• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Diskusi Panel Ramadhan: Najwa Shihab Tegaskan Pentingnya Daya Pikir Kritis Sekalipun terhadap Konten Positif

Diskusi Panel Ramadhan: Najwa Shihab Tegaskan Pentingnya Daya Pikir Kritis Sekalipun terhadap Konten Positif

  • 14 April 2023, 14:53 WIB
  • Oleh: Satria
  • 560
Diskusi Panel Ramadhan: Najwa Shihab Tegaskan Pentingnya daya Pikir Kritis Sekalipun terhadap Konten Positif

Diskusi panel bertajuk “Problematika Moral Jagat Media Sosial Indonesia” digelar pada malam Kamis (14/4) setelah tarawih rutin di Masjid Kampus UGM. Diskusi kali ini mengundang Najwa Shihab, S.H., L.L.M dan dosen  ilmu komunikasi, Nyarwi Ahmad, Ph.D sebagai pembicara utama. 

Menjelang tahun politik, jagat media sosial diperkirakan akan gencar oleh hoaks dan ujaran-ujaran kebencian. Fenomena ini sering terjadi di tahun-tahun sebelumnya, dan dimaknai sebagai tanggapan ekspresif dari masyarakat terhadap kondisi politik Indonesia. Sayangnya, seringkali ujaran-ujaran tersebut bukanlah kritikan yang membangun, namun ujaran kebencian dan hoaks yang justru menggiring opini masyarakat. Hal ini dinilai mengkhawatirkan karena hampir 188 juta penduduk Indonesia merupakan pengguna media sosial. Artinya, pengaruh ujaran dan hoaks menjadi luar biasa karena jangkauannya yang luas.

“Setiap negara pasti ada tantangan, soal hoaks, virus dusta, pornografi, penyebaran data-data pribadi, itu semua tantangan di semua negara. Cuma karena habit digital kita, karena kita suka ngobrol, tantangan itu menjadi lebih besar di Indonesia,” ucap Najwa. Ia menambahkan, media sosial pada dasarnya paling mudah mengakomodasi amarah dari penggunanya. Kemunculan tantangan tersebut sebenarnya berasal dari hal-hal sederhana, berupa atensi dan empati. Beberapa bentuk “amarah” masyarakat memang memiliki arah yang jelas, seperti gerakan perubahan dan reformasi. Tapi akhir-akhir ini, semakin banyak kemarahan masyarakat yang tidak memiliki alasan dan tujuan yang jelas.

Regulasi terkait hoaks dan ujaran kebencian memang mulai diterapkan oleh pemerintah. Tapi tetap saja sulit bagi masyarakat untuk hanya bergantung pada regulasi yang ada. “Kalau pengawalan ini kita bicarakan dalam konteks mengikuti perkembangan teknologi, pasti nggak akan pernah bisa dikejar. Teknologi itu cepat sekali, belum selesai kita beradaptasi, sudah muncul teknologi yang baru,” tutur Najwa. Bukan hanya proses politik dalam regulasi tersebut, namun juga bagaimana regulasi tidak sepenuhnya bisa menjangkau perubahan-perubahan masyarakat dalam teknologi. Problematika ini menuntut masyarakat sebagai penggunalah yang harus mengasah kecerdasan dan kebijakan dalam menggunakan teknologi digital. 

Najwa menegaskan, masyarakat diimbau untuk tetap berhati-hati dalam memilah konten, baik konten negatif maupun positif. “Bisa jadi propaganda. Hari-hari ini kita melihat banyak konten-konten pencitraan di tengah masyarakat. Itulah kenapa kita harus selalu skeptis dan mempertanyakan, jangan langsung disebar juga, bahkan terhadap konten positif sekalipun,” kata Najwa. Ia juga menjelaskan, cara paling mudah, ampuh, dan murah untuk meningkatkan kecerdasan digital adalah membaca. Orang yang membaca cenderung memiliki tahapan kritis sebelum memberikan pernyataan. 

Pernyataan Najwa tersebut turut diamini oleh Nyarwi sebagai ahli komunikasi di bidang media. Kritik yang disampaikan dengan bukti, data, dan argumen yang kuat harusnya bisa menjadi aspek pendukung demokrasi di Indonesia. “Demokrasi tidak bisa jalan tanpa demokrasi. Ada hal yang kadang belum disadari oleh elite kita, yaitu tanggung jawab elit dalam mengelola demokrasi. Termasuk menerima kritik, mengolah kritik, dan mencari solusi atas kritik itu tanggung jawab mereka. Jadi kebebasan berbicara dan kritik harusnya tidak perlu ditakutkan,” ucap Nyarwi.

Nyarwi mengungkapkan, peradaban saat ini menjadikan media sebagai spiral utamanya, khususnya media sosial. “Kita saat ini tidak hanya hidup dengan media, tapi kita hidup di dalam media, bahkan menjadi media itu sendiri,” ungkap Nyarwi. Masyarakat saat ini tidak terlepas dari adanya media, dan media hidup karena adanya masyarakat. Itulah kenapa kebiasaan masyarakat di media sosial perlu diperhatikan, agar tercipta lingkungan digital yang sehat.

Penulis: Tasya
Foto: Firsto


Berita Terkait

  • UGM dan Narasi Gelar Talkshow Virtual Peringati Hardiknas

    Monday,04 May 2020 - 13:59
  • Kurangi Volatilitas Nilai Tukar, Dorong Peningkatan Ekspor

    Monday,28 March 2011 - 14:23
  • UGM Jalin Kerja Sama Konten Edukasi dengan PT Kuncie Pintar Nusantara

    Friday,18 November 2022 - 11:46
  • Pentingnya Masa Golden Age Anak

    Wednesday,13 October 2021 - 6:01
  • CfDS Luncurkan Situs Web Anti Konten Negatif

    Monday,25 April 2022 - 11:10

Rilis Berita

  • Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya Prof. Dr. Rachmat Djoko Pradopo Meninggal Dunia 03 June 2023
    Keluarga Besar Universitas Gadjah Mada berduka atas meninggalnya salah satu guru besar terbaiknya
    Satria
  • Membangun Kemandirian dan Pengembangan Wisata Melalui Desa Binaan HMP UGM 03 June 2023
    Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (HMP UGM) melalui Bidang Aksi Sosial (Aks
    Satria
  • RSA UGM Terima Penghargaan PPKM Award dari Menkes 02 June 2023
    Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM terus berkomitmen tinggi dalam memberikan pelayanan kesehatan
    Gusti
  • Universitas Gadjah Mada di Top 50 Dunia pada THE Impact Rankings 2023 01 June 2023
    Universitas Gadjah Mada (UGM) masuk dalam jajaran 50 perguruan tinggi terbaik dunia yang memberik
    Satria
  • Minim, Pemda Yang Mampu Susun RPPLH Sesuai Target 01 June 2023
    Percepatan industri telah menghasilkan berbagai dampak lingkungan. Salah satu isu yang banyak dip
    Satria

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
  • 06Sep The 5th International Conference on Bioinformatics, Biotechnology, and Biomedical Engineering (BioMIC) 2023...
  • 02Oct Conference of Critical Island Studies...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual