Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) UGM menyelenggarakan seminar bertajuk Financial Talks, Sabtu (15/4) di BRIWork Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM. Mengusung tema “Build Good Strategies for the Financial Future and Optimize Sociopreneur Innovation”, seminar ini hadir sebagai wadah edukasi bagi generasi muda tentang literasi dan inklusi keuangan, serta berbagai fenomena yang marak ditemui saat ini seperti pinjaman online ilegal dan investasi bodong.
Staf Edukasi dan Perlindungan Konsumen dari Otoritas Jasa Keuangan DIY yang menjadi salah satu narasumber dalam seminar ini, Priscila Shinta Kumala Dewi, memaparkan data Indeks Literasi Keuangan di DIY tahun 2022 yang hanya sebesar 54,55%. Artinya masih ada lebih dari 40% masyarakat DIY yang tidak memiliki pengetahuan akan keuangan dalam bentuk investasi ataupun lainnya.
“Indeks Inklusi Keuangan di DIY tahun 2022 mencapai 82,08%, hal itu terbukti dengan banyaknya masyarakat DIY yang menggunakan mobile banking, e-wallet, asuransi, dan produk keuangan lainnya. Tetapi jika melihat data Indeks Literasi Keuangan yang hanya 54,55% artinya masyarakat hanya sekadar menggunakan produk keuangan tanpa mengetahui risiko-risiko apa saja yang ada di dalamnya,” ucap Priscila.
Dalam seminar ini, Priscila memberikan pemaparan terkait metode perencanaan keuangan yang bisa diadaptasi oleh para peserta seminar. Selain itu, ia juga menjelaskan berbagai macam investasi ilegal dan pinjaman ilegal, serta upaya yang dapat dilakukan masyarakat untuk menghindari kedua hal tersebut.
Narasumber lain yang dihadirkan dalam seminar ini adalah Manajer BRI Prioritas Yogyakarta, Lenny Novita Sari. Ia memberikan penjelasan terkait kondisi perekonomian dunia yang bisa menyebabkan turunnya suku bunga dan dampak lainnya terhadap kondisi perbankan di Indonesia, serta strategi dalam menghadapi resesi global.
“Ternyata menurut data yang dikeluarkan oleh Alvara Research Center pada tahun 2020 menyatakan bahwa hanya 9,2% alokasi pengeluaran dari gen Z untuk menabung dan juga investasi, padahal menabung itu penting dan juga sebagai antisipasi jika terjadi resesi global,” ujar Lenny.
Selain diselenggarakan secara luring, seminar ini juga dapat diikuti secara daring melalui platform Zoom Meeting. Seminar ini dihadiri oleh lebih dari 130 peserta yang berasal dari kalangan mahasiswa, pelajar, serta masyarakat umum. Materi yang disampaikan oleh kedua pembicara tersebut menegaskan pentingnya perencanaan keuangan bagi generasi muda, serta memberikan imbauan kepada generasi muda untuk bisa mempersiapkan diri menghadapi segala kondisi.
(BEM KM UGM/Editor: Gloria)