Secara teoritis,angka-angka akuntansi berhubungan secara positif dengan nilai pasar ekuitas. Namun dalam kenyataannya, hubungan nilai pasar ekuitas dengan angka-angka akuntansi tidak selalu demikian, bisa negatif atau tidak berhubungan, hal ini disebabkan pada kualitas informasi dan kepercayaan investor terhadap informasi akuntansi yang disampaikan oleh manajemen.
Berbagai hasil riset terdahulu menunjukkan adanya ketidakjelasan hubungan antara angka-angka akuntansi dengan nilai pasar ekitas di pasar modal Indonesia. Arsjah (2003) dan Mayangsari (2004) dalam penelitiannya menyebutkan relevansi nilai angka-angka akuntansi dari tahun ke tahun hasilnya tidak konsisten. “Riset Arsjah menunjukkan dari tahun ke tahun hubungan antara nilai buku ekuitas dan laba dengan harga saham tidak konsisten, terdapat hubungan yang positif dan negatif, serta hubungan tersebut sebagian signifikan dan sebagian tidak,†ujar Noer Sasongko, SE., M.Si., Akt, Kamis (3/4), di Auditorium BRI Lt 1 Program M.Si dan Doktor FEB UGM.
Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta mengatakan hal itu, saat melaksanakan ujian terbuka progam doktor UGM bidang ilmu ekonomi. Promovendus mempertahankan desertasi “Dampak Pengaturan Penggunaan Aliran Kas Bebas dan Pengaturan Laba terhadap Relevansi Nilai Angka Akuntansi Fundamental†dengan bertindak selaku promotor Prof. Dr. Zaki Baridwan, M.Sc dan kopromotor Dr. Suwardjono, M.Sc serta Prof. Dr. Indra Wijaya Kusuma, MBA.
Dijelaskannya, pengabaian terhadap kepentingan investor berupa kesejahteraan pemegang saham berakibat pada penurunan kepercayaan investor dan pengabaian terhadap angka-angka akuntansi yang tidak mencerminkan realitas ekonomik berakibat pada penurunan kualitas informasi akuntansi. Pengabaian angka-angka akuntansi yang tidak mencerminkan kesejahteraan pemegang saham dan realitas ekonomik akan berakibat hubungan-hubungan akuntansi dengan nilai pasar ekuitas menjadi tidak konsisten.
“Hasil riset yang tidak konsisten ditunjukkan oleh adanya konflik, baik konflik signifikansinya maupun konflik arahnya,†jelas Noer sasongko.
Untuk merekonsiliasi temuan yang saling bertentangan tersebut, maka diperlukan pendekatan kontingensi. Oleh karena itu dalam risetnya, Noer Sasongko mempertimbangkan pengaturan laba/manajemen laba (earnings management) dan pengaturan penggunaan aliran kas bebas sebagai faktor pemoderasi yang mempengaruhi hubungan angka-angka akuntansi dengan harga saham, karena keduanya berakibat pada menurunnya kualitas informasi atau kepercayaan investor terhadap angka-angka akuntansi yang dilaporkan oleh manajemen dalam laporan keuangan. (Humas UGM)