• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Komunikator Diharapkan Adaptif Terhadap Perubahan

Komunikator Diharapkan Adaptif Terhadap Perubahan

  • 02 Januari 2023, 15:21 WIB
  • Oleh: Agung
  • 355
Komunikator Diharapkan Adaptif Terhadap Perubahan

Komunikasi publik menjadi permasalahan ketika tidak dijalankan dengan semestinya. Dalam mengantisipasi dan mengatasi hal tersebut peran komunikasi sangatlah penting, pemerintah secara khusus seharusnya bisa menjalin komunikasi yang harmonis terhadap seluruh lapisan masyarakat.

Pemerintah tidak dapat berjalan sendiri di dalam melaksanakan kebijakannya, begitu pula masyarakat tidak akan mendukung pemerintah apabila tidak memiliki pengetahuan yang cukup memadai terkait kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Dalam hal ini komunikasi publik seharusnya mampu memberikan informasi yang cepat serta tepat kepada publik dengan cara memberikan edukasi serta ruang partisipasi yang seluas-luasnya.

Terkait permasalahan tersebut, Program Studi Magister Ilmu Komunikasi Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan diskusi komunikasi mahasiswa (Diskoma) Edisi 5 yang membahas berbagai isu komunikasi publik di Indonesia di tahun 2022. Diskusi yang diselenggarakan secara virtual menghadirkan pembicara Dr. Nahria, S.Sos.,M.Si, dosen Universitas Muhammadiyah Papua, Andi Fauziah Astrid S. Sos, M.Si, dosen UIN Alauddin Makassar, Nyarwi Ahmad, S.I.P., M.Si., Ph.D, dosen Universitas Gadjah Mada, dan Ferdinandus Jehalut, S.Fil, mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi UGM.

Nahria sebagai pembicara pertama menyatakan Revolusi Industri 4.0 membuat teknologi informasi menjadi hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Teknologi informasi telah membawa pengaruh kompetensi pejabat pemerintah.

Menurutnya, perkembangan teknologi informasi telah mengubah segala aspek kehidupan manusia di semua bidang yang semula kegiatan dilakukan secara manual beralih dilakukan secara digital. Semua menjadi serba digital dan perubahan ini juga menggeser pola-pola komunikasi di era digital dewasa.

“Semua menjadikan arus informasi mengalir dengan deras, cepat bahkan pola-pola komunikasi linier digantikan pola komunikasi melalui pemanfaat teknologi informasi," katanya Kamis (29/12).

Nahria menyebut hadirnya era digital dan terjadinya pergeseran komunikasi seyogyanya menjadi momentum bagi seluruh pengelola komunikasi publik untuk mampu berubah dan beradaptasi dalam melakukan komunikasi publiknya. Selain itu, disertai pula upaya pengembangan dan peningkatan kompetensi berkomunikasi publik yang efektif.

“Kompetensi ini diperlukan agar dapat menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik terutama saat penyampaian ide, pikiran dan informasi lain yang berkaitan dengan publik yang realitasnya juga terjadi di komunikasi publik di Papua," ucapnya.

Komunikasi publik di Papua juga mengalami perubahan pola mengikuti perkembangan teknonogi informasi di era digital. Saluran komunikasi yang digunakan tidak semata-mata media konvensional tatap muka dan media masa akan tetapi juga menggunakan media non-konvensional berupa teknologi dan media sosial.

Oleh karena itu, komunikator publik di Papua diharapkan adaptif terhadap segala bentuk perubahan akibat perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, namun tetap memperhatikan kondisi sosial, budaya dan kearifan lokal. Dengan melakukan perubahan itu mampu menghasilkan komunikasi yang persuasif, mencerahkan dan mendamaikan.

“Komunikator publik harus selalu adaptif terhadap segala bentuk perubahan akibat perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, namun tetap mempertimbangkan kondisi sosial, budaya, dan kearifan lokal,” paparnya.  

Berbagai isu di Indonesia terkait komunikasi publik sering menjadi sorotan. Komunikasi publik sendiri menjadi penanda penting bagi masyarakat demokratis. Dalam komunikasi ini, masyarakat terlibat dalam pertukaran gagasan di suatu ruang publik mendiskusikan permasalahan dan kepentingan umum.

Nyarwi Ahmad, S.I.P., M.Si., Ph.D menambahkan sistem komunikasi publik di Indonesia telah terfragmentasi dan dipahami dengan beragam perspektif. Komunikasi publik masih menjadi persoalan di Indonesia.

Ruang publik yang seharusnya berperan memfasilitasi komunikasi publik dinodai oleh derasnya arus mis/disinformasi. Tidak berlebihan jika muncul pernyataan “Indonesia darurat hoax” karenanya persoalan ini memerlukan penanganan serius, terutama di media sosial.

Ferdinandus Jehalut menyatakan diskursus dan opini publik muncul dari komunikasi dan sentimen kolektif dalam masyarakat sipil. Di sini, menurutnya sangatlah diperlukan untuk mengomunikasikan pesan kepada khalayak secara benar dan menarik.

“Masyarakat mengharapkan pemerintah dan lembaga terkait lebih aktif berkomunikasi dengan publik. Masyarakat mengharapkan pemerintah dan lembaga terkait hadir memberikan penjelasan dan merespons kegelisahan publik," katanya.

Sementara itu bagi Andi Fauziah Astrid pemanfaatan media sosial sebagai sarana komunikasi publik di era digital bisa menjadi sebuah solusi yang efisien. Hanya saja yang menjadi pekerjaan rumah selanjutnya bagaimana menciptakan komunikasi publik yang sehat di era digitalisasi saat ini.

Penulis : Agung Nugroho

 

Berita Terkait

  • Tips Hadapi Kuliah Tatap Muka

    Wednesday,09 February 2022 - 10:25
  • Tips Hadapi Kuliah Tatap Muka

    Wednesday,09 February 2022 - 10:41
  • Model Kenyamanan Termal Termo Adaptif Psikologis Untuk Ruang Bangunan di Yogyakarta

    Wednesday,02 May 2007 - 13:55
  • UGM Harus Adaptif dan Inovatif Hadapi Perubahan

    Thursday,25 October 2018 - 15:49
  • Dokter Harus Adaptasi Dengan Revolusi Industri 4.0

    Thursday,25 October 2018 - 12:04

Rilis Berita

  • UGM Terlibat Aktif Dalam Percepatan Penurunan Stunting di Jawa Tengah 03 February 2023
    Stunting masih menjadi persoalan kesehatan di Indonesia. Data Asian Development Bank mencatat ang
    Ika
  • Pimpinan UGM Tandatangani Komitmen Bersama Implementasi Manajemen Risiko 03 February 2023
    Penandatanganan Komitmen Bersama dilakukan oleh Majelis Wali Amanat, Rektor, Sena
    Gloria
  • Forgamas Dekatkan UGM Kepada Siswa Kelas XII di Banyumas 03 February 2023
    Forum Mahasiswa Gadjah Mada Banyumas (Formagamas) merupakan perkumpulan mahasiswa UGM se-Kabupate
    Agung
  • Fakultas Geografi UGM Dampingi Penyusunan Rencana Strategis Kabupaten Sukamara Kalteng 02 February 2023
    Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) menye
    Humas UGM
  • Pakar UGM: Lansia dan Warga Miskin DIY Perlu Mendapat Pemberdayaan dan Pendampingan Sosial 02 February 2023
    Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, berencana memberikan ban
    Gusti

Agenda

  • 07Feb Dies Natalis Fakultas Hukum UGM...
  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual