Universitas Gadjah Mada melantik 545 insinyur dari Program Profesi Insinyur yang diselenggarakan Fakultas Teknik, Fakultas Peternakan, dan Fakultas Kehutanan, Selasa (10/1) di Grha Sabha Pramana. Pada angkatan kali ini, Fakultas Teknik melantik 422 insinyur baru, Fakultas Peternakan 70 insinyur, dan Fakultas Kehutanan 53 insinyur.
“Saya ucapkan selamat kepada insinyur yang pada hari ini dilantik,” ucap Dekan Fakultas Teknik UGM, Prof. Selo, MT., Ph.D.
Insinyur yang dilantik kali ini merupakan lulusan Program Profesi Insinyur angkatan kesepuluh dari Fakultas Teknik dan Fakultas Peternakan, dan angkatan kedua dari Fakultas Kehutanan. Dengan pelantikan ini, Fakultas Teknik telah melantik 2.408 Insinyur, sementara Fakultas Peternakan telah melantik sebanyak 520 insinyur dan Fakultas Kehutanan sebanyak 89 insinyur.
UU Nomor 11 Tahun 2014 tentang keinsinyuran menjadi salah satu landasan hukum pengembangan keprofesian insinyur di Indonesia. Undang undang ini menjadi kekuatan dalam memberikan perlindungan kepada pengguna profesi keinsinyuran dan pemanfaat keinsinyuran melalui penjaminan kompetensi dan mutu kerja Insinyur. Di samping itu, landasan hukum ini memberikan arah pertumbuhan dan peningkatan profesionalisme insinyur sebagai pelaku profesi yang handal dan berdaya saing tinggi, dengan hasil pekerjaan yang bermutu serta terjaminnya kemaslahatan masyarakat.
Meski demikian pemberlakuan undang-undang ini, menurut Dekan Fakultas Kehutanan UGM Sigit Sunarta, S.Hut., M.P., M.Sc., Ph.D, belum efektif di semua sektor termasuk di instansi pemerintahan. Hal ini menyebabkan daya tarik Program Profesi Insinyur relatif masih rendah.
“Bagi Fakultas Kehutanan penyelenggaraan Program Profesi Insinyur sampai saat ini masih menghadapi kendala rendahnya kesadaran rimbawan menempuh pendidikan profesi karena belum ada persamaan persepsi di berbagai instansi. Undang-undang perlu disosialisasikan lebih luas agar bisa diterima semua pihak,” ucapnya.
Pada kesempatan ini, perwakilan pengurus Persatuan Insinyur Indonesia (PII) memberikan sambutan di hadapan pada insinyur baru.
Ia berpesan agar para insinyur memegang teguh sumpah yang telah diikrarkan dan tetap amanah, persisten, serta konsisten menjunjung profesionalitas. Para insinyur juga diharapkan dapat terus belajar untuk menimba pengetahuan dan memupuk pengalaman demi terjaganya kompetensi keinsinyuran yang dimiliki setiap individu, bahkan berupaya meningkatkan kapasitas keinsinyuran masing-masing.
“Saya percaya ini adalah momen yang penting dan bersejarah. Tentu saja bukan hanya berhak menyematkan gelar insinyur, tetapi ini sebuah kebanggaan dan milestone penting dalam perjalanan karier seorang insinyur,” tutur Ir. Bambang Guritno, M.Sc., MPA, IPU.