Nitilaku sebagai rangkaian kegiatan Dies Natalis UGM ke-73 diselenggarakan sejak November hingga Desember 2022. Merti Bumi Ambangun Nagari, menjadi tema Nitilaku tahun ini. Nitilaku sendiri, dimaknai sebagai peristiwa budaya yang mencoba untuk mengangkat kembali memori tentang sejarah.
Nitilaku sebagai rangkaian kegiatan Dies Natalis Universitas Gadjah Mada secara kultural historis mampu menjadi aktualisasi simbol sejarah sekaligus perwujudan relasi sinergis universitas dengan berbagai lapisan masyarakat. Rektor UGM, Ova Emilia, mengajak seluruh civitas akademika, alumni, dan segenap lapisan masyarakat untuk terlibat dan bersinergi dalam perhelatan ini.
“Melalui refleksi kegiatan Nitilaku tahun ini, marilah kita bersama-sama menyatukan langkah untuk menjaga, memelihara, dan mengembangkan kearifan lokal demi kelestarian hidup yang lebih baik sekaligus mendorong kesadaran bersama untuk membangun negeri,” ucapnya.
Salah satu agenda kegiatannya, yakni Pasar Kangen yang digelar di Lapangan Pancasila Grha Sabha Pramana UGM. Sebanyak 100 stan berjajar rapi mengelilingi lapangan dengan panggung kesenian di sebelah barat depan. Beragam jenis makanan dan minuman jadul menghiasi stan tersebut, seperti rodjo ketan, empal genthong, sate bekicot, clorot ireng, sekoteng, dawet ireng, dan masih banyak lagi.
Selain itu, adapun yang menjual dolanan bocah zaman dulu, buku lawasan, dan berbagai macam barang-barang antik seperti uang koin kuno, kaset CD dan kaset tape pita, surat jaman penjajahan, hingga poster lukisan tahun 1980-an.
“Poster-poster ini sisa penjualan tahun 1980-an, asli dari Italia, gudangnya ada di Semarang. Saya jual kalau ada event aja, kalau enggak ya disimpan,” tutur Gunawan, salah satu penjual.
Berkunjung ke Pasar Kangen mengajak kita untuk bernostalgia masa kecil dan mempelajari sejarah. Pengunjung juga bisa duduk-duduk santai sambil menikmati jajanan yang ditawarkan sambil menonton pertunjukan seni.
“Konsep Pasar Kangen yang dibawakan ternyata menarik. Di pasar ini saya bisa melihat banyak barang-barang jadul yang unik dan bahkan ada cukup banyak barang-barang antik yang sudah tidak diproduksi secara luas lagi. Selain itu, juga terdapat banyak UMKM yang memiliki ciri khas masing-masing sehingga menarik perhatian,” ungkap Marya, salah satu pengunjung.
Nitilaku akan berakhir pada 18 Desember 2022, selain dimeriahkan dengan Pasar Kangen dan Panggung Kesenian, juga akan ada Street Performance di Malioboro dan Boulevard UGM, serta Doa Bersama Lintas Agama di Lapangan Pancasila.
Penulis: Whafir Pramesty