• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • UGM Berencana Rekognisi Kegiatan Aktivisme Mahasiswa

UGM Berencana Rekognisi Kegiatan Aktivisme Mahasiswa

  • 21 September 2022, 14:18 WIB
  • Oleh: Satria
  • 732
 UGM Berencana Rekognisi Kegiatan Aktivisme Mahasiswa

Universitas Gadjah Mada (UGM) berencana merekognisi dan mengkonversi kegiatan aktivisme para mahasiswa. Dengan kata lain, berbagai kegiatan aktivisme yang dilakukan oleh para mahasiswa akan diakui dan dapat dihitung sebagai Satuan Kredit Semester (SKS). Hal ini disampaikan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni UGM, Dr. Arie Sujito, S.Sos., M.Si., dalam forum diskusi "Pemikiran Bulaksumur #17" pada Sabtu, (17/9).

Dr. Arie Sujito menjelaskan rencana tersebut adalah bagian dari agenda pemaduan dunia akademik dengan non-akademik di kehidupan mahasiswa. Perlu diketahui, dunia akademik dimaksudkan kepada berbagai kegiatan akademik, substansi yang dirumuskan dalam kurikulum perkuliahan, ragam aktivitas pendidikan dan pengajaran terutama di kelas dengan ragam. Sedang dunia non-akademik adalah pada pengembangan diri melalui berbagai kegiatan produktif (ekstra dan intrakurikuler) yang di dalamnya menjadi arena persemaian leadership, skill manajerial, dan kreativitas yang cerdas. 

Arie Sujito menegaskan UGM berkomitmen mendidik, menggembleng, mahasiswa sebagai calon pemimpin muda agar berkemampuan matang dan secara mental dan moral dia juga memiliki kecerdasan intelektual yang bermakna. Untuk mencapai tujuan itu, ia percaya bahwa dunia akademik dan non-akademik mahasiswa perlu untuk dipadukan. 

“Ternyata ada banyak aktivitas mahasiswa UGM kita itu yang luar biasa (untuk perlu diakui), tidak hanya sekedar (kegiatan) destruktif yang digambarkan di media terakhir ini, (yakni) soal aksi pembakaran jaket almamater,”  tutur Dr. Arie Sujito dalam diskusi tersebut.  

“Konversi aktivisme menjadi Satuan Kredit Semester (SKS) adalah bentuk apresiasi kampus kepada mahasiswa yang mengabdi pada masyarakat,” tambahnya 

Dr. Arie Sujito melihat kedua dunia kehidupan mahasiswa tersebut selama ini terus dipisahkan. Akibatnya, mahasiswa yang aktif dalam bidang akademik mengalami kelemahan pada keahlian sosialnya, begitu juga sebaliknya dengan mahasiswa yang aktif dalam kegiatan aktivisme memiliki kelemahan dalam bidang akademiknya. Keterpisahan antara kedua dunia kehidupan mahasiswa tersebut juga yang kemudian menciptakan eksklusivitas diantara mereka. 

“Kita bisa tahu persis bahwa seringkali kalau mahasiswa aktif kegiatan kemahasiswaan - akademiknya ditinggalkan. Atau sebaliknya, mahasiswa aktif kegiatan akademik - kegiatan sosial aktivitasnya ditinggalkan. Ini akhirnya mereka mengalami eksklusivitas yang aktivis merasa sok aktivis, yang akademik merasa sok akademis,” tutur Dr. Arie Sujito. 

 

Definisi Kegiatan Aktivisme Bukan Hanya Soal Demonstrasi                                

Perlu diketahui, definisi yang digunakan di atas tidak hanya perihal kegiatan demonstrasi. Dr. Arie Sujito menjelaskan bahwa dewasa ini definisi kegiatan aktivisme mahasiswa sudah mengalami perluasan makna dan praktik. Kegiatan aktivisme mahasiswa mencakup banyak hal, mulai dari pengabdian sosial, kerelawanan, pengembangan teknologi, dan seterusnya. 

“Ia (kegiatan aktivisme) mengalami perluasan makna dan praktik. Hal ini seperti pemberdayaan sosial, advokasi kebijakan, kerelawanan, kemanusiaan, entrepreneurship, aktivitas dalam gerakan teknologi alternatif dan seterusnya,” jelas Dr. Arie Sujito 

 

Penulis: Aji 

Berita Terkait

  • Dies Natalis ke-55, FMIPA Perluas Pengakuan Internasional

    Friday,17 September 2010 - 13:52
  • Kegiatan KKN-PPM Kini Direkognisi Delapan SKS

    Wednesday,19 October 2022 - 18:15
  • MAPAGAMA Gagas Ekspedisi URE 2017

    Thursday,19 January 2017 - 15:51
  • UGM Gelar Sosialisasi MSIB Batch 3

    Thursday,30 June 2022 - 16:05
  • UGM dan Universitas Konstanz Jalin Kerja Sama

    Tuesday,12 March 2019 - 13:49

Rilis Berita

  • Fenomena Perpajakan di Indonesia: Sentimen terhadap Pajak Positif tapi Kepatuhan Membayar Pajak Rendah 30 January 2023
    Mahasiswa Program Doktor Ilmu Psikologi UGM, Ika Rahma Susilawati, menulis disertasi berjudul &ld
    Gloria
  • 116 Tim Ikut Olimpiade Geografi Nasional di UGM 30 January 2023
    Sebanyak 116 tim dari sekolah SMP dan SMA dari berbagai wilayah di Indonesia mengikuti Olimpiade
    Gusti
  • UGM dan Pemprov Bengkulu Bahas Bengkulu Leadership Program 30 January 2023
    Untuk melahirkan penerus generasi muda Bengkulu yang berkualitas di masa depan, Gubernur Bengkulu
    Agung
  • Mahasiswa UGM Buat Aplikasi Layanan Ramah Disabilitas 30 January 2023
    Mahasiswa UGM berhasil mengembangkan inovasi teknologi berupa aplikasi layanan ramah disabiltas y
    Ika
  • Menteri PUPR dan 45 Guru Besar Diskusi Soal Sumber Daya Air IKN 30 January 2023
    Menteri Pekerjaan Umum dan Perumaha
    Gusti

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual