Dekan Fakultas Filsafat UGM, Dr. Siti Murtiningsih, membuka rangkaian kegiatan Dies Natalis Fakultas Filsafat ke-56 yang berlangsung di selasar Kampus Filsafat, Jumat (12/5). Pembukaan kegiatan dies kali ini ditandai dengan pelepasan 11 ekor burung yang terdiri 5 ekor burung kutilang dan 6 ekor trucukan yang menjadi simbol angka 5 dan 6 yang menyesuaikan dengan angka dies kali ini.
Dekan Siti Murtiningsih mengatakan pada dies kali ini, pihaknya mengusung tema Local Voices for Global Social Justice atau Suara Lokal untuk Keadilan Sosial di Tingkat Global. Menurut Dekan, tema ini selaras dengan komitmen dari Fakultas Filsafat untuk selalu mengangkat filosofi kearifan lokal masyarakat sebagai bentuk aspirasi sekaligus solusi dalam mengatasi berbagai persoalan ketidaksetaraan dan ketidakadilan yang dihadapi masyarakat global. “Dunia yang adil dan setara menjadi penting agar kita selalu mengenali dan mengakui serta memperkuat suara komunitas lokal. Tidak hanya menghormati kearifan dan pengalaman lokal, namun mengingatkan kita dalam membentuk tatanan global yang lebih adil guna memenuhi aspirasi semua orang,” katanya
Menurutnya, pemikiran filsafat sangat berperan dalam membentuk cara berpikir sekaligus mampu mengkritisi norma, sistem dan struktur kekuasaan yang dianggap melanggengkan ketidakadilan sosial. “Suara kritik dan keragaman menyatu dalam perspektif pandangan kita sehingga inklusivitas bukan sesuatu yang membuat kita jadi beda, namun bisa menyatukan kita semua,” katanya.
Di usia Fakultas Filsafat yang mencapai tujuh windu ini menurutnya menjadi bahan refleksi civitas akademika fakultas filsafat untuk selalu mengingat dan meneruskan cita-cita dari para pendiri dan para pengajar fakultas filsafat sebelumnya untuk berkontribusi bagi negara dan dunia global melalui sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing. “Kita akan terus mengawal dan meneruskan apa yang dicetuskan para guru dan founding father kita,”katanya.
Ketua Panitia Dies ke-56 Fakultas Filsafat, Muhammad Rodinal Khair Khasri, mengatakan kegiatan dies diisi kegiatan seminar, workshop dan pertandingan olahraga, pameran hasil riset, festival karawitan dan batik serta kegiatan temu alumni.
“Puncak dies dilaksanakan pada pertengahan Agustus, namun setelah itu ada kegiatan research week, lalu di bulan Oktober ada festival karawitan, festival batik serta kuliner nusantara,” kata Rodinal.
Pada upacara pembukaan dies kali ini, selain diisi dengan kegiatan jalan sehat yang diikuti civitas akademika dalam rangka mengenang perjalanan pendirian Fakultas Filsafat dengan rute dari halaman depan Fakultas menuju Gedung Pusat UGM.
Penulis :Gusti Grehenson