• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Tata Kelola Keuangan Berkelanjutan Sebagai Tata Kelola Responsif

Tata Kelola Keuangan Berkelanjutan Sebagai Tata Kelola Responsif

  • 11 Oktober 2022, 14:01 WIB
  • Oleh: Agung
  • 10783
Tatakelola Keuangan Berkelanjutan Sebagai Tatakelola Responsif

Indonesia kaya akan sumber daya alam dan memiliki porsi terbesar dalam UMKM. Ada sekitar 64 juta pelaku usaha atau 99,9 persen pelaku usaha nasional menghadapi permasalahan krusial dalam mengakselerasi pembangunan keuangan yang berkelanjutan.

Dalam beberapa tahun ke depan Indonesia membutuhkan investasi sektor berkelanjutan sebesar 67, 803 triliun. Hal ini menjadi program besar dan membutuhkan langkah-langkah yang tertata dengan baik  dengan melibatkan seluruh komponen bangsa.

Demikian disampaikan Dr. Yulius MA, Deputi Bidang Usaha Mikro, Kementerian Koperasi dan UKM, saat menjadi pembicara kunci Seminar Tata Kelola Keuangan Berkelanjutan Untuk Penguatan Ekonomi Rakyat dan Lingkungan Yang Berkeadilan. Seminar diselenggarakan Social Research Centre (SOREAC) Fisipol UGM bersama Tukindonesia, The Prakarsa dan Responsibankindonesia.

“Kita bersyukur upaya pemerintah dalam mengatasi pandemi Covid-19 dan mampu mempertahankan pertumbuhan ekonomi mencapai 5, 44 persen di kuartal kedua tahun 2022. Meski begitu kita perlu terus mendorong perluasan akses untuk implementasi keuangan yang berkelanjutan dalam bidang UMKM agar UMKM mampu melanjutkan prinsip-prinsip berkelanjutan dalam usahanya," ujar Yulius, di ruang Bulaksumur UC UGM, Senin (10/10).

Yulius menyebut era disrupsi yang ditandai dengan dinamika perkembangan globalisasi, digital dan pandemi Covid-19, serta yang terbaru adanya ancaman krisis global 2023 menjadi tantangan dalam pembangunan keuangan berkelanjutan. Situasi tersebut, menurutnya, menjadi peluang sekaligus tantangan dalam pembangunan berkelanjutan.

Adapun tantangan yang dihadapi antara  lain masih terbatasnya tingkat pemahaman dan partisipasi lembaga pembiayaan dalam usaha berkelanjutan karena dianggap menimbulkan biaya tambahan. Orientasi usaha bagi pelaku UMKM masih bertumpu pada keuntungan jangka pendek.

“Saya kira perlu literasi bagi para pelaku UMKM terkait bisnis yang menerapkan prinsip-prinsip berkelanjutan. Belum ada standarisasi kategori hijau yang menjadi acuan bersama untuk penilaian penerapan aspek lingkungan, sosial dan tata kelola, untuk itu energi dan kolaborasi tentu akan menjadi perhatian dalam menerapkan pembangunan berkelanjutan di tanah air," katanya.

Yulius menandaskan paradigma bisnis as usual dan sustainable development perlu diglorifikasi sebagai kebutuhan bisnis di masa mendatang. Artinya, adanya risiko lingkungan hidup, sosial, tata kelola yang semakin besar menjadi tantangan bagi ekosistem keuangan untuk menciptakan peluang usaha baru yang inovatif dan mendorong ekonomi yang berkelanjutan.

“Bersama-sama kita perlu meyakinkan pelaku usaha, koperasi dan UMKM, kemudian masyarakat dan pemerintah bahwa upaya untuk menghasilkan profit tidak lepas dari harus mempertimbangkan keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup, serta dampak sosial yang terjadi," tandasnya.

Ah Maftuchan, eksekutif direktur The Prakarsa & Koordinator Koalisi ResponsiBank Indonesia, berharap kalangan kampus atau akademisi mau berkolaborasi mempromosikan sustainable finance di Indonesia. Menurutnya iklim krisis sedang berlangsung saat ini karenanya perlu memperkuat komitmen untuk menjalankan bisnis yang lebih berkelanjutan.

“Kondisi saat ini adanya potensi krisis yang akan dihadapi tahun depan bukan sesuatu yang mengada-ada. Kami punya keyakinan bahwa pengembangan bisnis yang berkelanjutan, sistem keuangan yang berkelanjutan bisa juga menghasilkan. Sustainable finance approach tetep bisa menghasilkan dan meningkatkan lingkungan yang lebih baik," ungkapnya.

Arie Sudjito, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, menyatakan tata kelola keuangan berkelanjutan adalah tata kelola yang sehat. Tata kelola yang memiliki kemampuan untuk mandiri sekaligus akuntabel.

Menurutnya, tata kelola keuangan yang berkelanjutan bukan hanya menjawab problem teknis kesiapan sumber daya tetapi lebih dari itu sebuah tatakelola yang bermakna. Tatakelola bermakna artinya mampu merespon tantangan yang dihadapi kedepan.

“Itu penting buat kita agar dunia yang dibaca sebagai sebuah tantangan yang gelap itu harus dijawab bagaimana kita sejak awal memperkuat kapasitas tatakelola yang bisa responsif”, paparnya saat membuka seminar.

Penulis : Agung Nugroho

Berita Terkait

  • Tata Kelola Keuangan Berkelanjutan Sebagai Tata Kelola Responsif

    Tuesday,11 October 2022 - 14:01
  • Mahasiswa UGM Juara Kompetisi Esai Nasional

    Wednesday,21 December 2016 - 9:26
  • Mahasiswa UGM Mengembangkan Good Student Governance

    Wednesday,08 June 2016 - 8:55
  • OJK: Perbankan Dominasi Aset Industri Keuangan

    Monday,06 May 2013 - 12:49
  • SMK RSBI Se-DIY Siap Terapkan Pendidikan Karakter

    Thursday,18 November 2010 - 15:35

Rilis Berita

  • Tim Calon Pemborong Juara 3 National Tender Competition The 20th CENS Universitas Indonesia 2022 29 March 2023
    Tim Calon Pemborong yang digawangi tiga mahasiswa UGM berhasil meraih juara 3 National Tender Com
    Agung
  • Pengamat Sosial UGM: Validasi DTKS Perlu Dilakukan Agar Penyaluran Bansos Tepat Sasaran 29 March 2023
    Pemerintah akan menyalurkan sejumlah bantuan sosial (bansos) bagi warga kurang mampu di bulan ram
    Ika
  • UGM Bangun Kolaborasi Riset Internasional 29 March 2023
    Beberapa perguruan tinggi di Indonesia seperti UGM, UI, ITB, IPB, ITS dan Universitas Airlangga t
    Gusti
  • Pengamat UGM: Penting, Energi Murah dan Topang Ekonomi Berkelanjutan 29 March 2023
    Dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, Presiden Joko Wid
    Agung
  • UGM Rintis Pembentukan Unit Layanan Disabilitas 29 March 2023
    UGM merintis pembentukan Unit Layanan Disabilitas (ULD) untuk memberikan layanan dan fasilitasi b
    Ika

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual