Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Periode 2014-2015, Prof. Dr. Ir. Indroyono Soesilo, M.Sc., menyerahkan sejumlah koleksi dari Museum Soesilo Soedarman Cilacap ke Museum UGM, Kamis (13/4). Koleksi tersebut dihibahkan ke Museum UGM karena bersangkutan dengan tokoh yang berperan dalam sejarah perkembangan UGM, yaitu Prof. Herman Johannes, serta tokoh alumnus UGM yang mencapai puncak karier tertinggi sebagai Presiden RI, yaitu Ir. Joko Widodo.
“Mari kita tegakkan sejarah untuk peninggalan anak cucu kita. Mudah-mudahan ini menjadi titik awal, dan saya sangat mengapresiasi keberadaan Museum UGM ini,” ucap Indroyono.
Koleksi yang diserahkan pada kesempatan ini terdiri atas foto gerilyawan Indonesia Herman Johannes dari tahun 1949, koin Rp100 bergambar Herman Johannes, foto kegiatan Presiden Joko Widodo pada kegiatan patroli maritim di Selat Makassar, foto Kabinet Indonesia Kerja, perangko dan sampul hari pertama Presiden Joko Widodo, serta perangko peringatan 2 tahun pemerintahan Joko Widodo.
Herman Johannes sendiri merupakan salah satu perintis berdirinya Fakultas Teknik UGM, yang juga menjadi Rektor kedua UGM pada tahun 1961-1966. Ia merupakan seorang pejuang yang terlibat langsung dalam perjuangan mengusir Belanda pada peristiwa Agresi Militer I dan II, sehingga ia kemudian dianugerahi gelar Pahlawan Nasional pada 2009 dan namanya diabadikan sebagai nama jalan di Yogyakarta. Sebagai seorang ilmuwan, ia juga banyak menghasilkan karya yang bermanfaat bagi masyarakat, seperti tungku hemat energi berbahan bakar briket.
Hibah koleksi yang diserahkan Indroyono melengkapi sejumlah koleksi terkait sosok Herman Johannes yang telah terpampang di Museum UGM. Sementara itu, koleksi terkait sosok Joko Widodo dapat digunakan untuk pengembangan tema baru yang menguatkan peran UGM dalam membangun bangsa dan menguatkan karakter bangsa.
“Sebisa mungkin UGM juga bisa mendokumentasikan alumni UGM yang menjadi tonggak sejarah sebagai pemimpin negara, sehingga generasi mendatang bisa mendapatkan informasi yang valid,” ucap Sekretaris Rektor UGM, Wirastuti Widyatmanti, S.Si., Ph.D.
Museum UGM yang menempati bangunan cagar budaya di perumahan dosen Bulaksumur Blok D6-D7 didesain sebagai museum tumbuh yang dinamis, yang akan terus dikembangkan mengikuti gerak dan dinamika UGM. Pengunjung dapat menikmati koleksi museum yang memiliki konsep tematik kronologis, dimulai dari perjuangan para tokoh UGM dalam merintis berdirinya UGM hingga peran UGM dalam kancah keilmuan dunia.
“Museum ini menjadi upaya kita membangun semangat ke-UGM-an, maka dengan semakin banyaknya koleksi akan semakin baik. Semua akan bermanfaat bagi anak didik maupun masyarakat UGM untuk menunjukkan inilah kontribusi UGM bagi perkembangan bangsa,” imbuh Dekan Fakultas Ilmu Budaya UGM, Dr. Setiadi, M.Si.