Sebanyak 1000 lebih peserta mengikuti jalan Sehat Keluarga Korps Pegawai Universitas Gadjah Mada (Korpagama). Jalan Sehat Keluarga dalam rangka memperingati HUT Korpagama ke-17 dan Dies Natalis Universitas Gadjah Mada dilepas oleh Ketua Panitia Dies ke-73 UGM, Prof. Dr. Ir. Eni Harmayani, M.Sc, di Halaman Balairung UGM, Minggu pagi (20/11).
Acara jalan Sehat Keluarga Korpagama diawali senam bersama. Acara pun diramaikan dengan tampilan lagu-lagu dari para dosen dan pegawai UGM serta pembagian doorprize.
Sekretaris Rektor, Wirastuti Widyatmanti, S.Si., Ph.D., mewakili pimpinan universitas menyampaikan Korpagama adalah satu-satunya organisasi bagi pegawai di Universitas Gadjah Mada. Dalam perannya, Korpagama merupakan mitra UGM khususnya dalam meningkatkan kesejahteraan dan kompetensi kinerja pegawai.
“Kita selalu berharap agar Korpagama bisa menjadi sebuah unit atau korps yang bisa memfasilitasi para pegawai UGM untuk menjamin kesejahteraan dan kesehatan jiwa dan raga,” ujarnya.
Dengan digelarnya acara Jalan Sehat Keluarga ini, kata Wirastuti, kegiatan semacam ini dapat menjadi bagian dari program kerja Korpagama. Kedepan, ia berharap Korpagama dapat memiliki program-program kerja yang bisa mendukung skill dan profesionalisme pegawai UGM.
“Saya kira dengan program-program seperti itu akan membawa Korpagama menjadi sebuah unit atau organisasi yang mampu mendampingi bapak ibu sekalian menjadi insan-insan yang terbaik di UGM,” terangnya.
Prof. Dr. Ir. Achmadi Priyatmojo, M.Sc selaku Ketua Harian Korpagama menambahkan Korpagama adalah Korp Pegawai Universitas Gadjah Mada yang dahulu dikenal dengan nama Korps Pegawai Negeri (Korpri). Dengan berkantor di Sekretariat, Bulaksumur B-6, Korpagama saat ini telah banyak memiliki kemajuan dalam program kerja.
“Alhamdullilah di tahun ini Korpagama bisa memberikan dana tali asih kepada para pegawai yang pensiun. Untuk itu terima kasih atas kerja sama dari semua unit yang ada dan kedepan masih banyak hal yang perlu kita pikirkan dan kerjakan secara bersama,” katanya.
Menurut Achmadi Priyatmodjo, salah satu yang mau tidak mau harus segera terkait menyiapkan lahan rumah masa depan yaitu tempat makam. Menurutnya, makam Sawitsari saat ini sudah penuh karenanya kini tengah diupayakan mencari tempat makam yang lebih representatif.
Hal senada disampaikan Prof. Drs. Koentjoro, M.B.S.c., Ph.D, ketua Korpagama sebelumnya. Menurutnya, makam yang tengah diupayakan saat ini adalah di Banyu Sumurup, Imogiri Bantul. Makam itu nantinya tidak hanya diperuntukan untuk para guru besar, dosen tetapi juga untuk tenaga kependidikan beserta keluarga.
“Kami mengusulkan beberapa daerah di Imogiri, seperti di Banyu Sumurup. Tempatnya sangat indah, bahkan Prof. Wiendu sempat mengatakan tempatnya sangat indah dan mengusulkan bagaimana kalau diberi nama Suarga Gama. Untuk itu marilah kita berjuang bersama untuk makam ini karena bukan hanya untuk para penggede pejabat, tetapi keluarga UGM bisa menikmati,” ungkapnya.
Di akhir sambutan, Koentjoro berharap persoalan keluarga dan anak-anak diharapkan bisa menjadi bagian program kerja yang menjadi titik perhatian Korpagama saat ini. Menurutnya, perubahan sosial yang terjadi saat ini sangat memprihatinkan.
Dia mencontohkan pergaulan sosial saat ini bukan hanya soal pergaulan nyata tetapi juga menyangkut pergaulan virtual. Terkait pergaulan virtual ini banyak pihak dan masyarakat yang dinilainya belum menyiapkan. Oleh karena itu, hal ini menjadi perhatian serius para pengurus Korpagama karena menyangkut pendidikan anak-anak khususnya dalam menghadapi pergaulan virtual.
“Pergaulan virtual ini mencemaskan, contoh sederhana adalah banyak indoktrinasi cara membuat bom kemudian melakukan bunuh diri. Belum lagi soal seks banyak sekali ditemui di pergaulan virtual dan ini tentu sangat membahayakan untuk anak-anak kita,” jelasnya.
Karena itu, ia mengajak untuk menjadikan Korpagama menjadi rumah bersama dan menjadikannya sebagai tempat untuk menyampaikan persoalan-persoalan. Korpagama tentunya akan membantu menyelesaikan.
“Kami akan membantu untuk menyelesaikan, bagaimana pun mencapai kesejahteraan pegawai yang paling penting dan cita-cita kita sejak dulu adalah bapak ibu bekerjalah dengan baik dan tenang, untuk anak dan istri Korpagama siap membantu agar bagaimana kesejahteraan itu bisa lebih baik,” pungkasnya.
Penulis : Agung Nugroho