• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Rokok Menjadi Ajang Korporasi Kepentingan

Rokok Menjadi Ajang Korporasi Kepentingan

  • 14 Juni 2010, 13:59 WIB
  • Oleh: Agung
  • 4045
  • PDF Version

Ketika para penggiat anti tembakau masih sibuk mengampanyekan bahaya tembakau dan menekan pemerintah untuk membuat regulasi pengontrolan yang ketat, sesungguhnya korporasi internasional yang mendapat keuntungan bisnis. Dari agenda ini, justru mereka sibuk menghitung peluang keuntungan dari bisnis tersebut. Hal inilah yang coba dikritisi oleh Wanda Hamilton dalam bukunya yang berjudul "Nicotine War, Perang Nikotin dan Para Pedagang Obat".

Wanda dalam buku tersebut bercerita mengenai fakta-fakta di balik agenda global pengontrolan atas tembakau, bahwa terdapat kepentingan besar bisnis perdagangan obat-obatan yang dikenal dengan Nicotine Replacement Theraphy (NRT). Di sana, sangat kuat kesan dan indikasi bahwa kepentingan kesehatan publik melalui kampanye bahaya tembakau hanyalah bungkus dari motif kepentingan bisnis perdagangan produk NRT.

"Pada tahun 1980-an, badan-badan kesehatan masyarakat sudah bersiaga penuh untuk melancarkan serangan terhadap perilaku merokok sebagai isu kesehatan publik. Perusahaan farmasi justru melihat ini sebagai peluang emas untuk menawarkan produk-produk nikotin mereka sendiri sebagai alat bantu berhenti merokok dan jelas tak ada yang lebih menguntungkan dibandingkan kenyataan bahwa lembaga kesehatan dunia ikut membantu memasarkan obat-obatan berhenti merokok sebagai bagian dari program pemberantasan merokok," ujar Hamilton dalam diskusi dan bedah bukunya di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UGM, Sabtu (12/6).

Sementara itu, dalam pandangan pakar ekonomi UGM, Drs. Revrisond Baswir, M.B.A., saat ini bangsa Indonesia sebenarnya tengah dijajah bukan pada sektor riil, tetapi pada mindset atau cara pandang seseorang dalam melihat persoalan. Dalam kaitannya dengan merokok dan kesehatan, riset mengenai kampanye anti merokok saat ini bukan lagi berdasarkan pikiran ilmiah, tetapi untuk kepentingan kelompok korporasi yang ingin merebut emas.

"Perebutan emas nikotin adalah mengenai bagaimana cara manusia mengonsumsinya. Perusahaan farmasi mengamati bagaimana cara manusia menikmati rokok. Kemudian, mereka sembari mempersiapkan produk pengganti dan merebut pasar dari masyarakat yang mengkonsumsi rokok tersebut," katanya.

Dalam pandangannya, masalah pro merokok atau tidak merokok kini menjadi tidak relevan lagi manakala terdapat korporasi kepentingan. "Mau merokok atau tidak sebenarnya sama-sama memiliki kepentingan korporasi, tetapi yang harus menjadi perhatian kita adalah bagaimana kepentingan itu didasarkan untuk rakyat banyak dan menyangkut kebijakan secara nasional termasuk kebijakan ekonomi negara," imbuhnya. (Humas UGM/ Agung)

Berita Terkait

  • Budaya Korporasi, Faktor Kontekstual Penting

    Friday,30 May 2008 - 15:12
  • Larangan Rokok Kretek Masuk AS Rugikan Indonesia

    Monday,18 October 2010 - 10:38
  • Pemerintah Belum Serius Melakukan Pengendalian Rokok

    Wednesday,08 June 2016 - 8:49
  • Mahasiswa Kedokteran Rintis Rumah Bebas Asap rokok

    Monday,17 September 2012 - 14:56
  • Prevalensi Penderita Rinitis Alergi Meningkat

    Tuesday,11 October 2016 - 15:13

Rilis Berita

  • UGM Gelar Sosialisasi MSIB Batch 3 30 June 2022
    Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) Batch 3 telah dibuka. Untuk mendukung program te
    Satria
  • Bupati Kulon Progo Kunjungi Field Research Center UGM di Kulon Progo 30 June 2022
    Bupati Kulon Progo beserta jajaran mengunjungi Field Research Center (FRC) UGM di Kulon Progo, Ra
    Satria
  • Perubahan Perilaku Masyarakat Kunci Utama Pengendalian Penyakit Tular-Vektor 30 June 2022
    Peningkatan laju urbanisasi dan pesatnya globalisasi, termasuk perjalanan dan perdag
    Ika
  • Guru Besar Farmasi UGM Jelaskan Penggunaan Ganja Untuk Medis 30 June 2022
    Ganja medis ramai diperbincangan dalam beberapa waktu terakhir setelah viralnya serorang ibu deng
    Ika
  • Pustral UGM Selenggarakan Webinar Transisi Menuju Circular Economy 30 June 2022
    Supply chain atau rantai pasok merupakan jaringan antara perusahaan dan pemasoknya untuk
    Agung

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual