Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UGM, Prof. Dr. Ir. Sardjono, M.S., meninggal dunia pada, Minggu (16/10). Sebelum dimakamkan di Makam Keluarga Besar UGM di Sawit Sari, jenazah Prof. Sardjono disemayamkan di Balairung UGM untuk mendapatkan penghormatan terakhir dari sivitas akademika UGM.
“Seluruh Keluarga Besar Universitas Gadjah Mada berduka karena rekan kita, guru kita, dan salah satu putra terbaik UGM dan Indonesia telah dipanggil oleh Tuhan YME. Atas nama Keluarga Besar UGM kami menyampaikan rasa duka yang mendalam kepada keluarga besar Prof. Sardjono,” kata Ketua Dewan Guru Besar UGM, Prof. Dr. Ir. Mochammad Maksum, M.Sc., Minggu (16/10) di Balairung UGM.
Mochammad Maksum menjelaskan Prof. Sardjono merupakan staf pengajar di Departemen Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian FTP UGM. Selama berkarya di UGM, almarhun dikenal sebagai sosok yang sangat baik, berdedikasi tinggi, dan tekun dalam mendalami bidang ilmunya. Hal ini dapat dilihat dari karya-karya ilmiahnya dengan minat penelitian bidang mikrobiologi pangan.
Almarhum melaksanakan pidato pengukuhan Guru Besar pada Rapat Terbuka Universitas pada tanggal 21 Juni 2011 lalu. Dalam pidato pengukuhannya yang berjudul Jamur Benang dan Pengembangannya pada Industri Pengolahan Hasil Pertanian, ia menyampaikan Indonesia sebagai negara yang berada di daerah tropis memiliki kekayaan strain jamur yang luar biasa besar sehingga teknologi starter dari jamur terpilih perlu untuk terus dikembangkan. Ketersediaan starter jamur tropis terpilih untuk keperluan industri akan membuka peluang sangat besar untuk meningkatkan nilai tambah hasil-hasil pertanian di Indonesia. Oleh karena itu, peningkatan penelitian dari penelitian dasar ke penelitian skala komersial dengan uji kelayakan menjadi prioritas utama guna mempercepat peningkatan manfaat hasil pertanian secara nyata.
Mochammad Maksum dalam kesempatan itu menyampaikan rasa terima kasih kepada almarhum Prof. Sardjono atas pengabdian dan dedikasi bagi UGM, khususnya bagi Fakultas Teknologi Pertanian. Ilmu dan karyanya dapat menjadi pembuka jalan bagi pengembangan ilmu pengetahuan masa depan. Ia berharap nantinya di UGM akan terus bermunculan ilmuwan yang cemerlang seperti almarhum.
Penulis: Ika