Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada menjalin kerja sama dengan PT Eka Farma, salah satu perusahaan obat hewan terkemuka yang berbasis di Semarang, Jawa Tengah. Kolaborasi yang terjalin di antaranya meliputi kegiatan magang dan koasistensi bagi mahasiswa, serta pengembangan teknologi pembelajaran ilmu kedokteran hewan dalam bentuk animasi.
“Kita ingin memfasilitasi pengalaman belajar mahasiswa yang menghubungkan perguruan tinggi dengan industri,” terang Dekan Fakultas Kedokteran Hewan, Prof. Dr. Teguh Budi Pitoyo, sebelum menandatangani nota kesepahaman kerja sama antara FKH UGM dengan PT Eka Farma, Rabu (3/5) di Animal Center drh. Nugroho, Kota Semarang.
Kerja sama dengan dunia usaha dan dunia industri sendiri merupakan salah satu bentuk implementasi dari kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dicanangkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk memberikan kesempatan belajar yang seluas-luasnya bagi mahasiswa. MBKM terdiri atas 8 bentuk kegiatan, di antaranya kegiatan magang atau praktik kerja, penelitian, dan studi atau proyek independen.
Teguh menuturkan, Fakultas Kedokteran Hewan memang belum diwajibkan untuk menerapkan MBKM karena termasuk dalam klaster kesehatan. Meski demikian, FKH UGM telah mulai mengembangkan kegiatan pembelajaran yang mengadopsi MBKM, dengan dukungan dari sektor industri.
“Harapannya kita terus bekerja sama memajukan pendidikan kedokteran hewan di Indonesia,” imbuhnya.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni, Dr. Arie Sujito, S.Sos., M.Si., menuturkan bahwa UGM membutuhkan dukungan dari berbagai pihak untuk dapat terus berkembang dan dapat menyebarluaskan pengetahuan yang diproduksi di kampus.
“Inisiatif membutuhkan kolaborasi. UGM sangat beruntung mempunyai mitra yang mendedikasikan ilmunya. Saya yakin ini akan sangat bermanfaat untuk mengembangkan tradisi intelektual,” ucapnya.
Pada kesempatan ini Wakil Rektor UGM Bidang Pendidikan dan Pengajaran, Prof. Dr. Wening Udasmoro, S.S., M.Hum., DEA., memberikan apresiasi kepada keluarga dr. Nugroho, pendiri PT Eka Farma yang merupakan alumnus FKH UGM. Kontribusinya bagi dunia pendidikan, menurutnya, bisa memberikan inspirasi tersendiri bagi para mahasiswa.
“Kita membangun mahasiswa yang tidak hanya pintar, tidak hanya tahu apa yang harus dilakukan, tetapi ada nilai yang harus mereka ambil. Ini satu hal yang perlu kita transfer ke mahasiswa, agar nanti ketika sukses mereka mengembalikan ilmunya kepada masyarakat,” kata Wening.
Dalam kunjungan ke Animal Center, pimpinan UGM diterima langsung oleh CEO PT. Eka Farma, Eko Nugraha. Ia mempresentasikan sejumlah hasil dari kolaborasi PT Eka Farma dengan FKH UGM, yang menunjukkan relasi baik antara kedua institusi yang telah terjalin cukup lama. “Ini adalah sebuah sejarah. MoU yang ditandatangani sering kali tidak ada wujudnya, tetapi kita sudah bekerja lebih dulu,” ungkapnya.