Universitas Gadjah Mada bekerja sama dengan Pertamina Persero melakukan konservasi 3.000 hektar hutan dari luasan Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) 10.867 hektare yang berada di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur dan Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Kerja sama dimulainya kegiatan konservasi ditandai dengan penandatanganan prasasti peresmian Hutan Pertamina UGM di Kawasan KHDTK di Desa Getas, Kradenan, Blora, Jawa Tengah pada hari Minggu (18/9) oleh Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med., Ed., Sp.OG(K), Ph.D., Sekjen Kementerian Lingkungan Hidup, Dr. Ir. Bambang Hendroyono, M.M., dan Direktur SDM Pertamina, Muh. Erry Sugiharto.
Rektor UGM mengatakan peresmian hutan konservasi UGM dan Pertamina ini bertujuan untuk optimalisasi pengelolaan dan pemanfaatan kawasan hutan dengan tujuan khusus terutama untuk kegiatan pelatihan dan pendidikan. “Kawasan hutan dengan tujuan khusus ini sebagai wahana yang kedepannya diharapkan untuk kegiatan penelitian, pelatihan dan pendidikan kehutanan,” katanya.
Menurut Rektor, pihaknya juga mengajak dekan di luar kampus Kehutanan yang juga nantinya bisa berkontribusi untuk ikut memberdayakan masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan hutan.”Kita juga mengajak para dekan untuk memahami potensi dan masalah serta kontribusi apa yang bisa diberikan untuk peningkatan kemanfaatan hutan konservasi. Nantinya kegiatan konservasi ini melibatkan semua pihak mulai dari penanaman tanaman pohon kepuh yang bijinya bisa untuk biodiesel, pohonnya bisa menyerap dan menyimpan karbon serta tanaman hutan lainnya penghasil kayu dan program pemberdayaan masyarakat sekitar hutan untuk kemandirian,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Rektor menyebutkan bahwa bahwa di tahun 2022 ini UGM dan Pertamina akan menanam sekitar 270 ribu tanaman hutan meliputi tanamah Kepuh, Jati, Kayu Putih dan berbagai jenis tanaman buah-buahan dengan tujuan tercapainya target pencapaian penyerapan karbon dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitar hutan.
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, dalam pidato sambutannya yang dibacakan oleh Direktur SDM Pertamina, Muh. Erry Sugiharto, menuturkan kegiatan konservasi hutan seluas 10.867 hektare yang ada di Kabupaten Blora dan Ngawi tersebut diharapkan mampu mendukung kegiatan mitigasi perubahan iklim serta ikut meningkatkan pemberdayaan masyarakat lokal yang tinggal di sekitar kawasan hutan. “Dengan integrasi program agroforestri dan penanaman tanaman nabati untuk biodiesel bisa mendukung program desa energi penghasil biofuel. Sisa pengolahan biji kepuh sisanya untuk pakan ternak dan pupuk kompos dengan melibatkan 8.000 petani penggarap,” ujaranya.
Ia mengharapkan Hutan Pertamina UGM ini bisa mendukung program pengembangan energi baru dan terbarukan di samping upaya konservasi keanekaragaman hayati dan mendukung kegiatan tridarma perguruan tinggi serta menjadi laboratorium riset bagi akademisi.
Sekjen Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Bambang Hendroyono, menyambut baik kerja sama konservasi kawasan hutan yang dilakukan oleh UGM dan Pertamina sebagai upaya mitigasi perubahan iklim. Ia menyebutkan luas kawasan hutan Indonesia saat ini mencapai 125, 8 juta hektare yang saat ini menempati 60 persen dari seluruh luas daratan Indonesia.
“Termasuk kawasan hutan di Blora dan Ngawi ini untuk kita jaga kelestariannya,” paparnya.
Kampus UGM, kata Bambang, merupakan salah satu perguruan tinggi yang ditunjuk untuk mengelola Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) untuk mendukung kegiatan penelitian dan pengembangan riset kehutanan serta optimalisasi kegiatan pendidikan dan pelatihan di bidang kehutanan. “Untuk itu UGM khususnya Fakultas Kehutanan ditunjuk mengelola KHDTK ini dengan penetapan areal seluas 10.867 hektare di Blora dan Ngawi agar mampu meningkatkan kemanfaatannya. Oleh karena itu, UGM bekerja sama dengan Pertamina Persero dapat amanat litbang untuk penelitian sejalan dengan sinergi pemerintah terkait penanganan isu penting kehutanan dan lingkungan terutama upaya pengendalian perubahan iklim,” pungkasnya.
Usai penandatanganan prasasti peresmian Hutan Pertamina UGM, dilanjutkan dengan penanaman pohon oleh Rektor UGM bersama para pejabat lainnya seperti Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono, Bupati Blora, Arief Rohman, Direktur Perum Perhutani, Wahyu Kuncoro, dan Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM), Hartono. Selanjutnya, rombongan ikut menyaksikan penyerahan bantuan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dari Pertamina ke Fakultas Kehutanan UGM untuk mendukung kegiatan pendidikan dan pelatihan di kampus Lapangan Getas UGM.
Penulis : Gusti Grehenson
Foto : Firsto