• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Komunitas Berpendidikan Lebih Ramah Lingkungan

Komunitas Berpendidikan Lebih Ramah Lingkungan

  • 03 Juni 2010, 08:59 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 3667

JOGJA (KU) – Tingkat pendidikan sebuah komunitas tidak hanya mampu meningkatkan pengetahuan dan berpikir rasional, tetapi juga meningkatkan kesadaran ramah lingkungan. Hal ini dibuktikan dari hasil penelitian Tasdiyanto terhadap empat komunitas masyarakat di Yogyakarta. Daerah penelitian meliputi komunitas Keraton Yogyakarta, komunitas berpendidikan di Bulaksumur, komunitas bisnis di Malioboro, dan komunitas kampung Gondolayu Lor.

Menurut Tasdiyanto, komunitas berpendidikan di kompleks dosen UGM, Bulaksumur, terbukti meningkatkan kesadaran untuk peduli terhadap lingkungan. Di komunitas ini, sebagian besar dihuni masyarakat berpendidikan yang memiliki pengetahuan tentang lingkungan. “Inovasi muncul, taman sangat terawat. Mereka membentuk organisasi lingkungan yang bisa mendorong komunitas lain,” kata Kepala Bidang Pusat Penataan Lingkungan dan Peningkatan Kapasitas, Pusat Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH) Regional Jawa, ini dalam ujian promosi doktor ilmu lingkungan di Sekolah Pascasarjana UGM, Rabu (2/6).

Berbeda dengan komunitas kampung Gondolayu Lor, kesadaran tentang lingkungan memang menjadi kebutuhan masyarakat setempat akibat semakin sempitnya ruang untuk membuang sampah. Tidak heran, di Gondolayu banyak ditemukan tempat pengolahan sampah menjadi barang yang bermanfaat, seperti produk tas dan barang lainnya. “Sebelumnya, komunitas ini membuang sampah di sungai. Setelah ada penyadaran dan program dari pihak luar, komunitas kampung akhirnya bisa lebih peduli dengan lingkungannya,” ujar bapak dua anak ini.

Selain faktor kebutuhan, tingkat kesadaran ramah lingkungan komunitas Gondolayu ternyata didukung oleh tingkat solidaritas antarsesama warga yang cukup baik. Kondisi ini memudahkan bagi pemerintah dan LSM untuk melaksanakan program ramah lingkungan.

Sementara itu, di komunitas bisnis Jalan Malioboro, sebagian besar masyarakat tidak memiliki kepedulian terhadap lingkungan karena terbatasnya waktu mereka untuk memperbaiki lingkungan. Meskipun demikian, beberapa anggota masyarakat ada juga yang membuat taman di atas bangunan (roof garden). “Di komunitas bisnis, mereka memang tidak punya waktu khusus memikirkan lingkungan. Hanya sebagian kecil yang sadar,” ucap Tasdiyanto yang berhasil lulus cum laude dalam ujian doktornya ini.

Adapun di lingkungan Keraton Yogyakarta, kearifan budaya ramah lingkungan lebih didasarkan atas pengabdian para abdi dalem terhadap keraton. “Mereka secara rutin membersihkan lingkungan keraton. Mereka tidak berpikir banyak tentang lingkungan karena hal itu adalah kewajiban dari tugas yang mereka lakukan,” tutur pria kelahiran Banyumas, 20 juli 1972 ini. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Berita Terkait

  • Menpora, Sri Sultan dan Rektor UGM Luncurkan Gerakan Daulat Bersepeda

    Monday,18 February 2013 - 8:32
  • Fakultas Geografi dan BNI KCP UGM Sepakat Bekerja Sama

    Friday,25 March 2011 - 11:39
  • Nuklir, Solusi Energi Ramah Lingkungan

    Saturday,13 November 2021 - 6:57
  • E-Dom, Dompet Ramah Lingkungan Kreasi Mahasiswa UGM

    Friday,16 June 2017 - 9:13
  • Pengaruh Strategi Lingkungan Alami Bagi Kinerja Perusahaan

    Friday,17 November 2006 - 14:52

Rilis Berita

  • Dosen Perikanan UGM Murwantoko Dikukuhkan sebagai Guru Besar 21 March 2023
    Dosen Departemen Perikanan, Prof. Dr. Ir. Murwantoko, M.Si., dikukuhkan sebagai G
    Gloria
  • Komunitas Mahasiswa Hindu UGM Ikuti Tawur Agung di Candi Prambanan 21 March 2023
    Mahasiswa UGM yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa Komunitas Mahasiswa Hindu Dharma (UKM
    Ika
  • 40 UMKM Mengikuti Pelatihan Peningkatan Kualitas Proses Pengolahan dan Pengemasan Produk 21 March 2023
    Sebanyak 40 pelaku UMKM mengikuti Pelatihan Peningkatan Kualitas Proses Pengolahan dan Pengemasan
    Agung
  • UGM Kembangkan Aplikasi TOMO Untuk Penanganan Tuberkulosis Resisten Obat 21 March 2023
    Penyakit tuberkulosis (TB) masih menjadi persoalan kesehatan di Indonesia. Dalam lapora
    Ika
  • Entrepreneur di Bidang Peternakan Masih Minim 21 March 2023
    Meski masih terbuka lebar Indonesia masih kekurangan entrepreneur di bidang peternakan. Data Bada
    Agung

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual