• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Ahli Komunikasi UGM Soroti Objektifikasi Perempuan di Media Sosial dalam Diskoma #6

Ahli Komunikasi UGM Soroti Objektifikasi Perempuan di Media Sosial dalam Diskoma #6

  • 12 May 2023, 13:00 WIB
  • Oleh: Satria
  • 1271
Ahli Komunikasi UGM Soroti Objektifikasi Perempuan di Media Sosial dalam Diskoma #6

Eksistensi perempuan di media telah menjadi kajian menarik sejak bertahun-tahun lalu. Para ahli menemukan berbagai bentuk objektifikasi perempuan seringkali muncul baik di media lama, maupun media baru seperti media sosial saat ini. Dosen komunikasi, Universitas Gadjah Mada, Dr. Dian Arymami, S.I.P., M.Hum, turut menyoroti isu ini dalam serial Diskoma #6 bertajuk “Objektivikasi Perempuan di Media Sosial” pada Sabtu (6/5).

Melalui diskusi yang disiarkan dalam kanal YouTube DIKOM UGM tersebut, Dian mengungkapkan pendapatnya bagaimana media saat ini telah mendorong terjadinya proses dehumaniasi berupa objektifikasi pada perempuan. “Kalau kita bicara dengan generasi saat ini, sepertinya konten adalah segalanya, terlebih dalam format-format yang lebih populer, seperti Instagram dan TikTok. Konten itu sendiri menjadi ruang objektifikasi bagi siapapun yang ada di layar. Jika melihat intensitas penggunaan media sosial dalam masyarakat kita, maka tidak heran hal ini bisa terjadi,” ungkapnya.

Motif penggunaan media sosial dalam dunia konten sebenarnya tidak lepas dari peluang penghasilan yang didapatkan. Kekuatan sebuah konten untuk memengaruhi audiens sudah tidak perlu diragukan lagi, melihat fenomena kemunculan influencer, endorse, ataupun Key Leader Opinion. “Kalau kita bicara tentang bagaimana objektifikasi ini muncul karena adanya ruang yang diciptakan oleh pengguna, maka tidak akan ada habisnya. Pada dasarnya, dalam fenomena media sosial saat ini, kita sampai pada titik, bagaimana seseorang meng-objektifikasikan dirinya sendiri,” tambah Dian.

Persoalan objektifikasi perempuan ini tidak bisa dilihat dengan hanya menyalahkan media, karena media juga terbentuk melalui sejarah panjang perkembangan interaksi manusia satu sama lain. Dian menerangkan, perkembangan objektifikasi ini telah melalui beberapa bentuk, seperti mendisiplinkan tubuh, standarisasi kecantikan, atau bentuk lainnya yang menyoroti standar bentuk tubuh seseorang. Pengulangan budaya turun temurun ini tidak terlepas dari media sebagai medium yang mengandung pesan-pesan objektifkasi. Secara lebih lanjut, masalah ini masih memerlukan perdebatan panjang terkait bagaimana seseorang merepresentasikan dirinya dan secara tidak langsung terjadilah objektifikasi.

Pendapat Dian tersebut juga didukung oleh pernyataan Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Jakarta, Dewanto Samodro, M.I.Kom. “Sejak dulu, peradaban di dunia dibangun di atas paham patriaki. Perempuan senantiasa menjadi objek, ditempatkan dalam posisi subordinat, dan menjadi alat untuk memuaskan nafsu laki-laki,” tutur Dewanto. Ia menambahkan, sistem ini dipahami sebagai sistem paling ideal pada zaman dulu, dan diturunkan kedalam sistem modern saat ini. 

Untuk merubah sudut pandang yang telah terbangun bertahun-tahun ini, tentu bukan perkara mudah. Perlu adanya kesadaran akan praktik-praktik objektifikasi baik dari paparan media, maupun eksploitasi diri sendiri. “Paham patriarki ini masih mengakar kuat, bahkan dalam keluarga sendiri. Merubah sistem yang terbentuk bertahun-tahun itu tidak mudah. Menurut saya patriarki ini bisa kita kikis dan mudah-mudahan pandangan masyarakat terhadap perempuan itu objek, bisa terkikis juga perlahan,” ucap Dewanto. 

Penulis: Tasya


Berita Terkait

  • Festival Ajisaka 2023: Objektivikasi Seksualitas Perempuan di Media Masih Banyak Terjadi

    Monday,13 March 2023 - 11:45
  • Mensos Tri Rismaharini Mengisi Dialog Ramadan Mardliyyah Islamic Center UGM

    Monday,17 April 2023 - 19:56
  • Partisipasi Perempuan di Media Perlu Ditingkatkan

    Thursday,28 January 2016 - 15:10
  • Komunikator Diharapkan Adaptif Terhadap Perubahan

    Monday,02 January 2023 - 15:21
  • Kehadiran Smartphone Berikan Peluang Pemberdayaan Bagi Perempuan

    Tuesday,12 January 2016 - 15:54

Rilis Berita

  • Fakultas Hukum UGM Luncurkan Buku Tentang Hukum Agraria 27 May 2023
    Memperingati ulang tahun ke-80 tokoh bidang hukum dari Fakultas Hukum (FH) UGM, Prof. D
    Satria
  • Pemilu 2024 Masih Terjebak pada Agenda Rutinitas Politik 27 May 2023
    Pemilu 2024 bukan hanya sebagai bagian dari rutinitas pesta demokrasi lima tahunan dalam rangka m
    Gusti
  • FKK-MK UGM Gelar Webinar Bahas Ancaman Diabetes Mellitus Bagi Anak Muda 27 May 2023
    Untuk merencanakan tindak lanjut terhadap tingginya penderita Diabetes Mellitus pada ge
    Satria
  • UGM Residence Kembali Gelar Festival Budaya 26 May 2023
     UGM Residence kembali menggelar festival budaya at
    Ika
  • Ganjar Pranowo Ajak Warga Melek Digital 25 May 2023
    Ketua Umum Pengurus Pusat Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (PP Kagama), Ganjar Pranowo, me
    Gusti

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
  • 06Sep The 5th International Conference on Bioinformatics, Biotechnology, and Biomedical Engineering (BioMIC) 2023...
  • 02Oct Conference of Critical Island Studies...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual