Beberapa perguruan tinggi di Indonesia seperti UGM, UI, ITB, IPB, ITS dan Universitas Airlangga tengah membangun kolaborasi riset internasional dengan beberapa perguruan tinggi di Australia dan Inggris melalui program kerja sama riset inovatif produktif yang bertajuk UK-Indonesia Consortium for Interdisciplinary Science (Ukicis) dan Partnership in Research Indonesia and Melbourne (Prime). Kerja sama riset antara peneliti ketiga negara ini diharapkan bisa mendorong publikasi internasional dan meningkatkan reputasi internasional perguruan tinggi Indonesia.
Direktur SDM Dikti Kemendikbud Ristek RI, Dr. Sofwan Effendi, mengatakan kolaborasi riset internasional ini akan mendorong pengembangan SDM dan inovasi riset di tanah air. Menurutnya, kultur riset dan inovasi Indonesia saat ini tertinggal jauh dibanding dari negara tetangga di Asia Tenggara. Ia menyebutkan bahwa Global innovation index atau indeks inovasi global Indonesia saat ini berada di peringkat 75 dari 132 negara. “Masih kalah jauh dri Thailand dan Malaysia apalagi Singapura,” jelasnya.
Sementara Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi Universitas Indonesia (UI), drg. Nurtami, Sp.OF (K), Ph.D., mengatakan kolaborasi internasional di bidang riset dan pendidikan antara peneliti Indonesia dengan peneliti dari Australia dan Inggris bisa menguatkan rekognisi internasional. “Kerja sama pendidikan dan riset ini bisa membawa dampak bagi penguatan posisi perguruan tinggi di tingkat internasional,” paparnya.
Padan simposium kali ini, para peneliti menyampaikan beberapa hasil riset di bidang kesehatan dan sosial humaniora berkolaborasi dengan peneliti dari Australia. Salah satu di hasil peneliti di bidang kesehatan yang dipresentasikan yakni hasil riset kolaborasi antara UI, UGM, Universitas Airlangga dan Universitas Melbourne tentang penguatan layanan perawatan primer ramah remaja dan dewasa muda dalam rangka meningkatkan promosi kesehatan di lingkungan kampus. Anggota tim peneliti, dr. Indah Suci Widyahening, M.Sc., Ph.D., dari Fakultas Kedokteran UI, mengatakan penelitian ini dilatarbelakangi atas persoalan kesehatan yang ditemukan di lingkungan kampus dengan ditemukannya data soal lebih dari 30 persen mahasiswa baru UI mengalami kelebihan berat badan dan obesitas bahkan lebih dari 25 persen memiliki riwayat tekanan darah tinggi. Selain itu lebih dari 50 % lulusan UGM di salah satu fakultas teridentifikasi mengalami gangguan kesehatan saat mengikuti proses seleksi kerja di Badan Usaha Milik Negara (BUMN).