JOGJAKARTA (KU) – Insidensi penyakit radang gusi di DIY cukup tinggi. Penyakit ini menempati peringkat atas dalam kelompok penyakit gigi dan mulut, bersama dengan kasus gigi berlubang (karies). Kendati begitu, kesadaran masyarakat untuk rutin memeriksakan gigi terbilang relatif masih rendah. Mereka baru ke dokter gigi setelah merasakan sakit. Padahal, kalau sudah sakit, kondisinya lebih parah. “Mungkin tidak bisa langsung ditambal atau malah harus cabut,” ujar Wakil Direktur Pelayanan Medik RSGM Prof. Soedomo, drg. Ahmad Syaify, Sp.Perio (K), yang ditemui di kantornya, Kamis (8/7).
Menurut penuturan Syaify, dari 2.569 pasien yang datang ke RSGM Prof. Soedomo FKG UGM dalam rangka layanan gratis pemeriksaan dan perawatan gigi pekan lalu, diketahui bahwa pasien yang meminta pembersihan gigi jauh lebih besar dibandingkan dengan pencabutan gigi. Pemeriksaan dan penanganan kasus tambal gigi 34 persen, disusul oleh karang gigi (kalkulus) dan radang gusi 30 persen, cabut gigi 28 persen, sedangkan sisanya kasus pencegahan.
Yang menarik, kata staf pengajar FKG UGM ini, tidak sedikit pasien yang meminta pembersihan gigi saja kendati ada indikasi tindakan lainnya. “Alasan mereka, umumnya pertimbangan estetik. Namun, ada juga yang khawatir gusinya jadi rusak akibat karang gigi,” ujarnya.
Risiko paling sering yang ditimbulkan oleh karang gigi adalah radang gusi. Gusi menjadi kemerahan, mengkilap, bengkak, dan mudah berdarah. Jika tidak mendapatkan perawatan yang tepat, akan berlanjut menjadi radang jaringan penyangga gigi atau periodontitis. Syaify juga mengingatkan masyarakat agar mewaspadai radang gusi dan radang jaringan penyangga gigi. “Jangan anggap enteng karena pengaruhnya bisa ke jantung, paru, persendian, kehamilan, dan lainnya,” katanya.
Lebih jauh, Syaify menambahkan periodintitis juga akan memperburuk kadar gula darah penderita DM. Radang gusi akan meningkatkan resistensi insulin sehingga kadar gula darah memburuk. Sebaliknya, penderita penyakit gula berisiko mengalami radang gusi yang lebih parah. (Humas UGM/Gusti Grehenson)