Yogya, KU
Ujian Masuk mahasiswa baru Universitas Gadjah Mada, Minggu (13/4) digelar serentak di 10 kota besar di Indonesia. Sebanyak 34.347 peserta bersaing untuk memperebutkan 4.000 kursi yang ada.
Sebanyak 34.347 peserta ini terdiri dari 19.500 kelompok IPA, 9.412 IPS dan 5.435 kelompok IPC. Total kursi mahasiswa baru UGM sendiri sebanyak 6.500 kursi. Selain di isi melalui ujian mandiri ini, UGM juga melakukan penerimaan mahasiswa baru melalui jalur Penelusuran Bibit Unggul (PBU) sebanyak 24% dan Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB ) sebanyak 18%.
Di Yogyakarta, ujian di gelar di dua tempat utama yakni di Kampus UGM dan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Tes dimulai tepat pukul 08.00 WIB. Untuk wilayah Yogyakarta diikuti 20.958 peserta. Sementara sembilan kota yang lain yakni Jakarta sebanyak 4.120 peserta, Pekanbaru 2.304 peserta, Madiun 1.584 peserta, Tangerang 1.538 peserta, Cirebon 1.072 peserta, Palembang 819 peserta, Balikpapan 780 peserta, Lhokseumawe 489 peserta, dan Bandar Lampung 683 peserta.
Dalam pelaksanaan UM UGM di kampus UGM, Rektor UGM Prof Ir Sudjarwadi MEng PhD didampingi beberapa pejabat di UGM seperti Wakil Rektor Senior Bidang Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Prof Dr Retno S.Sudibyo, dan Wakil Rektor bidang Alumni dan Pengembangan Usaha UGM Prof Ir Toni Atyanto Dharoko MPhil PhD melakukan pantauan dan kunjungan langsung ke beberapa lokasi UM UGM diantaranya di Fakultas Peternakan, Fakultas Kedokteran Hewan, Gedung Pasca Sarjana serta Fakultas Teknik.
Di Yogyakarta sendiri ada delapan peserta yang mendapat perlakuan khusus karena kondisi kesehatannya. Kedelapan peserta itu adalah Abdul Fikri, 2800104873 (IPS), tuna netra. Lokasi: Fakultas Peternakan B (Lokasi 35, Ruang Swadaya 1), Dita Khoirunisa, 3800100179 (IPC), kaki mengalami kecelakaan. Lokasi pascasarjana UGM (Lokasi 38, Ruang III/202), Indah Permanasari, 2800100991 (IPS), menderita low vision/glukoma/jarak pandang pendek. Lokasi di Fakultas Teknik UNY (Lokasi 27, Ruang RE2), Hanifah Nur Hasanah, 2800150847 (IPS), menderita patah tulang kaki kanan karena kecelakaan. Lokasi di Fisipol UGM (Lokasi 37, Ruang 11), Umun Soffa A, 3800101648 (IPC), menderita patah kaki. Lokasi 43, R. Kuliah M 4 Teknik Mesin UGM, Oktaviana Setyadevi, 2800103879 (IPS), menderita luka di kaki karena kecelakaan, Lokasi 32, Fak. Kedokteran Hewan UGM A, Ruang Lab. Farmakologi V3 Lantai III, Indra Adi P, 1800103737 (IPA), kena demam berdarah di RSI hidayatullah R Mudalilfah 7B, lokasi Ujian ilmu Budaya A 204. Rieshella R, 2800100401 (IPS), kena typus di Jogja Internasional Hospital. Ujian di F. Bahasa dan Seni UNY. Ruang IKM 1.09.
Berkaitan dengan munculnya sejumlah calo yang mengaku bisa memasukan peserta ke UGM, panitia UM UGM sebelumnya secara resmi mengeluarkan seruan untuk tidak percaya. Sementara Rektor UGM, Prof Ir Sudjawardi MEng PhD kepada wartawan mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan kepolisian untuk melacak kemungkinan adanya calo tersebut.
“Kita sudah koordinasi dengan Kapolda, dan Kapolda mengaku siap membantu dengan menerjunkan tim intelijennya,†kata Sudjarwadi di sela-sela kunjungan memantau pelaksanaan Ujian Masuk UGM, di Fakultas Kedokteran Hewan, Minggu (13/4).
Namun demikian Rektor berharap agar informasi tersebut jangan buru-buru disebarluaskan agar oknum/pelaku kasus jual beli kursi ini bisa ditangkap. Sudjarwadi juga mengatakan selain berkoordinasi dengan polisi secara internal UGM juga membentuk tim internal khusus yang diharapkan bisa membantu melacak indikasi adanya jual beli kursi yang juga nyaris mengenai anak Hakim Konstitusi, Mahfud MD.
“Eksternal dan internal tim sudah kita bentuk. Dan bahkan pak Mahfud sudah kirim surat juga ke kita tentang anaknya yang nyaris kena korban oknum tadi,’ katanya.
Ketika disinggung mengenai pelaksanaan UM UGM hari ini, Sudjarwadi menilai telah berlangsung dengan tertib dan lancar. Ia yakin tidak akan terjadi kebocoran soal ujian sebab untuk prosedur pembuatan hingga distribusi soal dilakukan dengan tertutup dan super ketat.
“UM sesuai hasil laporan hingga saat ini lancar dan tertib. Dan tidak ada kebocoran soal sebab prosedurnya kita buat dengan ketat,†terang Sudjarwadi.
Sementara itu, jalur penelusuran Bibit Ungggul (PBU) proses pengumuman sudah dilakukan pada 22 Maret 2008 lalu. Sekitar 1.500 mahasiswa baru diterima melalui jalur ini. Beberapa jalur PBU tersebut diantaranya melalui Penelusuran Bibit Unggul Pembangunan Daerah (PBUPD), Penelusuran Bakat Olah Raga dan Seni (PBOS), Penelusuran Bibit Unggul Tidak Mampu (PBUTM), Penelusuran Bibit Unggul Berprestasi (PBUB) dan Penelusuran Bakat Swadana (PBS).
Cindi Yukari, siswa SMA Negeri 5 Yogyakarta, salah satu peserta yang lolos PBUTM dan diterima di Fakultas Pendidikan Kedokteran. Merupakan anak pertama seorang penjual ayam goreng asal Bantul ini diterima tanpa tes dan hanya membayar Rp 310 ribu untuk membeli jaket dan asuransi.
“Selama empat tahun kuliah juga tidak membayar SPP dan BOP, Namun saya akan terus dipantau oleh UGM dalam hal prestasi belajar,†kata anak pertama dari empat bersaudara ini.
Selain kemampuan akademis, Cindi yang mengaku orang tuanya hanya berpenghasilan Rp 900 ribu sebulan ini juga memiliki sederet prestasi di bidang karate. Salah satunya berhasil menyabet juara satu kejuaraan karate piala Rektor UGM Cup, dan juara tiga PORDA DIY beberapa waktu lalu. Diterimanya Cindi masuk lewat jalur PBUTM ini, maka perempuan yang suka pelajaran matematika ini akan dibebaskan biaya kuliah selama kurun waktu delapan semester. (Humas UGM/Gusti Grehenson)