Hubungan antara Universitas Gadjah Mada dengan wartawan kian mesra. Hal ini diwujudkan dengan diluncurkannya Pojok Bulaksumur oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian Masyarakat dan Alumni, Dr. Arie Sujito, Jumat (9/9) di Selasar Tengah Gedung Pusat UGM.
Pojok Bulaksumur dikemas dalam dialog santai menghadirkan gerobag angkringan dengan makanan khas, seperti nasi kucing, wedang jahe dan lainnya. Dengan konsep tersebut serasa tidak ada jarak antara pimpinan UGM dengan media, baik yang tergabung dalam Perwatuan Wartawan Indonesia (PWI) maupun Forum Wartawan Kampus Gadjah Mada (FORTAKGAMA).
“Ini merupakan media silaturahmi dan sharing informasi antara UGM dengan wartawan yang akan rutin dilaksanakan satu bulan sekali,”papar Arie.
Arie Sujito menyampaikan bahwa dalam membangun komunikasi perlu diimbangi antara komunikasi secara virtual dengan tatap muka. Sebab, dengan adanya disrupsi saat ini, informasi yang sangat cepat jika tidak diimbangi dengan pertemuan secara tatap muka akan menimbulkan lipatan yang menjadikan distorsi.
“UGM secara fisik memang dekat, namun secara sosiologis jauh sehingga melalui Pojok Bulaksumur ini menjadi titik temu antara UGM dengan para pemangku kepentingan membesarkan ide UGM bersama media,”paparnya.
Ia mengatakan bahwa gelombang pasang media sosial menjadi sebuah babak baru percepatan disrupsi. Kecepatan informasi membawa pengaruh besar bagi ruang-ruang diskusi untuk diisi. Kendati begiu, ada tantangan besar belum adanya korelasi positif antara kecepatan, kualitas, serta nilai dalam informasi tersebut. Melalui Pojok Bulaksumur ini tidak hanya menjadi wadah dalam menyampaikan capaian, pertukaran pengetahuan, tetapi memberikan makna tentang diskursus pengetahuan yang diproduksi UGM kepada publik.
Ia menambahkan selama ini kerja sama antara UGM dengan wartawan sudah terjalin cukup baik. Beberapa kegiatan telah banyak dilaksanakan seperti Mancing Bareng, Liputan KKN, Pemberian Bantuan Sosial, dan lainnya. “Jadi, bukan hanya kerja sama dalam peliputan rutin yang terkait dengan Tridarma perguruan tinggi, namun juga menyangkut hal-hal sosial,”urainya.
Harapannya dengan Pojok Bulaskumur jalinan kerja sama antara UGM dengan wartawan kian erat. Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) DIY, Hudono, S.H., menyambut baik kegiatan ini. Para wartawan juga cukup senang karena Pojok Bulaksumur dikemas secara informal dan santai.
“Teman-teman wartawan cukup senang dan antusias. Saya rasa UGM sudah cukup baik selama ini menjalin kerja sama dengan wartawan,”kata Hudono.
Dalam launching Pojok Bulaksumur tersebut juga diserahkan secara simbolis bantuan peminjaman sepeda gratis kepada 10 orang perwakilan mahasiswa UGM dari 100 sepeda yang telah disiapkan. Selain itu, ada pula testimoni dari mahasiswa penerima beasiswa dari UGM.
Salah satu mahasiswa penerima bantuan pinjaman sepeda, Indri Andini dari Fakultas Hukum UGM, menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan yang diberikan. Bantuan tersebut sangat membantu mobilitas mahasiswa selama menjalani perkuliahan. Ia berharap kedepan UGM dapat memberikan bantuan serupa kepada lebih banyak mahasiswa.
Saoki Gazali peserta pertukaran mahasiswa program MBKM asal Univeristas Hamzanwadi, Lombok menyampaikan hal senada. Ia merasa sangat berterima kasih pada UGM yang telah memfasilitasi peserta pertukaran mahasiswa program MBKM dengan sangat baik bahkan seperti mahasiswanya sendiri.
Salsabila Khoirunisa salah satu mahasiswa penerima beasiswa UGM Fisipol UGM turut menyampaikan ucapan terima kasih atas pemberian bantuan beasiswa yang diberikan oleh UGM. Beasiswa yang diterima akan dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mendukung pengembangan diri baik bidang akademis maupun non akademis.
Penulis: Ika
Foto: Firsto