• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Berkat ‘Lengan Gatotkaca’, Yusril Diundang Bertemu Para Peraih Nobel

Berkat ‘Lengan Gatotkaca’, Yusril Diundang Bertemu Para Peraih Nobel

  • 18 Juni 2010, 17:55 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 7074

JOGJA (KU) – Dosen Program Studi Fisika, FMIPA UGM, Dr. Yusril Yusuf, menjadi salah satu wakil peneliti muda Indonesia pada pertemuan ilmiah ke-60 Lindau Nobel Laurate Meeting yang digelar di Jerman, 27 Juni-2 Juli mendatang. Pertemuan bergengsi tersebut akan dihadiri oleh 60 pemenang nobel dan 670 peneliti muda dari seluruh penjuru dunia.

Pria kelahiran Pekanbaru, Riau, 20 September 1971 ini merupakan satu dari dua wakil peneliti Indonesia yang diundang dalam pertemuan itu. Seorang peneliti lainnya adalah Dr. Toni Agus Setiono Kurniawan, yang bekerja di lembaga penelitian di Finlandia.

Kepada wartawan, Jumat (18/6), Yusril mengatakan keikutsertaan dirinya dalam pertemuan tersebut merupakan hasil seleksi panitia Lindau Nobel Laurate Meeting. Dari 12 peneliti yang direkomendasikan AUN (ASEAN University Network) kepada panitia seleksi, hanya 10 nama yang diundang.

Pertemuan ilmiah kali ini mengundang para peneliti di bidang ilmu biologi, kimia, dan fisika. Yusril selama ini lebih banyak meneliti ilmu fisika terapan. Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, ia meneliti bahan material untuk menggantikan otot buatan. "Kita berhasil membuat material itu menggantikan otot buatan di robot. Kita menemukan metode bagaimana material itu bisa berkontraksi dan berelaksasi bila diberikan medan listrik," ujar peraih Glenn H. Grown Prize di Colorado, Amerika Serikat, tahun 2006 ini.

Menurut Yusril, hasil penelitiannya tidak hanya dapat digunakan untuk robot, tetapi nantinya juga bisa diaplikasikan ke tubuh manusia, terutama para penyandang cacat sebagai pengganti otot buatan. "Material tersebut lebih responsif, tahan lama, dan murah," terang Yusril yang memperkenalkan material otot buatannya dengan nama ‘Lengan Gatotkaca’.

Meski hasil penelitiannya sudah diakui dunia internasional, tetapi kesempatan mengikuti pertemuan ilmiah pemenang nobel ini tidak akan disia-siakan Yusril. Tidak hanya bertukar informasi dan pengetahuan dengan para peraih nobel, Yusril juga berharap dapat menjalin komunikasi dengan para peneliti muda seluruh dunia. Pertemuan ini sebagai ajang transfer ilmu dari peraih nobel kepada peneliti muda agar bersemangat meneliti.

Peraih nobel, seperti Peter Agre (bidang kimia) dan Zhores Alferov (bidang fisika), turut hadir dalam pertemuan itu. "Saya datang ke sana bukan karena wakil dari UGM atau Indonesia, tapi saya ingin meningkatkan kualitas penelitian di Indonesia terkait dengan fisika terapan," tutur Yusril yang telah menghasilkan 10 publikasi internasional terkait dengan penelitiannya tersebut.

Sementara itu, Kepala Kantor Urusan Internasional (KUI) UGM, Dr. Ir. Rachmat Sriwijaya, mengatakan Yusril merupakan peneliti pertama dari UGM yang diundang dalam pertemuan ilmiah para pemenang nobel tersebut. Oleh karena itu, Rachmat mengharapkan Yusril dapat mendorong peneliti muda UGM lainnya untuk mendapatkan kesempatan yang sama di masa mendatang. "UGM patut berbangga, bisa mengirim staf terbaiknya. Program ini akan menjadi perhatian utama dari Universitas. Setelah Pak Yusril, semoga ada kandidat peneliti UGM yang diundang ke pertemuan ini tahun mendatang," harapnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Berita Terkait

  • Peraih Nobel Perdamaian 2006 akan Memberikan Kuliah Umum di UGM

    Friday,10 August 2007 - 12:48
  • Peraih Nobel Bidang Kanker Sampaikan Kuliah Umum

    Thursday,12 July 2012 - 16:06
  • UGM Ingin Belajar Dari Hongaria

    Monday,02 November 2015 - 14:26
  • DOSEN UGM TERIMA GH BROWN PRIZE 2006

    Tuesday,25 April 2006 - 17:51
  • UGM Terima Peraih Medali Emas Nobel Prize in Chemistri 2006

    Monday,04 September 2006 - 13:59

Rilis Berita

  • Pukat UGM Sesalkan Kemunduran Pemberantasan Korupsi di Indonesia 08 February 2023
    Peneliti Pusat Kajian AntiKorupsi (Pukat) Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Yuris Rezha Kur
    Gusti
  • Belajar dari Gempa Turki, Masyarakat Perlu Memiliki Rencana Evakuasi Mandiri 07 February 2023
    Bencana gempa bumi dengan magnitudo 7,8 melanda Turki dan Suriah pada hari Selasa (6/2) kemarin.
    Gusti
  • Aplikasi Layanan Ramah Disabilitas Buatan Mahasiswa Difabel UGM Raih Perak di IPITEX Bangkok 07 February 2023
    Aplikasi layanan ramah disabilitas buatan mahasiswa penyandang disabilitas daksa dari Departemen
    Ika
  • SPs UGM Lakukan Pengabdian di KHDTK Getas Blora 07 February 2023
    Sekolah Pascasarjana UGM (SPs) mengadakan serangkaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Belu
    Agung
  • Cegah Diabetes Pada Anak Dengan Membatasi Makanan Manis dan Lakukan Aktivitas Fisik 06 February 2023
    Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat kasus diabetes pada anak meningkat signifikan pada t
    Ika

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual