Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), Jenderal TNI Muhammad Andika Perkasa, menghadiri acara wisuda putri keduanya dr. Angela Adinda Nurrina Perkasa Hendropriyono yang dilantik dokter bersama 123 dokter baru dari FKK-MK UGM, Rabu (12/10), di Grha Sabha Pramana UGM. Sebagai orang tua dari wisudawan, Andika Perkasa diberikan kesempatan untuk memberikan pidato sambutan mewakili pihak orang tua wisudawan. “Saya sangat bangga sekali. Begitu lama dan begitu sulit. keluarga kami, baik saya dan keluarga istri, tidak ada yang dokter. Suatu kebanggaan tersendiri, anak kedua saya sudah lulus (dokter),” kata Andika.
Menurut Andika, ia tidak pernah mengarahkan anaknya untuk menjadi seorang dokter. Semua sesuai dengan keinginan dari anak-anaknya masing-masing. “Keinginan Angela sendiri (jadi dokter),” katanya
Andika mengaku sangat bangga anaknya bisa lulus dokter dari kampus UGM yang menurutnya sebagai kampus yang banyak melahirkan pemimpin di negeri ini. Ia menyebutkan beberapa alumnus UGM diantaranya seperti Presiden Joko Widodo, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merupakan para alumnus UGM yang tengah menjadi pemimpin di pusat pemerintahan maupun di daerah. “Nah itu adalah bukti. Jadi adik-adik semua, jalan panjang di depan kita. Tapi ingat, adik-adik start-nya sudah bagus sekali. Saya tidak seberuntung adik-adik semua, tidak sempat menerima pendidikan dari institusi terbaik di Indonesia. Tapi saya yakin adik-adik semua bisa masuk dan bisa lulus, adik-adik semua akan berhasil. Itulah harapan kami sebagai orang tua,” katanya.
Menjawab pertanyaan wartawan soal program TNI dalam perekrutan para dokter baru, Andika menuturkan pihaknya tiap tahun tengah memperbanyak jumlah dokter spesialis di rumah sakit yang dikelola oleh TNI. Adanya penambahan dokter spesialis tersebut diharapkan bisa meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di masyarakat. “Kami punya program memperbanyak penyediaan dokter spesialis. Tahun ini kami menambah 30 orang dokter di luar format yang normal untuk memenuhi rumah sakit sekitar 120-an, agar ada dokter spesialis bisa turun ke tingkat yang lebih ke bawah lagi,” katanya.
Soal ketimpangan jumlah dokter di Indonesia, Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG (K), Ph.D., mengatakan saat ini terjadi ketimpangan pendistribusian tenaga dokter di Indonesia yang belum terselesaikan dengan baik. Menurutnya, TNI juga ikut berperan untuk membantu penempatan dokter yang berada di daerah terpencil dan perbatasan. “Peran dari TNI penting sekali untuk mencapai daerah yang sulit dijangkau untuk orang sipil. Kerja sama dengan TNI sangat bagus sekali untuk memenuhi jumlah dokter yang timpang ini,” ungkapnya.
Sebelumnya, di hadapan 123 dokter baru, Rektor berpesan bahwa profesi dokter merupakan profesi mulia sehingga para lulusan dokter baru UGM bisa bekerja dengan profesional dan bijaksana. “Pekerjaanmu akan mengisi sebagian besar hidupmu. Karenanya harus yakin dengan pekerjaan dan profesi ini. Caranya, cintai apa yang kamu kerjakan dan jangan lelah untuk mencari. Saat kalian menemukan apa yang akan kalian cari, ada getaran yang menggerakkan hati ini untuk berbuat bagi bangsa dan ikut membangun negeri,” katanya.
Dekan FKKMK UGM, dr. Yodi Mahendradhata , M.Sc., Ph.D., menuturkan pada pelantikan dokter kali ini sebanyak 137 dokter baru yang dilantik terdiri dari 57 dokter laki laki dan 56 dokter perempuan. Dengan demikian, hingga saat ini FKK-MK UGM telah meluluskan sebanyak 10.491 lulusan dokter, terdiri 5.786 dokter laki-laki dan 4.705 orang dokter perempuan.
Penulis : Gusti Grehenson
Foto : Firsto