Bank melakukan diversifikasi dengan tujuan meningkatkan kinerja dan menurunkan risiko. Meski begitu kajian teoretis dan empiris menunjukkan hasil beragam sehingga perspektif lingkungan spesifik negara menjadi hal yang perlu mendapat perhatian.
Ketika kepemilikan berperan dalam pengambilan keputusan perusahaan, konsep kepemilikan ultimat menjadi perlu untuk dikaji. Berdasarkan karakteristik ekonomi dan kondisi perkembangan perbankan yang relatif berbeda dengan di negara-negara maju di Amerika dan Eropa, maka konteks perbankan di Asia menjadi perlu untuk diteliti.
Deny Edy Widodo, S.E., M.M, Dosen Prodi Manajemen Universitas Muhammadiyah Metro, melalui disertasinya berjudul Pengaruh Diversifikasi Bank Terhadap Kinerja dan Risiko Dengan Lingkungan Ekonomi Dan Keuangan, dan Kepemilikan Ultimat Sebagai Pemoderasi: Studi Empiris Pada Perbankan Komersial di Asia melakukan kajian analisis atas persoalan tersebut. Melakukan kajian terhadap sebelas negara atau region yang ada di wilayah Asia Timur, Asia Tenggara, dan Asia Selatan yang merepresentasikan perkembangan ekonomi yang beragam di wilayah Asia, ia mengungkap pentingnya mengkaji dampak diversifikasi bank terhadap kinerja dan risiko pada negara-negara Asia yang heterogen.
“Dalam disertasi ini, saya berusaha mengkaji bagaimana diversifikasi bank dengan dimensi yang lebih detail berpengaruh terhadap kinerja dan risiko dengan memperhatikan perspektif perkembangan lingkungan ekonomi dan keuangan yang berbeda pada sebelas negara yang merepresentasikan wilayah Asia dan variasi tipe kepemilikan ultimat yang memiliki pengaruh pada pengambilan keputusan perusahaan,” ujarnya di FEB UGM, Rabu (5/10) saat mempertahanankan disertasinya di hadapan tim penguji.
Melakukan ujian terbuka guna mendapatkan gelar doktor Bidang Ilmu Manajemen FEB UGM, penelitian Deny selain bertujuan untuk menguji pengaruh masing-masing tingkat diversifikasi bank terhadap kinerja dan risiko pada perbankan komersial di Asia, bertujuan pula untuk menguji pengaruh lingkungan ekonomi dan keuangan yang semakin maju pada hubungan antara masing-masing tingkat diversifikasi bank terhadap kinerja dan risiko pada perbankan komersial di Asia.
Deny menyatakan kajian di Asia yang memiliki tingkat perkembangan negara yang beragam masih perlu dilakukan. Oleh karena itu, penelitiannya menggunakan sampel di 308 bank komersial di 11 negara Asia pada periode 2006-2019.
Hasil simpulan penelitian menyebutkan bank sebagai salah satu lembaga keuangan memiliki peran sebagai lembaga intermediari, sebagai perusahaan, dan juga sebagai perusahaan yang teregulasi. Berdasarkan peran bank sebagai lembaga intermediari dan sebagai perusahaan, serta sisi aset dan sisi liabilitas yang saling berkaitan, bank dapat melakukan diversifikasi pada sumber pendapatan, diversifikasi aset, diversifikasi kredit, serta diversifikasi sumber pendanaan.
“Studi pada penelitian ini menunjukkan bahwa diversifikasi dapat meningkatkan kinerja pada perbankan komersial di Asia. Meski begitu terdapat hasil yang mendukung strategi fokus untuk meningkatkan kinerja,” paparnya.
Studi ini juga menyimpulkan dengan menggunakan beberapa pengukuran, diversifikasi berpengaruh terhadap beberapa ukuran kinerja yang berbeda. Diversifikasi berpengaruh menurunkan risiko pada beberapa pengukur risiko yang berbeda. Hasil penelitian inipun memperlihatkan bahwa strategi diversifikasi maupun strategi fokus berpengaruh menurunkan risiko.
Penulis : Agung Nugroho
Foto : Freightsight