• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Persentase Nyamuk Ber-Wolbachia di Bantul Capai Lebih dari 76 Persen

Persentase Nyamuk Ber-Wolbachia di Bantul Capai Lebih dari 76 Persen

  • 21 Desember 2022, 14:14 WIB
  • Oleh: Gloria
  • 1245
Persentase Nyamuk Ber-Wolbachia di Bantul capai lebih dari 76 Persen

Sejak akhir tahun 2021, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada yang didukung oleh World Mosquito Program (WMP) Yogyakarta dan Yayasan Tahija menjalin kerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul dalam penerapan metode penanganan penyebaran virus dengue dengan menggunakan bakteri alami yang disebut Wolbachia.

Program ini bernama Wolbachia wis Masuk Bantul (WoW Mantul). Sebanyak 22.154 ember berisi telur nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia telah dititipkan di rumah Orang Tua Asuh pada bulan Mei dan hingga akhir Desember persentase nyamuk ber-Wolbachia di Bantul telah stabil tinggi di 76,8%.

“Program WoW Mantul diimplementasikan di 11 kapanewon, 38 kalurahan, dan 519 padukuhan, serta bekerja sama dengan 18 puskesmas dan sekitar 3.200 kader kesehatan,” terang dr. Eggi Arguni, Sp.A.(K), Ph.D, Diagnostic Team Leader WMP Yogyakarta, dalam audiensi dengan Bupati Bantul, H. Abdul Halim Muslih, Rabu (7/12) lalu.

Selama pelaksanaan program, kader kesehatan setempat datang setiap dua minggu sekali untuk memberikan paket penggantian telur. Berakhirnya masa penitipan ember berisi telur nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia ditandai dengan penarikan 22.154 ember pada periode 5-16 Desember 2022. 

Menurut dr. Eggi, pasca penarikan ember, masih akan dilakukan pemantauan nyamuk ber-Wolbachia sebanyak 2 kali, yaitu pada 2 bulan dan 4 bulan sejak penarikan ember. Harapannya persentase Wolbachia yang sudah mencapai 76,8% bisa terus stabil tinggi dan semakin menurunkan kasus DBD di Bantul. 

Bupati Bantul menyampaikan bahwa program WoW Mantul telah tersosialisasi dengan baik, terlihat dari masyarakat yang bisa memahami dan terbuka terhadap intervensi kesehatan ini sebagai program pelengkap pengendalian DBD. 

“Berharap ke depannya derajat kesehatan masyarakat semakin membaik karena pada akhirnya menjaga kesehatan diri adalah tugas masing-masing individu yang tergerak untuk mencegah berbagai macam penyakit,” ucapnya.

Kepala Dinas Kesehatan Bantul, Agus Budi Raharja, SKM, M.Kes, dalam forum tersebut menyampaikan tentang pemantauan kasus dengue pasca pelaksanaan program WoW Mantul. Menurutnya, Dinas Kesehatan Bantul akan terus memantau perkembangan kasus DBD baik jumlah kasus maupun Case Fatality Rate (CFR). Harapannya, Wolbachia akan memberikan proteksi di Bantul dan menurunkan kasus DBD. 

Agus menambahkan, walaupun sudah ada Wolbachia, faktor penyebab DBD lainnya seperti mobilitas warga tetap perlu diperhatikan. Karena itu program seperti Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), pemantauan jentik, dan PHBS masih tetap selalu dijalankan.

Menanggapi sebagian kecil wilayah di Bantul yang belum mendapatkan Wolbachia, Warsito Tantowijoyo, Entomology Team Leader WMP Yogyakarta, menyampaikan bahwa sejumlah daerah di Bantul memang belum mendapatkan ember nyamuk ber-Wolbachia. Melihat pengalaman di Kota Yogyakarta, nyamuk ber-Wolbachia secara bertahap bisa menyebar ke seluruh wilayah yang belum disalurkan ember. Demikian halnya di Bantul, seiring berjalannya waktu, nyamuk ber-Wolbachia yang sudah menetap di alam akan berkembang biak dan menyebar ke seluruh wilayah di Bantul.

Pada kesempatan yang sama Trihadi Saptoadi, Ketua Yayasan Tahija, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Bantul yang telah bersedia terlibat dalam penelitian pengendalian DBD ini, bahkan sejak fase 2 dan fase 3 penelitian. Selain pemerintah daerah, program ini juga didukung oleh puskesmas, kapanewon, kalurahan, padukuhan, kader kesehatan dan Orang Tua Asuh, serta masyarakat Bantul pada umumnya. Ke depan Kabupaten Bantul dan Kabupaten Sleman akan menjadi learning center bagi pemerintah daerah lainnya yang akan mengimplementasikan teknologi Wolbachia.

“Kita telah sukses mengembangkan teknologi Wolbachia sebagai inovasi dalam pengendalian DBD, namun masyarakat mempunyai peranan penting dalam keberhasilan ini. Karena penerimaan yang tinggi dari masyarakat, kita bisa melihat hasil efikasi dari Wolbachia dalam pengendalian dengue. Semoga ikhtiar bersama ini bisa mengurangi beban kesehatan masyarakat yang disebabkan oleh dengue,” kata Trihadi.

Penulis: Gloria

Berita Terkait

  • EDP Tarik 8.000 Ember Nyamuk Berwolbachia

    Wednesday,13 December 2017 - 14:23
  • WMP Yogyakarta Tarik 21 Ribu Ember Nyamuk Wolbachia

    Tuesday,01 February 2022 - 16:34
  • Tekan DBD, Nyamuk Ber-Wolbachia Siap Dilepas di Kota Yogyakarta

    Thursday,28 January 2016 - 14:38
  • UGM Lepas Nyamuk Ber-Wolbachia di Bantul

    Monday,08 December 2014 - 13:40
  • Masyarakat Diimbau Tetap Waspada Peningkatan Populasi Nyamuk di Musim Penghujan

    Friday,03 November 2017 - 14:33

Rilis Berita

  • Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya Prof. Dr. Rachmat Djoko Pradopo Meninggal Dunia 03 June 2023
    Keluarga Besar Universitas Gadjah Mada berduka atas meninggalnya salah satu guru besar terbaiknya
    Satria
  • Membangun Kemandirian dan Pengembangan Wisata Melalui Desa Binaan HMP UGM 03 June 2023
    Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (HMP UGM) melalui Bidang Aksi Sosial (Aks
    Satria
  • RSA UGM Terima Penghargaan PPKM Award dari Menkes 02 June 2023
    Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM terus berkomitmen tinggi dalam memberikan pelayanan kesehatan
    Gusti
  • Universitas Gadjah Mada di Top 50 Dunia pada THE Impact Rankings 2023 01 June 2023
    Universitas Gadjah Mada (UGM) masuk dalam jajaran 50 perguruan tinggi terbaik dunia yang memberik
    Satria
  • Minim, Pemda Yang Mampu Susun RPPLH Sesuai Target 01 June 2023
    Percepatan industri telah menghasilkan berbagai dampak lingkungan. Salah satu isu yang banyak dip
    Satria

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
  • 06Sep The 5th International Conference on Bioinformatics, Biotechnology, and Biomedical Engineering (BioMIC) 2023...
  • 02Oct Conference of Critical Island Studies...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual