Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada, Komite Olahraga Nasional (KONI) dan Ikatan Psikologi Olahraga sepakat membentuk pusat kajian olahraga dan pembentukan prodi magister olahraga dalam rangka mendukung pengembangan prestasi olahraga nasional. Hal itu mengemuka dalam penandatanganan perjanjian kerja sama antara Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan Ikatan Psikologi Olahraga di ruang multimedia Gedung Pusat UGM, Selasa (15/11). Selain penandatanganan kerja sama dengan Fakultas Psikologi UGM, KONI Pusat juga melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama dengan UGM dalam bidang pengembangan Iptek Keolahragaan Indonesia.
Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman, dalam sambutannya mengatakan kerja sama ini menindaklanjuti target besar olahraga nasional Indonesia untuk masuk peringkat 10 besar pada olimpiade tahun 2032. KONI juga menargetkan pada olimpiade tahun 2044 Indonesia bisa masuk peringkat lima besar. “Olimpiade di Tokyo lalu kita di peringkat 55 dunia,” ujarnya.
Menurutnya, prestasi yang diraih oleh atlet olahraga sekarang ini masih jauh dari harapan masyarakat. Oleh karena itu, salah satu upaya untuk mendorong peningkatan prestasi olahraga di tingkat internasional, pihaknya menggandeng perguruan tinggi untuk melakukan kajian secara scientific di bidang olahraga. “Dengan kajian scientific nantinya banyak terobosan yang bisa dilakukan oleh KONI, pengurus pusat dan pengurus cabang olahraga yang bisa dilakukan oleh para atlet dan pelatihnya,” katanya
Selain itu, mendorong kemajuan prestasi olahraga, kerja sama ini menurutnya bisa dirasakan manfaatnya bagi para insan olahraga di tanah air. “Atlet itu para patriot kita. Mereka berjuang di masa damai, maka dukungan dari para ahli dan sport science bukan hanya hiasan, namun bisa diimplementasikan dalam proses pembinaan atlet kita,” ujarnya.
Dari hasil pembinaan dan prestasi yang diraih para atlet, Marciano berharap atlet yang meraih prestasi bisa berpeluang untuk masuk perguruan tinggi terbaik di Indonesia. “Berpeluang masuk perguruan tinggi terbaik di Indonesia akan memotivasi atlet kita. Misalnya, jika mau masuk ke UGM harus meraih emas di Sea Game, Asian Games atau Olimpiade, atlet kita termotivasi dan bangga pada prestasi yang diraihnya,” katanya.
Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengembangan Usaha dan Kerja sama UGM, Ignatius Susatyo Wijoyo, SE., MM., menyambut baik terlaksananya kerja sama antara UGM dengan KONI dalam mendukung prestasi olahraga nasional. Menurutnya, UGM memiliki jalur masuk untuk calon mahasiswa dari prestasi olahraga. “UGM sangat terbuka menerima calon mahasiswa berprestasi dalam bidang olahraga sehingga atlet bisa menempuh pendidikan dengan baik, namun bisa mendapatkan masa depan yang lebih baik,” katanya.
Penulis : Gusti Grehenson
Foto : Firsto