Dalam rangka mencerdaskan anak bangsa, Universitas Gadjah Mada (UGM) dan PT Gema Graha Sarana Tbk.-VIVERE Group sepakat menjalin kerja sama. Naskah kerja sama ditandatangani oleh Rektor UGM, Prof. Ir. Sudjarwadi, M.Eng., Ph.D., dan Komisaris Utama PT Gema Graha Sarana Tbk.-VIVERE Group, Dr. Pulung Peranginangin di Ruang Sidang Pimpinan, Rabu (2/6).
Bersamaan dengan itu, ditandatangani pula naskah kerja sama pemberian beasiswa VIVERE for Education antara Direktur Kemahasiswaan UGM, Drs. Haryanto, M.Si., dan Managing Director PT Gema Graha Sarana Tbk.-VIVERE Group, Ir. Ilda Imelda. Sebagai realisasi awal kerja sama ini, PT Gema Graha Sarana Tbk.-VIVERE Group memberikan beasiswa pendidikan kepada delapan mahasiswa UGM.
Kepada masing-masing mahasiswa diberikan bantuan beasiswa pendidikan sebesar 800 ribu rupiah per bulan. Selain itu, para mahasiswa juga menerima bantuan biaya buku Rp300.000,00 per semester dan biaya kesehatan melalui Gadjah Mada Medical Center (GMC) sebesar Rp50.000,00. “Kami berharap bantuan ini bisa mencerdaskan anak bangsa dan kami mengucapkan terima kasih atas partisipasi UGM dalam mendukung Program VIVERE for Education ini,” kata Pulung Paranginangin dalam sambutannya.
Diterangkannya bahwa program VIVERE for Education merupakan perwujudan rasa syukur atas perjalanan 25 tahun PT VIVERE Group. Program ini dapat berjalan dengan baik karena dukungan pihak-pihak lain, salah satunya Universitas Gadjah Mada. Program VIVERE for Education telah diluncurkan sejak Agustus 2009 lalu. Dari program ini, PT VIVERE menyisihkan 3% hasil penjualan produk furniture VIVERE di toko-toko retail yang tersebar di Jakarta, Surabaya, dan Medan. “Sayang, kami belum memiliki toko di Yogyakarta, tapi kami berniat untuk berpartisipasi memiliki toko di kota ini,” tambahnya.
PT VIVERE Group berencana melangsungkan program beasiswa ini selama satu tahun. Dari dana yang disisihkan, akan digunakan untuk membiayai anak lulusan SMA/sederajat yang secara akademis memiliki nilai sangat baik dan berkeinginan melanjutkan ke bangku perguruan tinggi, terutama yang berasal dari keluarga tidak mampu. “VIVERE for Education dilaksanakan bersama perguruan tinggi yang memiliki visi dan misi sama dengan VIVERE, yaitu mencerdaskan anak bangsa, di mana salah satunya adalah Universitas Gadjah Mada,” katanya.
Dalam pengamatan Pulung Paranginangin, masih banyak anak bangsa yang memiliki prestasi sangat baik, tetapi belum beruntung. Oleh karena itu, ia berharap kerja sama ini senantiasa berkesinambungan dan jumlah penerima beasiswa akan terus bertambah dari tahun ke tahun.
Rektor merasa kagum atas niat PT Gema Graha Sarana Tbk.-VIVERE Group yang telah menyisihkan 3% hasil usahanya untuk pemberian beasiswa pendidikan mahasiswa UGM. Ia berharap niat PT Gema Graha Sarana Tbk.-VIVERE Group akan diikuti oleh perusahaan-perusahaan lain yang memiliki kepedulian sama.
Dengan pemberian beasiswa ini, Rektor meyakini bahwa PT Gema Graha Sarana Tbk.-VIVERE Group memiliki nilai-nilai yang sama dengan visi dan misi UGM, yang dalam segala kegiatan selalu mengarah pada terwujudnya keadaban, kesejahteraan, dan kemanfaatan. “Karena dari situlah sering kali muncul cerita sukses dan tidak sukses. Bagaimana bisa menjadikan orang-orang baik yang digerakkan oleh values,” tutur Rektor.
Ditambahkan Rektor bahwa dalam penyelenggaraan pendidikan, UGM mendesain simulasi Mikro Indonesia. Mahasiswa-mahasiswa yang diterima kuliah di UGM merupakan putra putri yang cerdas, tetapi kebanyakan secara ekonomi tidak mampu. “Mereka ini disebut smart-poor, cerdas namun dari keluarga tidak mampu,” terangnya.
Oleh karena itu, UGM selalu mengirimkan 2.000 surat kepada kepala sekolah SMA/sederajat di seluruh Indonesia guna menjaring mahasiswa smart-poor. Dari upaya ini, UGM berharap mendapat data dari masyarakat tentang kondisi anak-anak yang berprestasi, tetapi berasal dari keluarga tidak mampu. “Nanti, dari data ini kita memilih. Kalau nanti diterima, mereka tidak lagi membayar uang kuliah sehingga kita akan memberikan beasiswa untuknya,” ujar Rektor.
Rektor mengakui besaran beasiswa yang diberikan UGM selama ini tidak selalu sama. UGM dalam pemberian beasiswa selalu berbasis pada kebutuhan. “Memang tidak seragam karena kondisi masyarakat juga berbeda. Selain program smart-poor, UGM juga menjaring mahasiswa jalur berprestasi. Mereka adalah pemenang lomba-lomba karya ilmiah, berbakat olah raga, seni, dan utusan daerah,” jelasnya.
Tampak hadir dalam acara penandatanganan kerja sama ini, Sekretaris Eksekutif UGM, Drs. Djoko Moerdiyanto, M.A., Direktur Pengelolaan dan Pemeliharaan Aset, Dr. Singgih Hawibowo, Direktur PT Gama Multi, Dr. Bambang Purwono, dan Kepala Kantor Administrasi Kerja Sama, Dra. Tristiana Chandra Dewi, M.Si. (Humas UGM/ Agung)