Sebagai perlindungan terhadap teknologi, sebaiknya perlu dilakukan langkah-langkah perlindungan hukum atas berbagai karya yang terdokumentasi secara digital. Berbagai langkah memang perlu ditempuh karena saat menggunakan internet seseorang mestinya sadar bila dirinya sedang melakukan penyebaran informasi ke banyak pihak. “Harus diingat juga soal perlindungannya jika dokumen tersebut memang akan dikonsumsi secara terbatas,” kata Drs. Bambang Nurcahyo Prastowo, M.Sc., Kepala Pusat Pelayanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (PPTIK) UGM.
Pernyataan tersebut disampaikannya dalam Seminar Nasional “Keamanan Sistem Jaringan & Komunikasi Data” yang berlangsung di University Club UGM, Selasa (15/6). Dalam seminar yang diselenggarakan PPTIK UGM ini, Bambang Prastowo mengingatkan perlunya berkampanye untuk kesadaran akan pentingnya melengkapi materi digital, seperti dokumen, karya seni, karya program komputer, dengan meta data authorship atau copyright. Hal itu bahkan perlu disosialisasikan dan disebarluaskan secara lebih gencar. Bambang mengatakan kemungkinan kebocoran data dapat terjadi saat pengguna internet tidak memiliki pengaman yang tepat.
Oleh karena itu, terkait dengan pemanfaatan internet untuk kebutuhan pertukaran data dan informasi, terdapat beberapa hal yang penting untuk dicatat. Bagi operator sistem komunikasi data nasional sangat tepat jika mengutamakan pengembangan layanan dasar untuk internet dalam negeri. “Ke depan, sistem layanan internet mestinya ditangani secara serius oleh pemerintah. Depkominfo sangat tepat sebagai pihak untuk mengembangkan hal ini,” katanya.
Wakil Rektor Bidang Alumni dan Pengembangan Usaha (WR APU) UGM, Prof. Ir. Atyanto Dharoko, M.Phil., Ph.D., memberikan apresiasi yang tinggi terhadap penyelenggaraan seminar ini. Kegiatan dalam rangkaian memperingati ulang tahun ke-6 PPTIK UGM ini dinilainya memberi arti sangat penting bagi banyak pihak. Hal itu disebabkan di kalangan pendidik dan pengelola UGM, sarana dan prasarana teknologi informasi komunikasi sangat membantu aktivitas sehari-hari di kampus. “Teknologi informasi telah nyata memberikan perannya untuk melakukan koordinasi sehari-hari,” tuturnya saat membuka acara seminar.
Dalam pandangan WR APU, komunikasi maya telah mendukung berbagai bidang kerja di UGM. Bahkan, sistem keuangan dan pelaporannya di UGM kini mendapat dukungan dari teknologi ini. “Secara individual, sudah banyak yang terbiasa memanfaatkannya hingga pada bentuk-bentuk transaksi ekonomi,” katanya, yang berharap pula teknologi informasi ini dapat mendukung pencapaian visi dan misi UGM.
M. Saefudin Efendi menjelaskan Seminar “Keamanan Sistem Jaringan & Komunikasi Data” ini merupakan salah satu kegiatan yang digelar PPTIK UGM dalam memperingati hari jadinya ke-6, yang jatuh pada 19 Juni 2010. Sebelum itu, telah berlangsung acara “Instal Fest, Program Migrasi Windows ke Linux” yang diikuti 85 orang. “Telah berlangsung pula teleconference dengan 22 PTN-PTS se Indonesia dan Kementerian Keuangan RI,” ucap Saefudin selaku Ketua Panitia Ultah ke-6 PPTIK. (Humas UGM/ Agung)