Guru Besar Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM, Prof. Dr. H. Iswardono Sardjono Permono, M.A., berpulang Sabtu (26/11) pukul 14.15 WIB di Yogyakarta. Jenazah Almarhum disemayamkan di Balairung UGM, Minggu (27/11) sebelum dimakamkan di Makam UGM Sawit Sari Yogyakarta di hari yang sama.
“Saya atas nama keluarga besar Universitas Gadjah Mada menghaturkan ungkapan duka cita mendalam atas berpulangnya Almarhum Prof. Iswardono. Semoga Almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT serta diterima segala amal ibadahnya. Kepada keluarga yang ditinggalkan, semoga senantiasa diberikan kesabaran, ketabahan, dan keikhlasan,” ucap Wakil Rektor UGM Bidang Sumber Daya Manusia dan Keuangan, Prof. Supriyadi, M.Sc., Ph.D., CMA., CA., Ak.
Ia mengungkapkan, Almarhum Prof. Iswardono dikenal sebagai Guru Besar Fakultas Ekonomika dan Bisnis yang memiliki tingkat komitmen yang tinggi terhadap ilmu pengetahuan terutama bidang ekonomi. Hal tersebut telah dibuktikan dengan beberapa publikasi artikel jurnal dan buku.
“Beliau mengajar mata kuliah Ekonomika Mikro dan Ekonomika Moneter. Kemampuan menguasai dua bidang yang berbeda ini, Ekonomika Mikro dan Ekonomika Makro (moneter) adalah hal yang jarang ditempuh oleh para ekonom karena membutuhkan usaha yang tidak mudah,” imbuhnya.
Almarhum melaksanakan pidato pengukuhan Guru Besar pada Rapat Terbuka Majelis Guru Besar Universitas Gadjah Mada pada tanggal 7 Desember 2005 atau kurang lebih 17 tahun yang lalu dengan judul ”Kebijakan Moneter di Indonesia”. Pada kesempatan tersebut ia menekankan pentingnya pertumbuhan sektor ekonomi yang dapat mendukung keberlanjutan kesejahteraan masyarakat.
Selama berkarya di Universitas Gadjah Mada, ia pernah menjabat sebagai Pembantu Dekan III FEB UGM pada tahun 1988—1991 dan juga sebagai Ketua Senat FEB UGM pada tahun 2008 – 2012.
Menurut Supriyadi, selama menjabat, Almarhum Prof. Iswardono selalu menjunjung tinggi integritas dan amanah dengan mengedepankan kepentingan lembaga di atas kepentingan pribadi. Ia juga dikenal sebagai sosok yang ramah dan selalu menjaga hubungan yang egaliter dengan sesama dosen, tendik dan mahasiswa serta selalu menjaga integritas dan kejujuran.
“Almarhum adalah seorang yang sangat suportif, humble, dan care dengan kolega beliau yang masih muda. Almarhum adalah figur yang sangat setia dengan almamater. Beliau tidak akan merelakan ada sesuatu atau seseorang pun yang mencederai almamater,” lanjutnya.
Pada momen pelepasan sekaligus penghormatan terakhir ini, Supriyadi menghaturkan terima kasih mendalam kepada Almarhum Prof. Iswardono atas pengabdian dan dedikasinya bagi UGM, khususnya bagi Fakultas Ekonomika dan Bisnis. Komitmen beliau dalam mengembangkan Ilmu Ekonomi dan konsistensi beliau dalam bersikap jujur dan berintegritas menurutnya patut menjadi teladan.
“Kecintaan beliau terhadap almamater dan keberanian beliau bersikap menjaga marwah almamater, semoga menginspirasi kita semua,” pungkasnya.