• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Pancasila Termarginalisasi secara Struktural

Pancasila Termarginalisasi secara Struktural

  • 04 Juni 2010, 09:19 WIB
  • Oleh: Humas UGM
  • 6195
  • PDF Version

YOGYAKARTA (KU)- Keberadaan Pancasila saat ini telah termarginalisasi secara struktural. Marginalisasi tersebut dapat dilihat dari beberapa aspek, baik ontologis, epistemologis, maupun aksiologis. Peneliti dari Magister Studi Kebijakan (MSK) UGM, Arqom Kuswanjono, memberi contoh adanya upaya untukmengganti Pancasila dengan ideologi lain. “Padahal Pancasila itu harus dipahami dalam pengertian substansi maupun bentuk dan saya melihatnya memang ada upaya untuk mengganti Pancasila ini dengan ideologi lain,” kata Arqom dalam diskusi di Gedung Masri Singarimbun MSK UGM, Kamis (3/6/2010).

Arqom menambahkan marginalisasi secara epistemologis dapat dilihat, yakni Pancasila tidak dijadikan acuan dalam penyusunan peraturan perundang-undangan sehingga banyak peraturan yang menyimpang dari Pancasila. Contohnya, UU BHP yang dibatalkan karena cacat ideologis. Selain itu, juga tidak dicantumkannya Pendidikan Pancasila dalam UU Sisdiknas Nomor 20 tahun 2003. “Belum lagi adanya kebijakan ekonomi yang neo-liberalis,” tuturnya.

Sementara itu, marginalisasi secara aksiologis bermakna bahwa Pancasila tidak secara konsisten dijadikan acuan sebagai moralitas berbangsa dan bernegara sehingga muncul demoralisasi masyarakat Indonesia. Ia mencontohkan terjadinya berbagai kasus korupsi hingga konflik antar masyarakat. “Akibatnya, fungsi sosial agama menurun, berganti dengan potensi konflik agama,” tambahnya.

Dengan termarginalisasikannya Pancasila secara struktural mengakibatkan bangsa Indonesia kehilangan jati diri (karakter). Dengan begitu, seperti ada ruang kosong yang kemudian memungkinkan masuknya neo-liberalisme, komunisme, fundamentalisme, dan aliran sesat. “Pancasila sebenarnya tidak memposisikan ideologi lain itu sebagai lawan, tapi bagaimana bisa mengakomodasikan hal-hal yang baik dan positif supaya bermanfaat bagi bangsa dan masyarakat," terang Arqom.

Dijelaskan oleh Arqom, sebagian pihak masih memandang Pancasila dari sisi historis atau dari sisi luarnya saja. Padahal, nilai-nilai Pancasila dapat digali lebih dalam melalui isi dan bentuknya. Di sisi lain, dengan kondisi yang semakin termarginalisasi ini, para pemimpin bangsa khususnya belum banyak berperan dan memberi contoh bagaimana meneladani dan mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. “Yang dibutuhkan adalah contoh dan teladan dari atas. Kalau contohnya saja tidak ada atau buruk, tentu juga akan berdampak ke tingkat bawah juga,” pungkasnya. (Humas UGM/satria)

Berita Terkait

  • PSP UGM Akan Periksa Regulasi yang Tidak Sesuai dengan Pancasila

    Monday,13 January 2020 - 14:39
  • Produk Legislasi dan Regulasi Tidak Sesuai Nilai-Nilai Pancasila

    Friday,04 June 2010 - 20:54
  • Kongres Pancasila Usulkan Sertifikasi Guru Pancasila

    Monday,03 June 2013 - 10:47
  • PSP UGM Gelar Kongres Pancasila IV

    Wednesday,23 May 2012 - 14:10
  • Mendagri: Radikalisme dan Terorisme Ancaman Utama Pancasila

    Monday,06 November 2017 - 15:41

Rilis Berita

  • Mahasiswa KKN UGM Gelar Festival Selayang Plumpang 19 August 2022
    Mahasiswa KKN UGM menggelar Festival Selayang Plumpang  sebagai ajang promosi budaya dan pen
    Ika
  • Gelanggang Expo 2022 “Sinergi dalam Kreasi” Resmi Dibuka 19 August 2022
    Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan Gelanggang Expo (Gelex) 2022 dengan menghadirkan pameran
    Satria
  • Lima Mahasiswa UGM Berhasil Kembangkan Teknologi Untuk Tingkatkan Umur Simpan VCO 18 August 2022
    KWT Nira Lestari merupakan sebuah Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang beralamat di Dusun Semen
    Agung
  • Mahasiswa UGM Kembangkan Aplikasi Deteksi Dini Stunting 18 August 2022
    Ika
  • Fakultas Filsafat UGM Gelar Perayaan Puncak Dies Natalis ke-55 18 August 2022
    Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada memperingati Dies Natalis ke-55, Kamis (18/8), di ruang
    Gusti

Agenda

  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual