Guru Besar Fakultas Farmasi UGM, Prof. Dr. H. Apt. Wahyono, S.U., meninggal dunia pada usia 72 tahun, Minggu (2/10) di Rumah Sakit Akademik UGM, meninggalkan satu orang istri, tiga anak, dan tiga cucu. Jenazah almarhum disemayamkan di Balairung UGM untuk menerima penghormatan terakhir dari civitas UGM sebelum dikebumikan di Pemakaman UGM Sawitsari, Senin (3/10).
“Telah berpulang guru kami dan orang tua kami, Prof. Wahyono. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran, ketabahan, dan keikhlasan,” ucap Dekan Fakultas Farmasi UGM, Prof. Dr. Satibi, M.Si. Apt.
Wahyono merupakan dosen Fakultas Farmasi yang telah mengabdi selama lebih dari 45 tahun sebelum pensiun. Ia menekuni bidang Biologi Farmasi, dan dikukuhkan sebagai guru besar pada tahun 2008 silam.
Pada Rapat Senat Terbuka Universitas tanggal 28 April 2008, ia menyampaikan pidato pengukuhan berjudul “Eksistensi dan Perkembangan Obat Tradisional Indonesia (Jamu) Dalam Era Obat Modern”. Ia menyampaikan bahwa penelitian-penelitian tentang tanaman obat harus didanai dan didorong sehingga Indonesia tidak ketinggalan untuk memanfaatkan tanaman obat yang sangat melimpah.
Ketua Dewan Guru Besar UGM, Prof. Dr. Ir. Mochammad Maksum, M.Sc., mengungkapkan bahwa Prof. Wahyono dikenal sebagai sosok yang sangat baik, ramah, humoris, dan sabar, sebagai sosok seorang bapak sekaligus guru yang sangat akrab dengan bawahan dan juniornya dan sering memotivasi untuk maju.
“Beliau adalah sosok yang tekun dalam mendalami bidang ilmunya. Hal ini dapat dilihat dari karya-karya ilmiah beliau, dengan minat penelitian dalam bidang Mikrobiologi Farmasi, Obat Tradisional, dan Kimia Bahan Alami,” imbuhnya.
Pada kesempatan ini ia menghaturkan terima kasih kepada Almarhum Prof. Wahyono atas pengabdian dan dedikasinya bagi UGM, khususnya bagi Fakultas Farmasi. Segenap amalan ilmu dan karya beliau, ucapnya, menjadi pembuka jalan bagi pengembangan ilmu pengetahuan masa depan.
“Marilah kita menghantarkan Almarhum Prof. Wahyono ke peristirahatan terakhir. Kiranya Allah SWT senantiasa melindungi dan mengiringi langkah kita semua untuk mengembangkan pengetahuan dan melanjutkan karya-karya Almarhum Prof. Wahyono di masa mendatang,” kata Maksum.