• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • 53 Persen Anggota Keluarga di DIY Perokok

53 Persen Anggota Keluarga di DIY Perokok

  • 27 May 2010, 15:56 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 4223

Yogya (KU) – Hasil survei Pusat Kajian Bioetika Fakultas Kedokteran UGM terhadap 2.000 responden di 15 kampung di DIY menemukan lebih dari 53 persen rumah tangga mempunyai anggota keluarga yang merokok. Rata-rata rokok yang dihisap per hari minimal 10 batang. “Lebih dari 88 persen laki-laki merokok dalam rumah yang terdapat wanita dan anak-anak. Minimal empat batang rokok dihisap laki-laki di dalam rumah,” kata Retna Siwi Patmawati, peneliti Pusat Kajian Bioetika Fakultas Kedokteran UGM, Rabu (26/5), di Fakultas Kedokteran UGM.

Menurut Siwi, asap rokok yang dibuang di dalam rumah akan tersebar selama 4-6 jam dalam ruangan. Hal itu berdampak merugikan kesehatan anggota keluarga di dalam rumah. Partikel rokok yang menempel di dinding, karpet, dan mainan anak-anak menyebabkan anak-anak dan wanita mendapat dampak buruk. “Karenanya merokok tidak dibenarkan di dalam rumah. Wanita dan anak-anak memiliki akibat yang sama dengan perokok karena rentan,” katanya.

Siwi menambahkan sebanyak 42 persen anak-anak dan 54 persen wanita terkena asap rokok yang dihisap suaminya. Padahal, dari survei tersebut diketahui bahwa 74 persen istri tidak suka suaminya merokok. Namun, 32 persen di antaranya mengatakan tidak dapat berbuat apa-apa. Sebagian besar responden wanita mendukung gerakan masyarakat rumah bebas asap rokok. “87 persen wanita mendukung gerakan ini, sementara hanya 71 persen laki-laki perokok yang mendukungnya, sisanya menolak,” katanya.

Dra. Yayi Suryo Prabandari, M.Si., Ph.D. mengatakan 15 Rukun Warga (RW) di Kota Jogja pada tahun ini menjadi pilot project untuk program "Rumah Sehat Bebas Rokok", antara lain, Pakuncen, Muja-muju, Gunungketur, dan Suryowijayan. Program ini digulirkan karena tingginya angka perokok di DIY, baik perokok aktif maupun pasif. “Kita akan menerapkan rumah bebas asap rokok di mana semua RT menandatangani, didukung oleh dinas kesehatan, dan FK UGM,” katanya.

Dalam deklarasi disebutkan bahwa perokok tidak akan merokok di dalam rumah, tetapi di luar rumah. Selain itu, disebutkan pula untuk tidak akan merokok dalam pertemuan RT/RW dan kegiatan kampung lainnya, serta tidak menyediakan asbak di rumah dan setiap pertemuan warga.

Sudarmadi (61), Ketua RW 11 Muja-muju, mengatakan 300-an kepala keluarga di kampungnya dalam satu tahun terkahir sudah terlibat dalam aktivitas gerakan “Rumah Bebas Asap Rokok”. Kegiatan tersebut ternyata cukup efektif menyadarkan masyarakat tentang kerugian merokok. Gerakan dimulai dengan tidak merokok saat pertemuan RT dan di rumah. “Masyarakat sudah mulai sadar akan kerugian merokok. Sekarang banyak suami merokok di luar rumah. Memang masih ada satu dua yang belum sadar. Kita terus lakukan sosialisasi,” katanya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Berita Terkait

  • 16 Persen Siswa SMP dan SMA di Kota Yogyakarta Perokok

    Friday,27 May 2011 - 8:34
  • Yayi Prabandari: Perokok Muda Cenderung Meningkat

    Thursday,19 May 2011 - 15:42
  • Indonesia termasuk 5 Negara dengan Konsumsi Rokok Terbesar di Dunia

    Wednesday,25 July 2007 - 15:37
  • Sehari 1.174 Orang Mati karena Rokok

    Monday,05 May 2008 - 15:04
  • Guru Besar UGM Sebut Pandemi Covid-19 Jadi Momentum Berhenti Merokok

    Saturday,30 May 2020 - 9:30

Rilis Berita

  • Fakultas Hukum UGM Luncurkan Buku Tentang Hukum Agraria 27 May 2023
    Memperingati ulang tahun ke-80 tokoh bidang hukum dari Fakultas Hukum (FH) UGM, Prof. D
    Satria
  • Pemilu 2024 Masih Terjebak pada Agenda Rutinitas Politik 27 May 2023
    Pemilu 2024 bukan hanya sebagai bagian dari rutinitas pesta demokrasi lima tahunan dalam rangka m
    Gusti
  • FKK-MK UGM Gelar Webinar Bahas Ancaman Diabetes Mellitus Bagi Anak Muda 27 May 2023
    Untuk merencanakan tindak lanjut terhadap tingginya penderita Diabetes Mellitus pada ge
    Satria
  • UGM Residence Kembali Gelar Festival Budaya 26 May 2023
     UGM Residence kembali menggelar festival budaya at
    Ika
  • Ganjar Pranowo Ajak Warga Melek Digital 25 May 2023
    Ketua Umum Pengurus Pusat Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (PP Kagama), Ganjar Pranowo, me
    Gusti

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
  • 06Sep The 5th International Conference on Bioinformatics, Biotechnology, and Biomedical Engineering (BioMIC) 2023...
  • 02Oct Conference of Critical Island Studies...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual