• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Pengamat Energi UGM : Pembagian Rice Cooker Gratis Tak Tepat

Pengamat Energi UGM : Pembagian Rice Cooker Gratis Tak Tepat

  • 28 November 2022, 10:19 WIB
  • Oleh: Agung
  • 468
Pengamat Energi UGM : Pembagian Rice Cooker Gratis Cukup Tepat

Rencana penggunaan kompor listrik di masyarakat menggantikan kompor gas elpiji terus menjadi pembicaraan di kalangan masyarakat. Pemerintah pun melakukan kajian dengan uji coba konversi kompor elpiji ke kompor listrik di sejumlah wilayah. Wacana pengalihan kompor LPG ke listrik ini pun menuai berbagai tanggapan dari masyarakat.

Belum sepenuhnya berjalan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pun lantas berencana membagikan 680 ribu penanak nasi atau rice cooker gratis kepada masyarakat di tahun 2023. Kebijakan ini nampaknya mendapat dukungan dari Dewan Perwakilan Rakyat RI, khususnya komisi VII.

“Setelah dibatalkan pembagian kompor listrik, Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana membagikan 680 ribu penanak nasi atau rice cooker gratis kepada masyarakat pada 2023," ujar Dr. Fahmy Radhi, MBA, di Kampus UGM, Senin (28/11).

Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada ini menuturkan tujuan pembagian rice cooker yang akan dibiayai dari APBN Kementerian ESDM 2023 adalah untuk mendukung pemanfaatan energi bersih, meningkatkan konsumsi listrik per kapita, serta penghematan biaya memasak bagi masyarakat. Sayangnya, pemerintah belum menghitung juga kontribusi dalam pemanfatan energi bersih, peningkatan konsumsi listrik, dan penghematan menanak nasi dalam penggunaan 680 ribu rice cooker.

“Sebagai bagian dari diversifikasi penggunaan energi bersih yang menggunakan listrik, pembagian rice cooker gratis cukup tepat," terangnya.

Dengan daya listrik yang rendah, menurut Fahmy, penggunaan rice cooker dapat dimanfaarkan oleh keluarga penerima manfaat yang menggunakan daya listrik 450 Volt Ampere (VA). Penggunaan baik untuk rice cooker berdaya 200 VA, maupun berdaya 300 VA.

Hanya saja, untuk rice cooker berdaya 200 VA dapat digunakan selama 24 jam. Untuk rice cooker berdaya 300 VA tidak dapat digunakan selama 24 jam terus menerus, terutama pada malam hari saat semua menyala.

“Agar  lebih leluasa penggunaan rice cooker 300 VA, pelanggan listrik 450 VA harus mengubah menjadi 900 VA,"paparnya.

Fahmy menyebut pembagian rice cooker tidak begitu tepat dianggap sebagai upaya menggantikan gas LPG 3 Kg. Bahkan, hampir bisa dibilang tidak dapat menggantikan LPG 3 Kg sama sekali.

Alasannya, rice cooker hanya untuk menanak nasi, sedangkan memasak lauk dan lainnya masih menggunakan kompor gas dengan LPG 3 Kg. Dengan demikian, program pembagian rice cooker dinilainya tidak efektif sama sekali jika dikaitkan dalam upaya untuk menggurangi, apalagi menggantikan LPG 3 Kg.

Gas hingga kini memang sebagai konten impor dan menyita subsidi cukup besar sehingga memberatkan APBN. Oleh karena itu, sarannya, Kementerian ESDM seharusnya memprioritaskan diversifikasi  program penggunaan energi bersih melalui migrasi dari LPG 3 Kg ke energi bersih, seperti menambah jaringan Jargas dan mempercepat gasifikasi batubara yang lebih masif.

“Bukan program coba-coba yang tidak efektif dalam menggantikan LPG 3 Kg yang menjadi permasalahan negeri ini selama ber tahun-tahun tanpa ada solusinya," imbuhnya.

Penulis : Agung Nugroho
Foto : Buka Review  

Berita Terkait

  • UGM Keberatan Aksi Bagi Kondom Gratis di Lingkungan Kampus

    Tuesday,03 December 2013 - 14:35
  • Dosen UGM dan Sejumlah Komunitas Bagikan 7 Ribu Handsanitizer Pada Masyarakat

    Thursday,26 March 2020 - 15:43
  • Peringati Hari Bumi, Mapala Silvagama Bagikan 200 Bibit Pohon

    Monday,25 April 2011 - 9:08
  • Masyarakat Miskin Cenderung Menunda Adopsi Produk Inovasi

    Monday,11 February 2013 - 20:10
  • BEM Fakultas Peternakan UGM Launching Buku Indonesia Melawan

    Tuesday,27 November 2012 - 13:14

Rilis Berita

  • Masyarakat Lombok Utara Apresiasi KKN Kolaborasi UGM 28 January 2023
    Masyarakat memberikan apresiasi pelaksanaan KKN Kolaborasi yang dirintis oleh Universitas Gadjah
    Satria
  • Evaluasi dan Temu Mitra Supplyer Gerai UMKM 27 January 2023
    Sebagai media memfasilitasi pemasaran produk UMKM binaan sivitas akademika UGM, Gerai UMKM yang b
    Agung
  • Dirjen Diktiristek Puji Fasilitas Field Research Center UGM 27 January 2023
    Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Prof. Ir. Nizam,
    Gloria
  • Raih Doktor Usai Teliti Geopark Nasional Karangsambung-Karangbolong 27 January 2023
    Peneliti Ahli Utama, Pusat Riset Sumberdaya Geologi, BRIN, Ir. Chusni Ansori, M.T., dinyatakan lu
    Agung
  • Rektor UGM Paparkan Konsep HPU di Kampus UNRAM 27 January 2023
    Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K), memaparkan konse
    Satria

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual