Duka mendalam kembali dirasakan Universitas Gadjah Mada. Salah satu sosok terbaik Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr. Koento Wibisono Siswomihardjo, Guru Besar Emeritus Fakultas Filsafat UGM, telah berpulang menghadap Sang Khalik pada Kamis (13/4) pukul 02.27 WIB. Tokoh pejuang kemerdekaan Indonesia yang tergabung dalam Pasukan Brigade 17 Kedu Selatan 1945-1950 meninggal dalam usia 92 tahun.
Ratusan civitas akademika UGM menghantar dan melepas almarhum ke peristirahatan terakhir di Pemakaman Prambanan, Sleman. Sejumlah pejabat dan pimpinan, dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa menyampaikan duka mendalam kepada keluarga saat disemayamkan di Balairung UGM.
“Saya atas nama keluarga besar Universitas Gadjah Mada menghaturkan ungkapan duka cita atas berpulangnya Almarhum Prof Koento Wibisono. Semoga Almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT serta diterima segala amal ibadahnya di dunia. Dan semoga keluarga yang ditinggalkan, senantiasa diberikan kesabaran, ketabahan, dan keikhlasan,” ungkap Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., SpOG(K)., Ph.D., di Balairung, Kamis (13/4) saat memimpin upacara pelepasan.
Rektor menuturkan selama berkarya di Universitas Gadjah Mada, Prof. Koento dikenal sebagai sosok pribadi yang memiliki ingatan sangat tajam dan detail terutama saat menceritakan kisah sejarah perjuangan. Rasa cintanya pada Filsafat telah menuntun Prof. Koento mendalami Filsafat Barat melalui program Post Graduate Study di Leuven Belgia dan melanjutkan studi program Doktor di Leiden.
“Almarhum Prof. Koento adalah Doktor Filsafat pertama di UGM tahun 1982 dengan judul Disertasi Arti Perkembangan menurut Filsafat Positivisme Auguste Comte,” tuturnya.
Kita hendaknya tetap menjaga jati diri, filosofi, dan kebesaran nama UGM sesuai dengan norma-norma yang seharusnya. Demikian pesan Almarhum Prof. Koento, pesan yang tentu akan terus mengingatkan civitas akademika UGM tentang makna mencintai, merawat, dan menghayati mandat Tridarma di Unversitas Gadjah Mada.
“Terima kasih juga saya haturkan kepada Bapak, Ibu, Saudara keluarga besar Universitas Gadjah Mada yang telah berkenan hadir di Balairung pada siang hari ini, untuk memberikan penghormatan terakhir kepada sosok guru, patron keteladanan, maupun rekan sejawat yang sangat kita hormati dan cintai bersama,” ucap Rektor.
Rektor menyampaikan di penghujung usia Almarhum dengan segala keterbatasannya, Prof. Koento seringkali masih terlibat aktif menghadiri beberapa kegiatan di Universitas Gadjah Mada. Semangat dan dedikasi almarhum Prof. Koento inilah yang menjadi keteladanan bagi civitas akademika UGM dalam memahami secara bersama tentang komitmen dan dedikasi profesi, serta pemaknaan sebagai bagian dari keluarga besar Universitas Gadjah Mada.
“Kita semua bersyukur, telah diberi kesempatan untuk berinteraksi dengan Prof. Koento dalam berbagai bentuk dan juga berterima kasih beliau telah menjadi sosok guru dan patron keteladanan bagi civitas academica Universitas Gadjah Mada. Semoga segenap amalan ilmu dan karya almarhum, Insya Allah menjadi pembuka jalan bagi pengembangan ladang ibadah dan ilmu pengetahuan masa depan, dan semoga Allah SWT memberikan pengampunan dan tempat mulia kepada Almarhum Prof. Koento dalam ruang kedamaian dan keabadian,” ungkapnya.
Sejumlah jabatan penting pernah diemban Prof. Koento Wibisono Siswomihardjo, diantaranya Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UGM tahun 1973-1979 dan Dekan Fakultas Filsafat UGM 1983-1986. Pernah pula menjabat Rektor Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) tahun 1986-1994 dan Ketua Komisi Disiplin Ilmu Sastra dan Filsafat Dirjen Dikti tahun 1999-2002 dan sejumlah jabatan penting lainnya.
Penulis : Agung Nugroho
Foto : Paris, Donni