UGM menjajaki peluang kerja sama dengan Provinsi Banten dalam rangka penguatan pembangunan daerah melalui kegiatan tridarma perguruan tinggi.
Pejabat Sekda Banten, M. Tranggono, mengatakan terdapat sejumlah isu strategis dalam pembangunan provinsi Banten. Salah satunya terkait pengembangan desa, termasuk melalui KKN. Lewat kegiatan KKN diharapkan bisa mengubah paradigma masayarakat menjadi lebih maju dan menghasilkan berbagai inovasi bagi pemerintah desa.
“Contohnya sekumpulan desa di Jogja bisa mengembangkan bumdes yang bisa membuat desa mandiri seperti pengembangan pariwisata yang mendukung perekonomian warganya. Banten punya potensi yang sama dengan Jogja, banyak potensi wisata yang bisa dikembangkan dan harapannya ada pemikiran dari UGM bisa terapkan,”urainya saat menerima kunjungan rombongan UGM, Rabu (12/1) di Kantor Sekda Provinsi Banten.
Isu lainnya adalah terkait perdagangan karbon. M. Tranggono menyebutkan bahwa Banten memiliki hutan bakau atau mangrove yang potensial untuk menghasilkan kredit karbon yang bisa ditransaksikan di tingkat global dalam mendukung pencapaian target penurunan emisi global. Upaya rehabilitasi terhadap kawasan hutan bakau di Banten terus dilakukan untuk mendukung penurunan emisi, mencegah abrasi, serta degradasi ekosistem. Kendati begitu, rehabilitasi masih dilakukan secara sporadis. Ia berharap kedepan UGM mampu membantu upaya rehabilitasi mangrove secara merata.
“Kami juga memiliki isu terkait peningkatan dan pengembangan SDM,” imbuhnya.
Ia berharap dengan kehadiran perguruan tinggi, dalam hal ini UGM, mampu memberikan warna bagi pembangunan dna pengembangan provinsi Banten. Usai pertemuan ini nantinya diharapkan ada tindak lanjut seperti FGD lebih mendalam untuk membahas isu-isu strategis di Banten dan disepakati dalam MoU serta perjanjian kerja sama.
Sementara Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan, Pengabdian Masyarakat dan Alumni UGM, Dr. Arie Sudjito, S.Sos.,M.S.i, menyampaikan UGM memiliki komitmen kuat untuk terus bermitra dengan berbagai pihak dalam upaya mengatasi berbagai persoalan bangsa.
“Kami menyambut baik kolaborasi dengan Provinsi Banten karena kolaborasi itu sangat diperlukan. Sebelumnya pengembangan kerja sama telah dilaksanakan melalui Kabupaten Serang,” terangnya.
Arie mengatakan yang menjadi kunci adalah bagaimana kolaborasi yang dijabarkan di beberapa aspek mampu membantu menstimulasi tumbuhnya kebijakan-kebijakan strategis di Banten. Menurutnya provinsi Banten memiliki potensi yang luar biasa besar dan bisa dikembangkan melalui kolaborasi.
“Potensi di Banten luar biasa dan butuh sentuhan kolaborasi. Kalau mau mengembangkan desa, UGM memiliki dosen dan mahasiswa yang bisa digerakkan dalam kerangka pengembangan itu termasuk kerja sama dalam mendorong transformasi,” tuturnya.
Dalam kunjungan tersebut Senat Akademik (SA) UGM turut menyampaikan masukan-masukan bagi pengembangan provinsi Banten dalam berbagai aspek. Hadir dalam kesempatan itu, Ketua SA UGM, Prof. Dr. Sulistiowati, S.H., M.Hum., Sekretaris SA UGM, Dr.Ir. Endy Suwondo, DEA., Ketua Komisi II SA UGM, Prof. Dr. Suratman, M.Sc., Sekretaris Komisi II SA UGM, Prof. Ir. Tarcicius Yoyok Wahyu Subroto, M.Eng., Ph.D, IPU., dan Direktur Pengabdian Kepada Masyarakat UGM, Dr. dr. Rustamadji, M.Kes.
Sebelumnya, rombongan UGM melakukan peninjauan di lokasi KKN PPM UGM di Tanara, Kabupaten Serang, Banten. Pemkab Serang menggandeng mahasiswa KKN UGM, serta perguruan tinggi lain seperti Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Universitas Prima Graha dan pegiat pariwisata melakukan Grand Launching Festival Kebudayaan Tanara pada 12 Januari 2023. Kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya pengembangan wisata religi Tanara.
Penulis: Ika