Persentase jumlah lansia di Kabupaten Bantul pada tahun 2020 mencapai 12,1 persen dari jumlah penduduk yang mencapai hampir 1 juta jiwa. Jumlah lansia tersebut perlu dikelola secara lebih lanjut untuk menciptakan kelompok lansia yang hidup lebih sehat, bahagia dan produktif. Hal itu disampaikan Dosen Filsafat Universitas Gadjah Mada sekaligus Ketua Tim Pengabdian Fakultas Filsafat UGM, Dr. Supartiningsih, dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang bertajuk Inisiasi Pengelolaan Sekolah Lansia di Desa Garjoyo, Dukuh Imogiri, Bantul, Sabtu (3/6). Kegiatan FGD yang diikuti tim Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Fakultas Filsafat UGM bersama Tim Inovasi Puskesmas Imogiri I Bantul ini sepakat untuk mengadakan sekolah lansia di Imogiri, Kabupaten Bantul.
Menurut Supartiningsih, wahana Sekolah Lansia dalam rangka memberikan semangat untuk membahagiakan lansia. Adapun kegiatan FGD ini merupakan bagian dari keseluruhan kegiatan yang akan dilaksanakan berupa Training of Trainer, penyusunan buku panduan kegiatan, pembukaan Sekolah Lansia, pelaksanaan kegiatan sekolah, pelaksanaan wisuda sekolah, dan juga evaluasi program.
“Kerja sama yang baik antara Tim PkM dan Tim Inovasi Puskesmas Imogiri 1, perangkat desa, dan para Kader Kesehatan ini diharapkan akan dapat menciptakan kondisi para lansia yang panjang usia dengan dipenuhi kebahagiaan,” kata Supartiningsih dalam rilis yang dikirim ke wartawan, Rabu (7/6).
Ide Sekolah Lansia ini disambut baik oleh pemerintah desa, para kader, puskesmas dan tim inovasi Puskesmas Imogiri I Bantul “Harapannya, ke depan dari inisiasi program Sekolah Lansia ini akan berdiri Taman Lansia yang menjadi tempat berkumpulnya para lansia yang bahagia,” kata drg. Prasasti Bintarum, kata ketua Tim Inovasi Puskesmas Imogiri I Bantul.
Seperti diketahui dalam kegiatan FGD kali ini, Tim PkM Fakultas Filsafat UGM terdiri dari Dr. Supartiningsih, Dr. Septiana Dwiputri Maharani, Dr. Lailiy Muthmainnah, M.A., dan Dr. Sartini, M.Hum. Selain tim PkM, kegiatan juga dihadiri oleh Tim Inovasi Puskesmas Imogiri I, Perangkat Desa Garjoyo, tokoh masyarakat anggota PWRI, dan anggota Kader Kesehatan Garjoyo.
Penulis : Gusti Grehenson