BEM KM UGM kembali mengadakan diskusi antar organisasi mahasiswa yang bergerak di bidang pemberdayaan desa dan masyarakat melalui kegiatan Paguyuban Desa Mitra. Kegiatan ini diselenggarakan sebagai upaya BEM KM UGM untuk memperkuat muruah kampus kerakyatan.
Menteri Pengembangan Desa Mitra BEM KM UGM 2023, Isroq Adi Subakti, mengatakan kegiatan Paguyuban Desa Mitra telah berjalan sejak tahun 2022 lalu. BEM KM UGM kembali menyelenggarakan talkshow dan relaunching Paguyuban Desa Mitra pada Sabtu (1/4) lalu di Fakultas Peternakan UGM. Adapun kegiatan kali ini mengusung tema Kolaborasi Untuk Negeri: Merajut Dinamika Antar Organisasi Mahasiswa dalam Lingkar Pengembangan Desa”.
“Tema tersebut sengaja dipilih karena visi utama Kementerian Pengembangan Desa BEM KM UGM adalah menggandeng kolaborasi banyak pihak untuk mencapai pemberdayaan desa secara berkelanjutan,” jelasnya dalam rilis yang diterima Selasa (4/4).
Isroq menuturkan sinergi dan kolaborasi sangat diperlukan dalam melakukan pengabdian kepada masyarakat. Oleh karena itu, peran dari Paguyuban Desa Mitra UGM untuk membentuk kembali kepengurusan baru penting untuk terus menjalankan komitmen kolektif dalam kolaborasi antar organisasi mahasiswa UGM.
Lebih lanjut Isroq menjelaskan tujuan diadakannya program paguyuban desa mitra ini adalah untuk mempertemukan organisasi mahasiswa se-UGM yang memiliki desa mitra atau desa binaan. Selain itu, paguyuban desa mitra ini merupakan wadah pengabdian organisasi mahasiswa yang ketertarikan yang sama untuk membahas isu mengenai pemberdayaan masyarakat dan desa binaan. Dengan demikian, paguyuban ini dilaksanakan sebagai sarana penguatan potensi desa mitra dengan adanya kolaborasi antar desa pada organisasi atau lembaga internal kampus.
“Paguyuban Desa Mitra ini juga sebagai ajang untuk menjalin relasi serta membuka peluang kerja sama antar lembaga atau organisasi mahasiswa pengembangan desa mitra yang ada di UGM, sehingga integrasi kerja sama yang baik dan berkelanjutan dapat tercipta,”paparnya.
Ia berharap melalui forum paguyuban desa mitra dapat meningkatkan pengetahuan lintas organisasi mahasiswa dalam menjaga muruah nilai ke-UGM-an yaitu universitas kerakyatan. Selain itu, mampu melatih pemahaman mengenai pengembangan desa mitra dengan penanaman mindset tentang pentingnya peran generasi muda dalam meningkatkan kualitas SDM.
Sementara Direktur Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat UGM, Dr. dr. Rustamaji, M.Kes, dalam kesempatan tersebut memaparkan mengenai strategi-strategi dalam melaksanakan pengabdian masyarakat. Ia menyampaikan bahwa kolaborasi sangat penting untuk dilaksanakan sebagai fondasi utama dalam penyelenggaraan pengabdian masyarakat.
Rustamaji menyebutkan selain kolaborasi, dalam melakukan kegiatan pengabdian juga memerlukan kemauan dan keberanian untuk memulai hal baru. Pengabdian ini juga dapat dijadikan sebagai kesempatan untuk melatih jiwa kepemimpinan.
Setelah sesi talkshow berakhir, paguyuban dilanjutkan dengan sesi relaunching. Sesi relaunching diawali dengan pemaparan grand design dan Memorandum of Understanding (MoU) Paguyuban Desa Mitra UGM. Setelah sesi pemaparan, acara tersebut dilanjutkan dengan sesi paralel discussion serta, perkenalan desa mitra dan organisasi mahasiswa. Beberapa organisasi mahasiswa yang hadir juga turut memberikan feedback ataupun saling memberikan respons terkait pemaparan MoU serta grand design Paguyuban Desa Mitra UGM tersebut.
Pada acara tersebut, dihadiri sekitar 40 perwakilan organisasi mahasiswa yang ada di UGM, seperti BEM KM SV, DEMA Justicia, dan GAMAPI. Selain peserta, acara tersebut dihadiri oleh Ketua BEM KM UGM, Wakil Ketua BEM KM UGM bidang kemasyarakatan dan koordinator bidang kemasyarakatan BEM KM UGM sebagai bentuk dukungan moral atas komitmen kolektif untuk berkolaborasi.
Penulis: Ika