• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Ahli Geomorfologi UGM: Perhatikan Potensi Bencana Akhir Tahun

Ahli Geomorfologi UGM: Perhatikan Potensi Bencana Akhir Tahun

  • 30 Desember 2022, 06:36 WIB
  • Oleh: Satria
  • 561
Ahli Geomorfologi UGM: Perhatikan Potensi Bencana Akhir Tahun

Akhir tahun menjadi momen paling dinanti bagi hampir seluruh masyarakat. Mobilisasi lalu lintas ataupun ke tempat-tempat wisata bisa dipastikan akan mencapai puncaknya pada 31 Desember 2022. Sayangnya, fenomena akhir tahun ini justru dapat meningkatkan risiko dari dampak potensi bencana yang bisa terjadi. 

“Kebencanaan itu bisa dilihat dari risikonya. Risiko menjelang akhir tahun itu akan tinggi karena semakin banyak orang berkumpul di tempat-tempat wisata dalam jumlah yang besar dan mobilitasnya tinggi,” tutur Dr.rer.nat. Muhammad Anggri Setiawan, M.Si, selaku Dosen Fakultas Geografi UGM dan ahli geomorfologi di Pusat Studi Bencana (PSBA) UGM, Jumat (30/12).

Ia menegaskan tidak ada hubungan antara periode akhir tahun dengan penyebab terjadinya bencana alam. Tapi dengan adanya mobilisasi tinggi masyarakat, maka risiko kerusakan atau kerugian yang terjadi jika ada bencana, akan meningkat. 

Berbanding terbalik dengan potensi kerusakan bencana, sektor pariwisata pada momen akhir tahun umumnya akan dimaksimalkan karena potensi pengunjung akan tinggi. Hal ini juga menjadi persoalan terkait mana prioritas yang sebaiknya dilakukan, antara pariwisata atau potensi bencana. “Kondisi saat ini, patahan di Pulau Jawa, Sulawesi, atau Sumatera itu terlampau aktif. Terbukti di BMKG, kami melihat hampir setiap hari ada gempa yang terjadi, tapi karena mungkin titik gempanya dalam, maka magnitude nya tidak besar. Saya kira sebaiknya, kita bisa mengantisipasi akan potensi bencana ini. Tentunya di setiap stake-holder sudah harus berkoordinasi,” ujar Anggri. 

Menurut Anggri, kondisi saat ini dapat dikatakan sebagai siaga darurat, di mana pihak berwenang membentuk rencana penanganan untuk menghadapi potensi bencana dalam risiko tertentu. Adapun ketika bencana sesungguhnya terjadi, stake-holder diharapkan dapat bekerja secara tanggap dalam mitigasi bencana. Tentunya di sisi lain, masyarakat bisa lebih memperhatikan kondisi alam melalui informasi bencana dari BMKG, ataupun sumber lainnya yang kredibel. 

“Situasi bencana memang biasanya tidak menjadi pertimbangan bagi masyarakat untuk bepergian, karena potensi bencana pasti ada di mana pun dan kapanpun. Tetapi sebagai pihak yang mempelajari tentang geografi, kami memahami bahwa bencana itu sebenarnya ada tren- nya. Nah, karena saat ini tren-nya adalah kondisi kegempaan dan cuaca dengan curah hujan tinggi, seharusnya masyarakat bisa mengantisipasi diri agar tidak berada dalam kondisi rentan,” terang Anggri.

Anggri berpesan agar selalu “ingat” dan “waspada”. Ingat bahwa negara ini memang memiliki kekayaan alam melimpah, tapi disertai dengan potensi bencana juga. Kemudian juga waspada, apabila sudah mendapat peringatan tentang potensi bencana, sebaiknya berhati-hati dan tidak mengabaikan peringatan tersebut.

Penulis: Tasya

Foto: Suara.com

Berita Terkait

  • Geomorfologi Bencana Bantu Pengelolaan Wilayah Kepesisiran Secara Terpadu

    Thursday,22 May 2014 - 11:57
  • Prof. Junun: Geomorfologi Efektif Kurangi Risiko Bencana

    Thursday,25 November 2010 - 9:06
  • 30 Ahli Geomarfologi Dunia Bahas peran Ilmu Geomarfologi dalam Pembangunan Berwawasan Lingkungan

    Monday,25 August 2008 - 14:26
  • Diperlukannya Revisi Tata Ruang dalam Memperkecil Risiko Bencana

    Friday,05 October 2007 - 14:49
  • Penanganan Bencana Perlu Perhatikan Konteks Budaya

    Friday,12 February 2016 - 13:47

Rilis Berita

  • UGM Terlibat Aktif Dalam Percepatan Penurunan Stunting di Jawa Tengah 03 February 2023
    Stunting masih menjadi persoalan kesehatan di Indonesia. Data Asian Development Bank mencatat ang
    Ika
  • Pimpinan UGM Tandatangani Komitmen Bersama Implementasi Manajemen Risiko 03 February 2023
    Penandatanganan Komitmen Bersama dilakukan oleh Majelis Wali Amanat, Rektor, Sena
    Gloria
  • Forgamas Dekatkan UGM Kepada Siswa Kelas XII di Banyumas 03 February 2023
    Forum Mahasiswa Gadjah Mada Banyumas (Formagamas) merupakan perkumpulan mahasiswa UGM se-Kabupate
    Agung
  • Fakultas Geografi UGM Dampingi Penyusunan Rencana Strategis Kabupaten Sukamara Kalteng 02 February 2023
    Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) menye
    Humas UGM
  • Pakar UGM: Lansia dan Warga Miskin DIY Perlu Mendapat Pemberdayaan dan Pendampingan Sosial 02 February 2023
    Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, berencana memberikan ban
    Gusti

Agenda

  • 07Feb Dies Natalis Fakultas Hukum UGM...
  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual