• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Promosi Doktor
  • Mahasiswa Program Doktor UGM Kembangkan Instrumen Penilaian Pandemic Burnout

Mahasiswa Program Doktor UGM Kembangkan Instrumen Penilaian Pandemic Burnout

  • 07 Maret 2023, 15:16 WIB
  • Oleh: Gloria
  • 404
Mahasiswa Program Doktor UGM Kembangkan Instrumen Penilaian Pandemic Burnout

Pandemi COVID-19 menambah tinggi beban pekerjaan tenaga kesehatan di Indonesia, sehingga meningkatkan risiko terjadinya kelelahan atau burnout sebesar 2 kali lipat. Hasil sebuah penelitian survei pada akhir tahun 2020 menyimpulkan bahwa 83% tenaga kesehatan di Indonesia mengalami kelelahan pada tingkat sedang hingga tinggi.

Mahasiswa Program Doktor Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM, Sisca Mayang Phuspa, mengembangkan Pandemic Burnout Inventory sebagai instrumen penilaian burnout dalam situasi pandemi Covid-19 pada tenaga kesehatan. 

“Ketidakpastian situasi akibat naik dan turunnya kasus Covid-19 di Indonesia yang memengaruhi beban dan prosedur kerja inilah yang kemudian menguras energi dan memberikan tekanan psikologis khususnya pada tenaga kesehatan yang menjadi garda terdepan dalam penanganan pandemi Covid-19,” terangnya saat mempresentasikan hasil penelitiannya pada Ujian Terbuka Program Doktor, Selasa (7/3).

Ia menerangkan, burnout pada awal kemunculan istilahnya didefinisikan sebagai manifestasi kelelahan emosional dan sinisme yang sering terjadi pada pekerja-pekerja di bidang pelayanan sosial yang merupakan respons terhadap stressor interpersonal terkait dengan pekerjaan. 

Namun seiring berjalannya waktu, berkembanglah istilah parental burnout, student burnout, bahkan yang terkini adalah pandemic burnout. Hal ini terjadi karena burnout dianggap tidak hanya terjadi dalam konteks pekerjaan di bidang pelayanan/jasa namun juga relevan di berbagai jenis pekerjaan dan populasi. 

Instrumen yang dirancang oleh Sisca memiliki 14 item pertanyaan yang mencakup lima aspek, yaitu kelelahan emosional, depersonalisasi, penurunan capaian diri, gejala psikosomatis, serta kecemasan akibat situasi pandemi. Bunyi item pertanyaan di antaranya “saya lebih sering merasa sedih sejak pandemi”, “saya lebih sering mengalami sakit pada lambung sejak pandemi”, dan “pasien/keluarga pasien sering menyalahkan saya atas masalah mereka”.

Konseptualisasi pandemic burnout dilakukan dengan metode wawancara mendalam semi-terstruktur pada tenaga kesehatan dari berbagai daerah di Indonesia, dengan jumlah partisipan sebanyak 30 orang yang terdiri dari kelompok tenaga kesehatan berbagai profesi di RS rujukan COVID-19 yang berpotensi mengalami burnout, dan kelompok praktisi (psikolog klinis dan psikiater) yang biasa melakukan penilaian dan memberikan perawatan pada pasien yang mengalami burnout.

“Proses eksplorasi pemahaman dan pengalaman terkait pandemic burnout dilakukan dengan pendekatan dialektik. Analisis konten kualitatif dilakukan bersamaan dengan penjabaran kerangka teoretik,” paparnya.

Sisca menambahkan, validitas isi berdasarkan penilaian ahli menunjukkan hasil yang sangat baik. Dari serangkaian pengujian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa Pandemic Burnout Inventory secara umum telah memenuhi kriteria instrumen yang baik menurut ahli psikometrika, yaitu objektif, standar, valid dan praktis.


Penulis: Gloria

Berita Terkait

  • Penting, Instrumen Penilaian Kinerja Residen Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin

    Thursday,12 March 2015 - 14:44
  • Pengondisian Karakteristik Tugas Memengaruhi Kualitas Penilaian

    Wednesday,31 October 2018 - 14:43
  • Mahasiswa Doktoral UGM Kembangkan Instrumen Faktor Perilaku Kesehatan Reproduksi Remaja

    Tuesday,03 September 2019 - 14:34
  • UGM Raih Penghargaan FESCO 2011

    Tuesday,15 March 2011 - 8:15
  • Tingkatkan Mutu Prodi Pendidikan, UGM Gandeng AUN-QA

    Thursday,04 May 2017 - 13:34

Rilis Berita

  • UGM Resmi Lepas Varietas Padi Unggul Gamagora 7 30 March 2023
    Universitas Gadjah Mada resmi melepas varietas padi unggul inbrida G7 dengan nama Gamagora 7 ke p
    Gusti
  • Tim Calon Pemborong Juara 3 National Tender Competition The 20th CENS Universitas Indonesia 2022 29 March 2023
    Tim Calon Pemborong yang digawangi tiga mahasiswa UGM berhasil meraih juara 3 National Tender Com
    Agung
  • Pengamat Sosial UGM: Validasi DTKS Perlu Dilakukan Agar Penyaluran Bansos Tepat Sasaran 29 March 2023
    Pemerintah akan menyalurkan sejumlah bantuan sosial (bansos) bagi warga kurang mampu di bulan ram
    Ika
  • UGM Bangun Kolaborasi Riset Internasional 29 March 2023
    Beberapa perguruan tinggi di Indonesia seperti UGM, UI, ITB, IPB, ITS dan Universitas Airlangga t
    Gusti
  • Pengamat UGM: Penting, Energi Murah dan Topang Ekonomi Berkelanjutan 29 March 2023
    Dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, Presiden Joko Wid
    Agung

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual