Direktorat Kemitraan, Alumni, dan Urusan Internasional UGM menyelenggarakan kegiatan Pemantauan dan Evaluasi (Monev) Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) 6 serta Pemantauan dan Evaluasi Pengelolaan Kerja Sama, Jumat (28/10) di Hotel Royal Ambarukmo.
Kegiatan ini diikuti oleh wakil dekan, kepala program studi sarjana dan sarjana terapan, serta kepala pusat studi dan unit kerja di lingkungan UGM dalam rangka meningkatkan capaian Indikator Kinerja Universitas 6 Universitas Gadjah Mada dan meningkatkan kualitas proses kerja sama.
“Program Studi merupakan ujung tombak dalam penyelenggaraan kerja sama akademik yang menunjang kegiatan Tridarma Perguruan Tinggi. Implementasi IKU dan MBKM memberikan peran yang sangat luas kepada program studi untuk menjalin jejaring kerja sama dengan mitra eksternal untuk menunjang kegiatan pendidikan dan pengajaran,” terang Direktur Kemitraan, Alumni, dan Urusan Internasional, Dr. Puji Astuti, S.Si., M.Sc., Apt.
Indikator Kinerja Utama yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 754/P/2020 menjadi pedoman bagi seluruh Perguruan Tinggi Negeri dan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi di lingkungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dalam menetapkan rencana kinerja, menyusun rencana kerja dan anggaran, menyusun dokumen kontrak atau perjanjian kinerja, menyusun laporan kinerja, dan melakukan evaluasi pencapaian kinerja.
Terdapat delapan Indikator Kinerja Utama, salah satunya kemitraan program studi, yaitu persentase program studi S1 dan D4/D3/D2 yang melaksanakan kerja sama dengan mitra. Poin ini termuat dalam IKU 6 untuk sasaran meningkatnya kualitas kurikulum dan pembelajaran.
Puji mengungkapkan, saat ini target IKU 6 UGM berada di angka 50%. UGM juga masih berada di peringkat 9 pada Liga PTN-BH untuk persentase capaian IKU 6. Untuk itu, pada kegiatan ini ia memaparkan sejumlah hal yang perlu mendapat perhatian berkaitan dengan pencapaian IKU 6, di antaranya kriteria kegiatan kerja sama dan kriteria mitra kerja sama.
“Banyak kerja sama tapi setelah divalidasi ada dua permasalahan utama, jenis kerja sama yang sudah dirancang dan jenis mitranya,” kata Puji.
Selain meningkatkan sosialisasi dan monev pencapaian IKU, strategi yang dilakukan UGM di antaranya menguatkan sinergi dan koordinasi pencapaian kebijakan universitas dengan fakultas, mengembangkan sistem informasi untuk mengakomodasi pelaporan kinerja sampai ke level prodi.
“Untuk kegiatan kerja sama yang tidak dilaksanakan oleh prodi secara langsung tetapi dilaksanakan unit lain atau fakultas namun melibatkan mahasiswa serta dosen dalam prodi tertentu, kegiatan tersebut bisa diklaim atau dilaporkan menjadi kegiatan prodi tertentu,” terangnya.
Selain itu, UGM juga menghimbau kepada unit kerja untuk mendokumentasikan kegiatan kerja sama apapun dalam bentuk dokumen kerja sama walaupun dengan format yang sederhana, serta melaporkan semua kegiatan kerja sama dan dokumen pelaksanaan dalam Platform informasi kerja sama UGM yang bernama LENTERA.
Penulis: Gloria