Mahasiswa UGM menginisiasi Gerakan Jamban Sehat dan membuat instalasi pengolahan air sungai sebagai salah satu program kerja kegiatan Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) di Desa Punggur Kecil, Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat.
Hal ini dilakukan melihat kurangnya ketersediaan jamban sehat ketika mereka mengamati perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di tatanan rumah tangga di desa tersebut.
“Ini merupakan sebuah langkah awal untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat Desa Punggur Kecil agar menerapkan PHBS dan perilaku untuk tidak BABS. Kegiatan ini diharapkan dapat mengubah masyarakat desa untuk lebih maju dan mengembangkan jamban sehat secara mandiri,” ucap Roihatul Jannah, salah satu anggota tim KKN bidang ilmu sains dan teknologi.
Desa Punggur Kecil merupakan sebuah dusun kecil yang terdiri atas 6 dusun, 19 RW dan 68 RT. Dari pengamatan para mahasiswa, sebanyak 160 kepala rumah tangga di desa tersebut belum memiliki fasilitas jamban yang sehat. Selain itu, kondisi drainase lingkungan belum tertata dengan baik, dan akses air bersih masih terbatas.
Pada program kerja Gerakan Jamban Sehat dilakukan pemaparan beberapa opsi dan kriteria jamban sehat dan murah beserta pemanfaatannya, serta deklarasi Desa Open Defecation Free (ODF) yang dipimpin langsung oleh kepala Dusun Kenanga.
Sementara itu, program kerja Instalasi Pengolahan Air Sungai berfokus untuk mengelola air yang berasal dari Sungai Kapuas dengan karakteristik air berwarna coklat kehitam-hitaman dan bersifat asam.
“Media filter dalam instalasi ini menggunakan bahan alam di antaranya pasir sungai, batu split, spon aquarium, arang batok kelapa, pasir aktif, dan pasir mangan,” terang Diva Jati Kanaya.
Dalam proses kerjanya, metode pengolahan air harus disesuaikan dengan jenis air yang ditangani. Misalnya, air sumur bor dengan kandungan besi tinggi dapat menggunakan metode oksidasi (air dikenakan udara sebelum masuk ke tangki) dan filtrasi, sedangkan untuk air sungai digunakan metode koagulasi (opsional) dan filtrasi.
“Kami sangat senang dengan adanya sistem pengolahan air sungai ini, pedoman dalam pembuatan dan pemeliharaan juga mudah dipahami dan diimplementasikan,” ucap Umi selaku pengurus Rumah Pintar Punggur Cerdas saat penyerahan alat.
Tim ini berharap, kedua program kerja ini dapat mencegah pencemaran air dan lingkungan, serta meningkatkan ketersediaan air bersih di masyarakat. Dengan adanya jamban sehat maka air bersih akan terlindungi dari pencemaran tinja dan keadaan tanah dan lingkungan pun akan terhindar dari bau tak sedap. Dan dengan adanya instalasi pengolahan air sungai, sumber air akan menjadi bersih dan sehat dengan standar kualitas air yang diinginkan sesuai standar mutu.