• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Pengamat UGM Bicara Kasus Kerusuhan di Kanjuruhan

Pengamat UGM Bicara Kasus Kerusuhan di Kanjuruhan

  • 04 Oktober 2022, 13:46 WIB
  • Oleh: Agung
  • 14506
Pengamat UGM : Utamakan Pendekatan Persuasif

Meninggalnya ratusan suporter dalam pertandingan sepak bola antara Arema FC dan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, pada hari Sabtu (1/10) menjadi kisah pilu yang akan menjadi catatan kelam dalam sejarah sepak bola dunia. 

Sejumlah perempuan, anak-anak, siswa SMP, SMA dan SMK di Kota Malang turut menjadi korban dalam tragedi kerusuhan tersebut. Pemakaian gas air mata oleh aparat keamanan dalam pertandingan tersebut dituding sebagai pemicu jatuhnya banyak korban.

Padahal, FIFA sebagai induk sepak bola dunia melarang penggunaan gas air mata di dalam stadion. Berdasarkan pedoman 'FIFA Stadium Safety and Security Regulation' Pasal 19 poin B, disebutkan tidak boleh sama sekali penggunaan senjata api dan gas air mata untuk pengendalian massa.

Menanggapi peristiwa tersebut Dr. Hempri Suyatna., S.Sos., M.Si selaku pengamat pembangunan sosial dan kesejahteraan UGM menyatakan suporter khususnya  sepak bola memiliki karakteristik tersendiri . Suporter sepak bola memilik karakter unik dan  semangat fanatisme yang luar biasa. 

Mereka rela mengeluarkan waktu, uang dan tenaga untuk mendukung tim kebanggaan mereka. Bahkan tidak jarang dari mereka harus menjual barang yang dimiliki agar dapat menonton tim kesayangannya berlaga.

“Bagi mereka, sepak bola adalah harga diri dan martabat daerah atau martabat bangsa”, ujarnya di Fisipol UGM, Selasa (4/10).

Menurut Hempri mampu memahami karakteristik yang dimiliki para suporter sepak bola sebagai hal yang seharusnya menjadi bahan untuk pola-pola pengasuhan, penanganan atau pengamanan suporter. Oleh karena itu, pendekatan persuasif sudah semestinya harus diutamakan.

“Kasus di Kanjuruhan menunjukkan justru pendekatan represif yang dikedepankan. Penggunaan pentungan, penggunaan gas air mata yang sudah jelas dilarang FIFA ternyata justru masih digunakan," terangnya.

Menurut Hempri, kasus di Kanjuruhan menjadi pelajaran berharga bagaimana dimensi sosial  suporter seharusnya menjadi pertimbangan di dalam melakukan pola penanganan suporter. Panitia pelaksana dan PSSI sudah saatnya tidak hanya sekedar mengejar keuntungan komersial dengan melupakan aspek-aspek sosial.

Ke depan, tandasnya, ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian banyak pihak. Pertama, soal edukasi suporter dan pendekatan-pendekatan persuasif menjadi hal yang harus diutamakan.

Pemahaman terkait karakteristik, kultur dan sejarah historis antar suporter seharusnya bisa menjadi acuan di dalam melakukan pengamanan. Bagaimanapun pola detail pengamanan antar klub akan berbeda.

“Kedua, perbaikan fasilitas infrastruktur pendukung. Bagaimana membangun stadion ramah anak, stadion ramah perempuan, stadion ramah lansia dan sebagainya. Hal-hal semacam itu perlu dilakukan dan harus dikedepankan," paparnya.

Penulis : Agung Nugroho

Foto: Ruang Obrol

Berita Terkait

  • Mahasiswa UGM Juara II Tangkai Penulisan Puisi Peksiminas XVI

    Friday,04 November 2022 - 10:39
  • Pengamat: Rekonsiliasi di Ambon Belum Selesai

    Monday,12 September 2011 - 14:53
  • Penegakan HAM di Indonesia Mengalami Reduksi Makna

    Tuesday,01 September 2009 - 8:27
  • Pengamat: Reforma Agraria Gagal Sejahterakan Masyarakat

    Thursday,08 March 2012 - 12:50
  • Denny Indrayana : Perlu dilakukan Audit Institusional Kejagung

    Monday,23 June 2008 - 12:25

Rilis Berita

  • Penulis UGM Raih Gelar Penulis Terproduktif Kedua Versi The Conversation 25 March 2023
    Penulis The Conversation Universitas Gadjah Mada berhasil mendapatkan predikat penulis
    Satria
  • Mengenali Dampak Penggunaan Obat Pada Kulit 24 March 2023
    Meningkatnya penggunaan obat-obatan, baik karena pengobatan sendiri (self-medication), polifarmas
    Ika
  • Tim Magister Kenotariatan FH UGM Juara 2 PNF 2023 24 March 2023
    Tim Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada memperoleh juara 2 pada Padjadja
    Agung
  • Fenomena Cuaca Ekstrem di Indonesia Cenderung Meningkat 24 March 2023
    Dosen Laboratorium Hidrologi dan Klimatologi Lingkungan, Fakultas Geografi UGM, Dr. Andung Bayu S
    Gusti
  • Karate UGM Juara Umum 3 SEMAR CUP XII 24 March 2023
    Unit kegiatan Mahasiswa (UKM) Karate INKAI UGM berhasil menyabet gelar Juara Umum 3 dalam Interna
    Ika

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual