecuali logam. Dalam penanganan dan pemadaman kebakaran kelas A ini menggunakan beberapa media diantaranya yaitu air, karung goni, drump besi, dan fire stop.
Dalam kegiatan simulasi ini antusiasme peserta sangat tinggi. Hal tersebut ditunjukkan para peserta yang berkeinginan untuk mengulang praktik pemadaman secara langsung.
“Melalui kegiatan ini diharapkan siswa mampu menggunakan APAR dengan tepat dan benar untuk menanggulangi kebakaran dalam skala kecil,” ucapnya.
Roihatul berharap melalui edukasi mitigasi bencana ini muncul kesadaran pada masyarakat akan pentingnya pencegahan dan penanggulangan dini terhadap bahaya kebakaran. Melalui kegiatan simulasi ini para siswa mampu memiliki respons yang cepat untuk dapat menanggulangi atau melakukan pencegahan dini apabila terjadi bahaya kebakaran yang sewaktu-waktu bisa terjadi.
“Kita berharap setiap siswa dapat paham dan mengimplementasikannya apabila terjadi kebakaran sehingga bisa menghidari kerugian materiil maupun kerugian non-materiil,” imbuhnya.
Penulis : Agung Nugroho