Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM genap berusia 77 tahun pada 5 Maret 2023. Puncak peringatan Dies Natalis FKKMK UGM ke-77 yang diisi dengan Rapat Terbuka Senat Fakultas meliputi penyampaian Laporan Tahunan Dekan dan Orasi Ilmiah, Senin (6/3).
Dekan FKKMK UGM, dr. Yodi Mahendradhata, M.Sc., Ph.D., FRSPH., dalam kesempatan tersebut menyampaikan laporan pencapaian yang berhasil diraih FKKMK UGM dalam rentang waktu satu tahun terakhir. Ia menyebutkan bahwa FKKMK terus berusaha menjaga komitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara berkelanjutan.
“Saat ini ada 35 prodi FKKMK UGM yang terakreditasi A atau unggul oleh LAM PT-Kes, ada 2 prodi baru terakreditasi minimal dengan berpredikat baik, dan 1 prodi masih menunggu hasil. Tak hanya itu sudah banyak prodi FKKMK yang tersertifikasi internasional oleh AUN QA,”paparnya.
Yodi menjelaskan pada tahun 2022 lalu ada sebanyak 168 mahasiswa sarjana FKKMK UGM yang berhasil menorehkan prestasi di berbagai kegiatan baik akademik maupun non-akademik di tingkat nasional dan internasional. Peningkatan kinerja penelitian di FKKMK juga terjadi dengan menghasilkan 488 publikasi pada jurnal internasional bereputasi, 2.724 sitasi, 13 book chapter internasional, 7 paten, 31 inobasi hilirisasi, dan 168 hak cipta. Selain itu juga berhasil mendapatkan dana hibah melalui program Matching Fund Kedaireka Kemendikbudristek.
Sementara di bidang kerja sama, pada tahun 2022 telah disepakati sebanyak 210 kerja sama dengan berbagai mitra baik dari dalam maupun luar negeri. Upaya penguatan kerja sama dalam pengembangan Academic Health System (AHS) juga dilakukan dengan sejumlah pihak.
“Capaian-capaian ini sekaligus menjadi modal bagi FKKMK melangkah kedepan, modal untuk merajut sinergi membangun resiliensi,”tuturnya.
Dalam puncak dies tersebut menghadirkan Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC., Ph.D., sebagai keynote speaker yang menyampaikan paparan berjudul Sinergi dan Inovasi Pendidikan Kedokteran dan Kesehatan untuk Meningkatkan Kualitas dan Daya Saing Bangsa. Menurutnya FKKMK berperan penting dalam menyiapkan lulusan unggul yang kompeten, kompetitif, serta berakhlak mulia untuk mengembangkan keilmuan maupun untuk memperkuat layanan kesehatan. Dalam pengembangan layanan kesehatan secara nasional tenaga kesehatan menghadapi beragam tantangan yang cukup berat, mulai tantangan dari institusi, kualitas tenaga kesehatan, serta bentuk layanan kesehatan yang semakin beragam.
“Dalam peningkatan pelayanan kesehatan dibutuhkan kerja keras dan kerja cerdas dari semua pihak, terutama kolaborasi interdisiplin,”ucapnya.
Sementara itu Orasi Ilmiah diisi oleh Prof. dr. Gandes Retno Rahayu, M.Med.Ed., Ph.D dengan membawakan judul Pendidikan Kedokteran dan Kesehatan untuk Mendukung Terwujudnya Kesehatan Nasional yang Tangguh. Ia menyampaikan bahwa di Indonesia selama ini terjadi maldistribusi dan intervensi pendidikan. Maldistribusi tenaga kesehatan merupakan masalah global, terjadi kesenjangan jumlah dokter di kota dan di daerah tertinggal. Tenaga kesehatan yang tidak cukup disiapkan untuk bekerja di daerah tertinggal dapat merasa kesepian dan stres yang mendorong mereka meninggalkan daerah tersebut. Ini menjadikan daerah 3T tidak bisa mendapatkan layanan yang sama dengan daerah lainnya. Untuk itu, AHS hadir dengan sistem yang bisa menjawab keresahan tenaga kesehatan sekaligus mewujudkan pemerataan dokter dan dokter spesialis di seluruh wilayah di Indonesia.
Penulis: Ika
Foto: Firsto