Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K), Ph.D., dan Rektor Universitas Ibaraki, Jepang, Prof. Hiroyuki Ohta, sepakat untuk memperluas bidang kerja sama kedua perguruan tinggi tidak hanya dalam bidang pendidikan dan riset di bidang pertanian, namun memperluas kerja sama dengan pengembangan pendidikan vokasi, bidang geografi, kehutanan dan teknik. Hal itu mengemuka dalam kunjungan kerja Hiroyuki Ohta ke kampus UGM, Selasa (6/12).
Rektor UGM, Ova Emilia, menuturkan kerja sama antara UGM dan Ibaraki University (IU) telah terbentuk sejak tahun 2000-an melalui Fakultas Pertanian UGM dalam kegiatan KKN, pertukaran mahasiswa sebagai tujuan studi lanjut mahasiswa master dan doktoral, maupun summer course. Bahkan, saat ini telah dibuka program gelar ganda untuk program magister bioteknologi di Sekolah Pascasarjana UGM dan program master (S2) jurusan ilmu pertanian, Fakultas Pertanian. “Kerja sama dengan Ibaraki sudah ada sejak tahun 2000. Sudah ada kerja sama dengan Fakultas Pertanian dan Sekolah Pascasarjana. Saya berharap kita bisa mempertahankan kolaborasi ini dan membuka peluang kerja sama yang lebih luas dengan fakultas yang lain,” kata Ova Emilia.
Prof. Hiroyuki Ohta mengatakan kunjungannya ke UGM dalam rangka memperluas ruang lingkup kerja sama yang sudah terjalin sejak lama. Menurutnya, kerja sama ini bisa dilakukan lebih intens dengan bidang ilmu yang lain terutama ikut serta menanggulangi berbagai isu global. “Kami sangat memperhatikan pada isu perubahan iklim ini sehingga perlu kerja sama internasional,” ujarnya.
Menanggapi isu perubahan iklim yang disampaikan oleh Rektor Ibaraki University, Dekan Fakultas Geografi UGM, Dr. Danang Sri Hadmoko, menyambut baik tawaran kerja sama tersebut. Saat ini Fakultas Geografi banyak melakukan riset soal mitigasi perubahan iklim melalui pemetaan ekosistem karbon biru melalui keberadaan padang lamun di pesisir pantai Indonesia dalam kontribusinya untuk menanggulangi perubahan iklim. “Saya pikir banyak peluang kerja sama dengan universitas Ibaraki,”jelasnya.
Dekan Fakultas Pertanian UGM, Dr. Jaka Widada, kepada wartawan mengatakan kerja sama antara Fakultas Pertanian dan Universitas Ibaraki sudah lama berjalan, namun kali ini Rektor Ibaraki berencana membuka peluang kerja sama dengan fakultas lain di UGM. “Kedatangan mereka mau mengembangkan kerja sama dengan Fakultas Teknik, Sekolah Vokasi dan Fakultas Kehutanan,” kata Jaka.
Menurut Jaka pihak Universitas Ibaraki ingin mengembangkan kerja sama lewat kegiatan pertukaran mahasiswa, pembukaan program double degree, joint riset dan pertukaran Guru Besar. “Rektor Ibaraki University ini ingin mengaktivasi ulang. Tidak hanya pertanian. Nantinya lewat pertukaran mahasiswa, riset, program double degree dan pertukaran Guru Besar,”pungkasnya.
Penulis: Gusti Grehenson