UGM berhasil meraih dua penghargaan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dalam rangka hari Kesehatan Nasional ke-58 tahun 2022. UGM sukses menjadi juara pertama Pembudayaan Gerakan Masyarakat di Perguruan Tinggi. Selain itu, UGM juga mendapatkan penghargaan Kampus Sehat.
Ketua Health Promoting University (HPU) UGM, Prof. Dra. Yayi Suryo Prabandari, M.Si., Ph.D., menyampaikan bahwa penghargaan yang berhasil diraih saat ini merupakan hasil dari kerja sama dan dukungan seluruh unit kerja dan fakultas di UGM dalam mewujudkan kampus sehat dan pembudayaan gerakan masyarakat sehat di lingkungan kampus.
“Kami ucapkan terima kasih atas bantuan fakultas dan unit-unit kerja di UGM, prestasi ini adalah hasil kerja sama dari banyak pihak. Kedepan dukungan semua fakultas dan unit kerja masih diharapkan karena masih perlu dilakukan perbaikan-perbaikan untuk mewujudkan kampus dan masyarakat yang sehat,”paparnya, saat dihubungi Minggu (6/11).
Yayi menjelaskan UGM berhasil mendapatkan apresiasi pembudayaan germas karena dinilai menjadi kampus yang menjalankan kegiatan pencegahan penyakit dan promosi kesehatan dengan baik. Yayi mengatakan sejak tahun 2019 UGM telah berkomitmen dalam mewujudkan kampus sehat bagi seluruh warga UGM lewat program HPU. Proses pembudayaan hidup sehat dilakukan melalui rekayasa lingkungan baik fisik maupun sosial. Beberapa diantaranya dengan mendorong aktivitas fisik bagi warga UGM, edukasi dan perilaku hidup sehat antara lain lewat Inahealth, Radio Indonesia Sehat, peningkatan deteksi dini dan pencegahan penyakit dengan pemeriksaan di GMC atau RSA serta penguatan posbindu, serta pengelolaan pangan sehat dan bergizi di kantin kampus.
Sementara itu, HPU UGM menjalankan delapan tema program utama dalam mewujudkan kampus sehat. Salah satunya adalah literasi kesehatan baik melalui media sosial, webinar, maupun pos pembinaan kesehatan terpadu (posbindu) yang ada di setiap fakultas. Lalu, peningkatan aktivitas fisik dengan menggiatkan kegiatan olahraga secara rutin, pola makan sehat dengan mewujudkan kantin kampus yang bersih dan menu sehat, dan kesehatan mental dengan membangun sistem kampus sejahtera di setiap fakultas untuk penanganan dini kesehatan mental warga kampus.
Berikutnya, zero tolerance terhadap kekerasan, perundungan dan pelecehan, pembentukan lingkungan hidup sehat, aman dan disabled friendly, serta kesehatan reproduksi.
Penulis: Ika