CoE Sustainable Environment ERIC FT UGM menyelenggarakan Seminar Nasional Peran Ekonomi Pusaka dalam Pencapaian Pembangunan Berkelanjutan 2030 Studi Kasus : “ The Cosmological Axis of Yogyakarta & Its Historic Landmarks”, Sabtu (3/12). Kegiatan tersebut bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan DIY, Tim Arsitektur Infrastruktur 1+1=7, Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia, Ikatan Arsitek Indonesia DIY, Komunitas Ekonomi Pusaka Inklusif Berkelanjutan (KEPeL), dan Pusat Pelestarian Pusaka, Departemen Arsitektur dan Perencanaan FT UGM.
Saat ini “The Cosmological Axis of Yogyakarta & Its Historic Landmarks” sedang dinominasikan dalam UNESCO World Heritage. Sebagai lingkungan dengan kawasan pusaka yang kental terhadap sejarah dan budaya, perlu dikelola dengan mengandung paradigma baru untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang menyertakan nilai lokal dan solusi kreatif berbasis ekonomi demokratis.
Kegiatan diawali dengan Pembukaan Pameran “Heritage & Sustainability ; The Future Heritage of Jogja” oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X, yang disampaikan oleh Kepala Dishub DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti, S.T., M.T.
“Hasil seminar ini dapat memberikan berbagai masukan bagi Pemda DIY untuk mengawal pengembangan kedepan,” harap Gubernur DIY.
Selain itu, juga dilakukan penyerahan Becak Listrik hasil kerja sama Tim Peneliti Fakultas Teknik UGM dengan pendanaan oleh CSR ID Food(PT RNI) oleh Gubernur DIY. Pameran dan penyerahan becak listrik hasil penelitian tim Fakultas Teknik UGM diharapkan mampu menjadi aktualisasi dari Nitilaku yang melibatkan kampung, keraton dan kampus serta dunia usaha sebagai mitra kerja.
Pameran “Heritage and Sustainability” yang diselenggarakan sebagai perjalanan menuju paradigma baru melibatkan banyak institusi juga berisi kegiatan pendidikan lintas ilmu dan bidang berbentuk kuliah dan mini talkshow yang akan diselenggarakan 4 – 10 Desember 2022.
Kegiatan hari ini sekaligus Soft Launching Gedung Pancabrata Prof Herman Yohanes, Engineering Research and Innovation Center, FT UGM.
“Soft Launching gedung Pancabrata yang didedikasikan sebagai pusat riset dan inovasi ini diharapkan dapat mengukuhkan jati diri UGM sebagai Universitas perjuangan, kebangsaan kerakyatan dan universitas Pancasila maupun pusat kebudayaan,” pesan Gubernur DIY.
Kegiatan dilanjutkan dengan diskusi Peran Ekonomi Pusaka dalam Pencapaian Pembangunan Berkelanjutan 2030 yang dilaksanakan di Gedung Smart Green Learning Center (SGLC) FT UGM.
Penulis: Fina