Prodi Spesialis Kedokteran Gigi Anak dan Prodi Higiene Gigi FKG UGM menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat di SLBN 1 Bantul dengan mengusung tema Pembentukan Kader Kesehatan Gigi dan Mulut “A Hero Triangle” sebagai Pelopor Pemberdayaan Guru dan Orangtua Anak Special Needs. Kegiatan ini telah berlangsung dalam kurun waktu bulan Agustus-Oktober 2022 dengan acara puncak acara berupa Penutupan sekaligus Pelantikan “Kader Kesehatan Gigi A Hero Triangle” pada Tanggal 18 Oktober 2022.
“Program ini merupakan langkah konkrit di dalam usaha peningkatan kesehatan gigi dan mulut sejak dini bagi individu berkebutuhan khusus, serta sebagai salah satu bentuk tindakan promotif dan preventif dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut. Tujuan utama dari program ini menciptakan kemandirian bagi SLB dan juga para orang tua dari anak berkebutuhan khusus menggunakan pendekatan yang inovatif,”ungkap Ketua pelaksana kegiatan, Leny Pratiwi Arie Sandy, S.Kp.G., MD.Sc.
Penyandang disabilitas di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta termasuk kategori tinggi. Menurut hasil Riskesdas 2018, jumlah penyandang disabilitas usia 5-17 tahun untuk provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta menempati posisi terbanyak ke-8 (4,8%) dibanding provinsi lainnya di Indonesia. Berdasarkan data dari Dinas Sosial D.I Yogyakarta tahun 2019, penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) kategori anak dengan kedisabilitasan (usia 0-18 tahun) sebanyak 2.075 anak. Berdasarkan jumlah tersebut menunjukkan cukup tingginya anak berkebutuhan khusus yang perlu diperhatikan.
“Anak-anak berkebutuhan khusus merupakan kelompok berisiko tinggi terhadap masalah kesehatan gigi dan mulut, sehingga membutuhkan bantuan dan kerjasama dengan orang lain dalam memelihara kesehatan gigi dan mulutnya,” tutur Dr.drg.Indah Titien S, S.U., Sp.KGA (K) selaku pembina kegiatan klinik Perawatan Rongga Mulut Anak Berkebutuhna Khusus di Prodi Spesilis KGA dan Prodi Higiene Gigi FKG UGM.
Karenanya ia menyampaikan bahwa kesehatan gigi dan mulut pada anak berkebutuhan khusus menjadi salah satu aspek penting dari seluruh kesehatan yang mampu menunjang kualitas hidup anak berkebutuhan khusus. Adanya tenaga kesehatan non profesional dapat diberdayakan (Kolaborasi Orangtua, guru dan siswa) untuk memberikan pendidikan kesehatan gigi dan mulut pada anak-anak berkebutuhan khusus, yakni salah satunya menjadi kader kesehatan gigi dan mulut.
Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan mencakup aktivitas pelatihan selama 4 pekan berupa Dental Health Education (DHE) menggunakan alat peraga yang inovatif dan interaktif berupa flipchart, komik gigi, dan a dental phantom doll yang disertai audio serta praktek menyikat gigi dengan benar. Tim educator kegiatan ini adalah para mahasiswa dan dosen Prodi Spesialis Kedokteran Gigi Anak dan Prodi Higiene Gigi. Kegiatan pelatihan diawali dengan pretest dan diakhiri dengan posttes untuk mengetahui perubahan tingkat pengetahuan kesehatan gigi dan mulutnya.
Pada puncak acara, yakni penutupan dan pelantikan kader kesehaatan gigi dan mulut “A Hero Triangle”, dihadiri Kepala Bidang DISDIKPORA DIY, Basuki, M.Pd., perwakilan Dinas Kesehatan Abntgul, drg. Tri Wahyuni, MPH, Kepala Puskesmas Kasihan 2 Bantul, drg.Yudhi Hapsari, Dekan Fakultas Kedokteran Gigi UGM, drg. Suryono, Ph.D, S.H., MM beserta Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kemahasiswaan, drg. Triana Wahyu Utami, MDSc., Ph.D.; Prof.dr.Sunartini, Sp.A(K), Ph.D. selaku dosen FKKMK (Konsultasn Neurologi Anak) dan juga pembimbing mahasiswa Spesialis Anak di SLBN 1 Bantul.
Basuki, M.Pd megeapresiasi kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan FKG UGM. Program yang dijalankan berpotensi untuk terus dikembangkan kedepannya.
“Semoga pelatihan ini dapat diterapkan sehingga pendampingan orang tua dan daya dukung lingkungan dapat menjadi pencegahan penyakit gigi dan mulut.”
Dekan Fakultas Kedokteran Gigi UGM, drg. Suryono, S.H, M.M, PhD., berkesempatan untuk membuka pelantikan kader ‘A Hero Triangle’ secara simbolis dengan pengalungan pin kader kepada Sukma Dwi Monica sebagai perwakilan siswa tuli. Suka menyampaikan ucapan terima kasih telah diberi kesempatan mengikuti pelatihan yang daiadakan FKG UGM.
Sementara Kaprodi Spesialis Kedokteran Gigi Anak, Dr.drg.Indra Bramanti, Sp.KGA (K), M.Sc., menjelaskan kegiatan terselenggara dengan mendapat bantuan Hibah Simlibtabmas Kemendikbud Ristekdikti. Program “A Hero Triangle di SLBN 1 Bantul ini, diharapakan dapat menjadi Pilot Project pembentukan kader Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak dan individu berkebutuhan khusus untuk mempromosikan Dental Health Education (DHE) sehingga cita-cita kedepan angka penderita gangguan kesehatan gigi dan mulut anak dan individi berkebutuhan khusus di Indonesia dapat menurun. Dengan pengaktifan tiga komponen, yakni guru, orang tua, dan anak, diharapkan dapat terciptanya kemandirian bagi setiap elemen yang berkaitan dengan anak, dalam hal ini tantang Kesehatan Gigi dan Mulut. Hal tersebut diharapkan bisa tercapai dengan proper dental health education yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari perawatan kesehatan anak secara umum.
Penulis: Ika